and

132 22 3
                                    

Dalam sebuah cerita hanya ada dua pilihan saat akhir. Yaitu Happy anding atau sad anding. Dan gue akan putuskan sekarang akan berakhir seperti apa cerita ini.

----------

Nirmala berjalan mendekat ke arah Malik dan Afar.

"Jangan mendekat!" Tajam Malik.

Nirmala tetap tidak perduli.

"Gue bilang berhenti!"

Nirmala tetap berjalan.

"Gue bilang berhenti! Ya berhenti!"

Plakk...
Nirmala menampar keras pipi Malik.
Malik terdiam di tempat. Perlahan Malik menangis tanpa suara. Malik menggenggam tangan Nirmala kuat.

"Maaf..." lirih Malik

"Maafin abang. Karena abang Afar jadi kaya gini."

"Mal..."

"Mal..." Malik mengguncangkan bahu Nirmala yang tertunduk menangis.

"Mal. Dengerin Abang. Afar sayang banget sama kamu. Afar cinta sama kamu. Kamu bisa kan suruh Afar bangun?"

"Bisa kan Mal?"

"Nirmala, bisa kan?"

"Jawab. Ayo kamu suruh Afar bangun!"

"Dia pasti bangun Nirmala."

"CUKUP!" Teriak Nirmala histeris.

"Kita harus ikhlasin kepergian Afar." Ujar Nirmala dengan berat hati.

"Gak! Afar harus bangun!"

"Lik cukup!" Tajam Maulia.

"Far bangun!"

"Cukup lik!"

"Far. Gue mohon lo bangun!"

"Malik cukup!"

"Far gue mohon."

"Malik."

"Malik."

"Malik."

Hhhhhh....
Malik menarik nafas panjang berulang ulang. Dan mengedarkan pandanganya pada keadaan sekitar.

"Lik lo kenapa?" Tanya Al cemas.

"Afar?" Tanya Malik dengan raut wajah takut.

"Afar meninggal." Ujar Malik pedih.

"Lik. Afar gak apa apa." Ujar Al memegang bahu Malik.

"Afar udah sadar. Dia lagi makan." Malik mengangkat wajahnya menatap Afar yang tengah makan di suapi oleh Nirmala.

"Tapi..." ujar Malik ragu.

"Lo tadi cuma mimpi buruk lik." Ujar Maulia menjelaskan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 15, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Malaikat👼(Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang