6

588K 33.3K 1.2K
                                    

Setelah mengantar Siska sampai ke rumahnya dengan selamat, Raga segera bergegas untuk pergi ke suatu tempat.

Club

Yeah, siapa sangka orang secuek dan sedingin Raga Dirgantara akan masuk ke dalam club yang penuh dengan berbagai hal maksiat.

Jujur saja, Raga memang sering clubbing tanpa sepengetahuan keluarganya ataupun Siska.

Bisa dimutilasi Siska jika Siska tau Raga diam-diam sering clubbing untuk menahan nafsu membunuhnya dengan berbagai minuman alkohol di tempat itu.

Jika bukan Siska yang melarang dirinya untuk tidak menghilang nyawa seorang lagi, sudah bisa dipastikan Raga akan membunuh seseorang saat ini.

Tetapi, memangnya Siska berani memutilasinya? Menatap matanya saja cepat-cepat memalingkan wajah, Raga jadi terkekeh memikirkan kekasihnya itu.

Raga mendudukkan dirinya di salah satu kursi di depan meja bartender lalu memesan sebuah minuman dengan kadar alkohol rendah, Raga tentu tak ingin menggali liang kuburnya sendiri dengan mendengari motor dalam keadaan mabuk berat.

Tak lama setelah pesanannya datang Raga mulai menyesap wine itu perlahan. Memikirkan kekasihnya memang tidak akan pernah ada habisnya.

Raga memang terlihat sangat cuek pada Siska, selalu bersikap dingin dan pemaksa, tetapi di balik semua itu ia sangat menyayangi Siska.

Gadis polos itu masuk kedalam hari-harinya yang suram, membuat warna-warna baru dalam hidupnya. Apa bisa Siska disebut sebagai gadis polos? Penampilannya yang sangat eum ....

Sexy? Siska adalah gadis urakan yang lumayan terkenal di sekolahnya. Siska bahkan sangat sering membolos dengan alasan 'Saya itu fans yang baik dan hanya bermodalkan kuota, jadi saya streaming mv idola saya biar viewers youtube nya naik.'.

Memang apa hubungannya menonton music video idola dengan membolos?

Menggunakan baju kebesaran dengan dua kancing baju terbuka dan rok di atas lutut. Bajunya memang kebesaran, tetapi gadis itu selalu berkeringat dan membuat baju kebesarannya itu menceplak tubuh indahnya.

Hanya Raga yang boleh melihat badan Siska, itu yang selalu Raga pikiran saat melihat orang lain menatap lekuk tubuh Siksa dengan wajah mesumnya. Ingin rasanya Raga mencongkel mata mereka menggunakan linggis dan memotong tubuh mereka hingga kecil-kecil.

Namun, apa daya, mengingat kata-kata yang sangat Raga benci, backstreet dan 'Jangan bunuh orang lagi ya, Ga, aku marah kalo kamu bunuh orang lagi' itu yang gadisnya ucapkan, tetapi semarah apapun Siska padanya, itu tidak akan bertahan lebih dari empat jam. Bisa dipastikan hal itu.

Raga tahu jika Siska memiliki trauma mendalam dalam beberapa hal, tetapi Raga yakin ia bisa melindungi Siska dari ancaman bahaya apapun.

Raga sangat membenci dirinya sendiri saat ia tidak bisa berada di dekat Siska, tidak bisa memberikan gadis itu pertolongan jika dalam kondisi berbahaya.

Raga bukan tipe laki-laki yang mengungkapkan perasaannya secara terang-terangan, ia memiliki cara tersendiri untuk mengungkapkan perasaannya.

Namun siapa sangka gadis urakan seperti Siska ternyata adalah gadis polos yang tidak mengerti apa-apa. Gadis yang melakukan hal semau dirinya sendiri. Motto hidupnya adalah: Gue senang ya gue jalanin, gue gak senang ya gue tinggalin.

Raga menghela napas perlahan dan kembali menyesap winenya kembali.

"Siska, you make me crazy," desisi Raga pelan.

"Hey, bro!" Seseorang tiba-tiba menyapa Raga seraya menepuk bahunya pelan.

Raga menoleh untuk melihat siapa yang menepuk bahunya itu. Reza, temannya.

"Mau coba gak, Ga? Sekali-kali lah," ucap Raza sambil menyerahkan satu
puntung rokok.

Raga bukan laki-laki polos yang tidak mengerti rokok macam apa itu. Itu adalah sebuah barang haram yang Raga dapat menjebloskannya ke dalam balik jeruji besi kapan saja. Terkadang, terbesit sedikit pikirkan Raga untuk mencoba barang haram tersebut, namun ia selalu mencoba untuk menahannya, tetapi untuk kali ini ....

"Mau gak, Ga? Gue kasih cuma-cuma buat lo nih."

"Gue.."

TBC

Sweet Psychopath Boyfriend [ END ]Where stories live. Discover now