L

107 27 11
                                    

Karena Aku adalah Peri Kecil. Jadi Kakak adalah Malaikat Penolong yang akan selalu ada buat Aku.

----------

Pagi ini hari terasa sangat cerah. Malik berjalan di koridor kelas sepuluh dengan senyum yang terus mengembang di kedua sudut bibirnya.

Malik sudah berada di depan kelas Pelangi saat ini.

"Pagi kak." Sapa Pelangi.

"Pagi." Malik membalas senyum Pelangi. Pelangi terlihat sangat cantik dengan seragam olah raga yang kebesaran.

"Udah sarapan?" Tanya Malik penuh perhatian.

"Mhhh.." Pelangi mengangguk kecil.

"Semalam ketiduran yah? Chat Akak gak kamu balas." Ujar Malik.

"Hehe iyah maaf." Pelangi tersenyum kecil. Dan menundukan wajahnya.

"Kakak punya sesuatu buat kamu." Ujar Malik tiba tiba. Yang berhasil membuat Pelangi mengangkat wajahnya. Menatap Malik penasaran.

"Bentar yah." Malik berusaha mengeluarkan sesuatu dalam tas sekolahnya.

Malik mengeluarkan sebuah aksasoris kepala semacam mahkota. Berbentuk lingkaran yang terbuat dari akar akar. Dan bunga bunga yang mengelilinginya.

"Itu apa?" Tanya Pelangi.

"Ini buat kamu." Malik memasangkan Mahkota itu di kepala Pelangi. Setelahnya Malik menatap Pelangi dengan senyum tulus. Yang di balas dengan senyum oleh Pelangi.

"Kenapa kakak kasih aku ini?" Tanya Pelangi. Seraya mengangkat padanganya ke benda yang ada di kepalanya. Malik menatap Pelangi lekat.

"Karena buat aku. Kamu adalah Peri kecil ku." Malik tersenyum pada Pelangi. Pelangi tersenyum membalas dengan pipi yang sedikit memerah.

"Tunggu dulu. Aku juga ada sesuatu buat kakak " pelangi mengeluarkan Sepidol dari tasnya.

"Sini tangan kakak?" Pinta Pelangi.

"Buat apa?" Tanya Malik bingung. Tapi Pelangi segera meraih tangan Malik dan membuka telapak tangan Malik di atas tanganya. Malik menatap Pelangi yang mulai menggambar sesuatu di telapak tanganya. Tapi. Malik tidak tau apa yang sedang Pelangi gambar saat ini. Yang Malik tatap saat ini adalah wajah cantik Pelangi yang terus tersenyum sambil terus menggambar.

Duh, tangan gue gemeter ini.

"Selesai." Pelangi menatap kembali hasil gambarnya dan kemudian tersenyum pada Malik.

"Sayap?" Tanya Malik. Menatap gambar yang di buat Pelangi di telapak tanganya.

"Iyah." Pelangi tersenyum ke Arah Malik. Malik menyeritkan halisnya merasa bingung.

"Kakak adalah Malaikat Aku." Ujar Pelangi tiba tiba. Kata kata Pelangi seketika berhasil membuat Malik merasa beku di pijakanya sendiri.

Detak jantung gue kaya bunyi kereta malam. Jugijagijugijagijug.

"Malaikat. Kenapa Malaikat?" Tanya Malik penasaran.

"Karena Aku adalah Peri Kecil. Jadi Kakak adalah Malaikat Penolong. Yang akan selalu ada buat Aku." Pelangi menatap Malik dengan terus tersenyum. Kata kata Pelangi berhasil membuat sesuatu dalam tubuh Malik bergetar.

"Terus apa hubunganya sama sayap?" Tanya Malik lagi.

"Karena Peri kecil pakenya Mahkota. Dan Malaikat Penolong Aku, harus bersayap." Ujar Pelangi menjelaskan. Malik tersenyum.

"Makasih. Peri Kecil." Malik mengacak acak kecil puncak kepala Pelangi.

Gemes banget. Pengen gue karungin terus bawa ke rumah.

"Siniin HP kakak." Pinta Pelangi. Dan tanpa menunggu lama Malik memberikanya pada Pelangi.

Cekrakk

Pelangi mengambil gambarnya sendiri.

"Nih. Ganti foto kontak aku di HP kaka sama foto ini." Pelangi memberikan HP nya pada Malik. Terlihat di layar sosok gadis cantik terseyum manis, dengan dua jari terangkat. Dan mahkota di pucuk kepalanya.

"Cantik." Puji Malik sambil terus menatap Pelangi.

Tiap detik kamu mah cantik.

"Mana HP kamu?" Pinta Malik. Yang kemudian Pelangi segera merogohkan tanganya ke saku dan memberikan HP nya.

Cekrakk

Malik mengambil gambarnya sendiri.

"Nih." Malik mengembalikan Hp pada Pelangi.

"Kenapa cuman tanganya ajah?" Tanya Pelangi heran. Yang melihat di lanyar ponselnya terlihat sebuah tangan dan sepasang sayap yang tergambar di sana.
Malik meraih tangan Pelangi.

"Karena tangan ini. Yang akan selalu berusaha menggengam tangan mu. Karena tangan ini yang akan berusaha menghapus air matamu. Karena tangan ini yang akan berusaha meraihmu saat kamu merasa sedih dan tidak memiliki siapapun." Ujar Malik tulus. Pelangi tersenyum pada Malik. Mata mereka beradu dalam waktu yang cukup lama.

Pengen cium, boleh gak yah.

"Ya udah kakak ke kelas yah." Pamit Malik.

"Iyah." Pelangi tersenyum. "Ini buat kakak." Pelangi memberikan Beng-Beng pada Malik.

"Makasih."

"Sama sama kak." Pelangi melambaikan tanganya membalas lambayan tangan Malik. Yang perlahan mulai menghilang dari pandanganya.

"Malaikat Penolong?" Malik menatap sepasang sayap di tanganya dengan senyum yang terus tercetak jelas di wajahnya.

Malaikat👼(Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang