Dua

4.7K 203 15
                                    

Harus nya aku sadar,
Bahwa yang kutunggu tak berniat memberi kabar.
Aku harus tau diri,
Yang ku kejar memilih berlari.

-Dear, Mantan 2

\\//

"Siang om." Sapa seseorang dari arah belakang.

"Iya, cari siapa?" Andra melihat Galih mulai dari bawah hingga ke atas. Sungguh hal ini membuat Galih sangat canggung, ini kali pertama dia bertemu dengan Andra.

"Ardita, ada om?"

"Kamu siapa?" Rasanya ingin Galih memperlihatkan kekesalannya.

"Saya Galih, senior Ardita di kampus." Galih berusaha memberikan senyum sebaik mungkin.

"Duduk, Ardita sedang dipanggil."

Sebenarnya ada rasa aneh yang menyelinap, bagaimana bisa Ardita tahu ada kehadirannya. Sedangkan di rumah ini hanya Andra yang tahu kedatangan Galih.

"Rumah kamu dimana?"

"Di Jl. Mawar om."

"Kamu ngekost di Bandung?"

"Kalau ada deadline tugas saya tidur di kost an om, tapi kalau sedang lancar saya pulang ke rumah tante di Bandung juga."

"Keperawatan juga?" Andra semakin menatap dalam Galih yang sudah setengah mati menahan gugup.

"Saya kedokteran om."

"Sudah punya apa kamu, sampai berani kesini?"

Deg.

Galih menggaruk tengkuk nya tidak gatal, sungguh itu pertanyaan di luar dugaan nya saat itu. Niatnya kesini bukan untuk melamar, bukan tidak niat mungkin nanti jika sudah waktunya.

Jadi, Galih menyukai Ardita kalau begitu?

"Galih?" Suara itu dia kenal.

"Sejak kapan ada disini? Dan ayah?" Ardita meneliti sembari melangkah turun dari anak tangga.

"Mungkin setengah jam yang lalu." Galih tersenyum kikuk.

"Kamu belum jawab pertanyaan saya." Andra menyadarkan Galih yang berusaha merubah topik.

"Pertanyaan apa?" Ardita justru bertanya-tanya saat ini.

"Sudah punya apa kamu, berani datang kesini?"

"Ayahh..." Ardita membuyarkan suasana yang baru saja menegang lagi.

"Ayah tidak mungkin menerima calon menantu yang sembarangan."

"Ayah, dia datang mungkin keperluan kuliah aku. Ayah tuh ada-ada aja, sekarang udah jam 9 katanya ayah mau berangkat. Masa belum siap-siap sih, Bunda..." Ardita terus mengoceh di depan Ayah nya.

"Bundaa, ayah nih bunda. Masa belum siap, kan katanya ada janji sama orang. Bunda...." Teriak Ardita lagi.

"Ada apa sih? Yaampun ada tamu, kok kamu malah teriak-teriak sih." Cathrin datang dari arah dapur.

Dear, Mantan 2Where stories live. Discover now