Our Apartment [3]

Start from the beginning
                                    

Lisa menatap Nicole sekilas. "Aku hanya bingung dengan hubungan kalian."

"Kami berteman. Lalu?"

Lisa mengangkat bahu. "Kau entah sudah berapa kali berpacaran. Terhitung semenjak kau sekolah menengah, kan? Tapi kau tetap dengan Justin. Maksudku, kau tetap dekat dengannya. Seharian kau pergi dengan pacarmu, lalu malamnya kau akan bertemu lagi dengan Justin. Kau seperti tidak dapat di pisahkan dengannya."

Nicole tertawa. "Kami sudah berteman sejak kecil, Mom. Tentu saja begitu."

"Semenjak kuliah, kau mulai tidur dengan Justin padahal kau punya kekasih—"

"Astaga, Mom!" potong Nicole. "Aku tidak tidur dengan Justin. Aku hanya menginap di tempatnya. Okay? Jangan berpikir macam-macam."

"Baguslah. Kupikir kau tidur dengannya setiap kau menginap disana. Ayahmu sering uring-uringan masalah ini. Memangnya siapa yang bisa berpikir logis, jika ada sepasang manusia bermalam dalam satu tempat? Siapa yang bisa menjamin bahwa tidak akan terjadi apa-apa?"

Nicole menggelengkan kepalanya tidak percaya. Kenapa sekarang dia malah mendapat kuliah gratis dari Ibunya? "Mom, aku masih waras. Aku tidak akan tidur dengan laki-laki yang bukan suamiku."

Lisa tersenyum lebar. "Itu baru putriku," ujarnya.

oOoOoOoOo

"Kau masih belum tidur?"

Nicole menggeleng dan tidak mengalihkan pandangannya dari televisi sama sekali. Ini entah sudah film yang keberapa yang ditontonnya. Tapi, dia masih belum mengantuk. Karena DVD koleksi Justin benar-benar bagus, membuatnya tidak bisa mengedipkan mata. Bahkan berpikir untuk tidurpun tidak.

"Ini sudah jam 3, kau tahu?" ujar Justin sambil duduk disamping Nicole dengan segelas air di tangan kanannya. Dia sudah tidur semenjak pukul 11, dan Nicole memilih menonton di ruang duduk karena tidak ingin menganggu tidurnya. Dan karena haus, dia terbangun, mendapati sisi sebelah kanan tempat tidurnya kosong. Lalu dia menemukan Nicole masih dengan wajah segar di depan televisi.

"Film ini sedang seru, Just. Tutup mulutmu," sanggah Nicole.

"Kalau sampai televisiku rusak karena kau menonton semalaman, kau harus menggantinya dengan yang lebih bagus dari ini," ujar Justin.

Nicole melirik sekilas. "Aku akan belikan layar bioskop untukmu, jadi sekarang pergilah tidur, jangan ganggu aku."

Justin meletakkan gelasnya di atas meja lalu bangkit dari duduknya, dan berjalan ke mesin penghangat ruangan. Menaikkan suhunya. "Kau tidak kedinginan dari tadi?" katanya.

"Sedikit, tapi aku malas bergerak kesana untuk menaikkan suhunya," jawab Nicole tak acuh.

Justin berdecak kesal, berjalan menuju kamar mengambil selimut. Kembali keluar dan melempar selimut itu tepat pada wajah Nicole. "Pakai itu, bodoh! Bagaimana kalau nanti kau sakit?"

Nicole mendelik, namun tetap membungkus dirinya dengan selimut itu.

"Aku ingin bertanya."

"Aku tidak berniat untuk menjawab pertanyaan apapun," sambar Nicole langsung.

Justin mendorong kepala Nicole dari samping, membuat gadis itu terkekeh. "Aku serius."

"Baiklah. Kau ingin bertanya apa?" tanya Nicole sambil menatap Justin.

"Aku penasaran, kenapa Jean tidur dengan Violet. Kau tahu alasannya?"

Nicole mendengus. "Kupikir kau ingin bertanya apa," gerutunya, merasa kesal karena pertanyaan Justin sama sekali tidak penting. "Tentu saja karena kau tidak mau tidur dengannya."

Our ApartmentWhere stories live. Discover now