Sean & Giana

Mulai dari awal
                                    

"Enak kan?  Beda sama makanan kambing"sindir sean sambil menatap salad di piring giana.

Giana melambaikan tangan pada waitress untuk meminta buku menu. Waitress yang ternyata seorang perempuan yang menurut giana masih berumur belasan tahun menyerahkan buku menu pada giana.  Diam-diam waitress tersebut melirik sean dengan tatapan malu-malu. Saat giana akan menyebutkan pesanan nya dia mendapati waitress itu sedang menatap sean,  giana langsung  menggenggam tangan sean lalu mendelik pada waitress itu sambil menyebutkan menu yang dia pesan.

Giana tiba di apartemen nya pukul 21:30. Sean mengekori di belakang tubuh giana sampai ke depan pintu apartemen giana.

"Kamu mau mampir dulu gak? "
"Kamu yakin mau ngajakin aku mampir? "Sean tersenyum jahil. "Kalo aku gak mau pulang kamu tanggung jawab ya"sean menaik turunkan alis nya.
"Gak usah mikir macem-macem deh"
"Haha abis kamu yang mancing aku mikir macem-macem"
"Kamu nya aja yang fikiran nya mesum"giana terkekeh pelan.

Mereka lalu kembali terdiam sambil bertatapan,  sean menyandarkan tubuhnya di pintu apartemen giana. Sean sampai detik ini tidak percaya perempuan yang sudah dia cintai bertahun-tahun sekarang sudah resmi  jadi miliknya.

"Kamu kenapa sih liatin aku terus? "
"Aku lagi liat masa depan aku,  emang gak boleh? "Sean tersenyum.
"Huekk jangan bikin aku muntah ya sean"ancam giana.
"Tuh kamu gitu sih gi,  ini kan suasana nya lagi romantis "
"Hahah ngambek ya "giana mengundang - guncang kan tangan sean yang entah sejak kapan sudah menggenggam tanganya. "Jangan marah dong oppa "rayu giana dengan gaya imut yang dibuat-buat.
"Haha kok sekarang jadi gantian aku yang mual ya gi"
"Udah pulang gih sana,  besok gak inget harus jadi mandor "
"Aku masih betah disini gimana dong?  Ini tangan kamu ada lem korea nya ya?  Kok susah dilepas"
"Sean..  PULANG SEKARANG " giana mendelikkan mata memasang wajah pura-pura marah nya.
"Iya iya..  Good night gi"
"Good night"

Sean berjalan menjauh dari pintu apartemen giana sementara giana masih menatap punggung sean. Sean berbalik badan dan kembali ke tempat dia berdiri tadi.

"Ada yang keting... "

CUP dengan cepat dia mencium bibir giana membuat wanita itu mematung di tempatnya.

"Galan? "Giana melanjutkan perkataan nya yang sempat terputus akibat ulah sean.
"Makasih good night kiss nya"sean berbalik badan meninggalkan giana yang masih diam ditempatnya dengan wajah yang merona.
~~~~~
Akhir pekan adalah waktu yang paling ditunggu semua orang, terutama bagi kaum pekerja yang hanya memiliki sabtu dan minggu untuk bersantai. Karena itu sean sudah berada di depan apartemen giana dengan tujuan menjemput wanita itu untuk berkencan dengan nya. Sean sengaja tidak menelfon giana dengan maksud memberikan gadis itu kejutan.

Tet.. Tet... Sean memencet bell apartemen giana berkali-kali tapi tidak ada satupun jawaban atau giana yang memunculkan Batang hidungnya. Sean putuskan untuk menggedor - gedor pintu berawarna abu-abu itu.

"Gi..  Ini aku gi "

Tiba-tiba pintu dibuka.

"Siapa sih masih pagi juga !! Gak tau ini weekend"omel giana dengan suara parau akibat baru bangun tidur.
Sean nyaris ngakak melihat penampilan giana, rambut acak-acak an,  piyama bergambar kelinci, dan tanpa make up sedikitpun.

"Pagi cantik"suara sean membuat giana mendelikkan mata.
"Kamu kok pagi-pagi disini?! "Giana nampak panik sambil menyembunyikan sebagian tubuhnya di balik pintu.
"Ini kan sabtu gi"
"Ya aku juga tau sean,  terus kamu ngapain disini? "
"Ya mau ngajak kamu nge date lah"
"Aduh aku males sean,  semalem aku baru pulang jam 11 dan sekarang aku butuh tidur"
"Gak seru,  masa akhir pekan kerjaan nya cuma tidur doang"ledek sean sambil terkekeh pelan.

Philophobia ( Complete )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang