The Gift

768 57 0
                                    

Dahi Sean mengernyit mendapati sebuah amplop berwarna biru muda tergeletak di depan pintu apartemen nya. Saat dia hendak membuka isi amplop tersebut handphone nya berdering menampilkan icon sebuah video call dan nama eyang miranda tertera disana.

"Sean!! Happy Birthday cucu eyang yang cupu masalah perempuan semoga di umur kamu yang ke 29 kamu udah gak jomblo lagi buruan jadiin si cantik istri kamu kalo nggak jangan harap eyang bakal Kasih warisan eyang !!!" eyang miranda berteriak sampai membuat sean menjauhkan telfon genggam nya.
"Astaga eyang bisa gak pagi-pagi gak buat kuping cucu yang paling ganteng ini budek,  masa ngucapin ulang tabun di bumbui bully an "protes sean.
Eyang miranda terkekeh kemudian di layar mendadak muncul wajah aisyah yang sedang makanan permen lolipop nya.

"Mas buruan halalin dong mba giana  nya,  payah nih masa nggak berhasil berhasil , percuma selama ini kursus percintaan sama aku masa kalah sama aku dan rega yang bentar lagi menuju halal"ledek aisyah.
"Tau deh yang sebentar lagi menyandang status nyonya sbastian"
"Hahaha iya dong iri kan?! Makanya jangan kelamaan jomblo masa yang nemenin bobo cuma ted doang"
"Adik durhaka emang nih anak,  awas ya kalo nanti mas nikah sama giana kamu harus nari hula - hula di nikahan mas sama mba giana deal ?!"
"Idih gak ada untungnya,  bilang aja mas ciut kan buat deketin mba giana karena ditolak mulu haha emang enak"aisyah nampak tertawa puas.

Eyang kembali muncul di layar kali ini eyang membawa benda yang sean rasa itu centong sayur.

"Kamu jangan malu-maluin keluarga bagaskara ya sean,  keluarga bagaskara pantang menyerah dulu pada saat.... "
"Aduh eyang udah kalo eyang cerita bisa 7 hari 7 malem dan berakhir pada sean bolos kerja "sean memotong perkataan eyang miranda.
"Hahaha tau aja bro,  yaudah pokoknya dalam waktu dekat ini eyang mau denger kabar bahagia,  faham kan sean"eyang menaik turunkan alisnya.
"Siap captain"sean melakukan gerakan hormat bendera sambil tersenyum lebar sebelum mematikan telfon nya.

Sean mengambil kunci mobilnya dan bergegas keluar dari apartemen nya,  dia harus tiba di plaza Indonesia sebelum jam makan siang karena dia berjanji bertemu dengan seorang pengusaha asal Jepang yang akan merenovasi kantor nya. Sean melupakan surat yang tadi dia temukan di depan pintu apartemen nya bahkan tanpa sengaja dia menjatuhkan surat itu saat hendak mengambil kunci mobilnya .

Giana POV

Gue sengaja meminta bantuan Dave untuk memilihkan restaurant yang paling romantis untuk makan malam gue dan sean hari ini. Bagi gue pertama kalinya gue mengajak seorang pria untuk keluar ralat lebih tepat nya nge date mungkin dan karena terlalu gugup gue sengaja menulis surat dan surat itu gue letakkan di depan pintu apartemen sean. Gue membayangkan sean pasti lagi melompat kegirangan deh baca surat itu kok gue mendadak jadi super GR ya.

"Duh duh yang mau dinner sama pacar senyum terus dari pagi,  bae bae gi itu gigi kering "ledek David yang entah sejak kapan sudah duduk di sofa ruangan gue sambil membawa majalah beauty edisi terbaru.
"Pacar?  Gue sama sean bertemen doang dave,  bestfriend mungkin "gue mencoba menahan malu karena diledek sahabat gue yang super ngeselin ini.
"Mana ada bestfrind yang cipika cipiki ups kelepasan"David langsung menutup mulutnya dengan tanganya sejurus kemudian dia tertawa geli melihat ekspresi wajah gue yang gue yakin sedang semerah kepiting rebus.
"Ini pasti sean yang cerita,  dasar mak rumpi"
"Rumpi begitu juga lo demen kan"ledek David.
"Iya iya gue akuin gue jatuh Cinta sama sepupu lo yang kelewat ganteng itu !!! Puas hm!! "
"Hahaha tuh kan,  akhirnya ngaku juga selamat ya honey kamu bebas dari penyakit aneh itu"dave memeluk gue erat.
Gue membalas pelukan dave untung saja gue tidak mengeluarkan air mata karena dave orang yang paling tau bagaimana gue berusaha melawan penyakit ini trauma yang menbuat gue lupa kalau Cinta ternyata bisa menghadirkan perasaan itu, Bahagia.

Saat gue menceritakan kalau gue akan merayakan ultah sean miss Clara betul-betul antusias bahkan dia mengizinkan gue untuk cuti setengah hari untuk persiapan malam nanti. Setelah menyelesaikan power point untuk presentasi besok bersama salah satu merk makanan ternama yang menjadikan biskuit gandum sebagai produk andalannya gue melenggang menuju salon yang setiap Bulan selalu rutin gue kunjungi terutama akhir Bulan dan kali ini gue berharap the power of make up bisa membuat wajah gue berubah dan sean mungkin akan menyukai gue lagi,  mungkin.

Philophobia ( Complete )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang