Sean & Giana

803 54 2
                                    

Sean bersenandung riang mengikuti lagu yang sedang diputarkan di Radio mobilnya sesekali kepala nya mengangguk-angguk mengikuti alunan lagu. Bayangan akan kejadian semalam masih berputar di fikirannya dan sekarang dia rela bermacet-macet ria demi menjemput giana di kantor nya. Mereka berjanji akan makan malam hari ini di sebuah restaurant Jepang di dekat kantor giana. Malam itu sean menggunakan kemeja hitam dan celana hitam lengkap dengan kaca mata hitam karena dia mendapati matanya ada lingkaran hitam akibat begadang semalam bahkan sampai sekarang sean belum tidur sama sekali. Tapi aneh nya dia tidak merasakan pusing atau apapun mungkin itu yang disebut the power of love .

"Aku udah di loby,  kamu masih lama? " sean menghubungi giana saat dia berhasil mendapatkan parkiran di kantor giana.
"Iya iya ini aku udah di lift"jawab giana.

Giana harus menerobos beberapa gerombolan orang yang memadati lobi karena ini jam pulang kantor. Giana berusaha melongok mencari cari sean yang mengatakan kalau dia sudah berada di lobi. Giana melihat seseorang melambaikan tangan padanya giana memicingkan mata untuk memperjelas penglihatannya. Giana mendelik kesal karena beberapa wanita yang melewati sean menatap nya seolah-olah sean itu makanan lezat yang siap di santap, dasar wanita centil rutuk giana dalam hati.

Note : cewek mana yang nggak meleleh ngeliat pria ini 😍😍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Note : cewek mana yang nggak meleleh ngeliat pria ini 😍😍

Giana mempercepat langkahnya dan langsung merangkul lengan sean. Sean bingung dengan sikap giana yang sudah memasang tampang jutek. Bahkan sampai mereka masuk ke dalam mobil giana masih menjuteki nya.

"Kamu kenapa sih?  Lagi PMS?  Lagi banyak kerjaan?  "Sean menowel-nowel pipi giana.
Giana menatap sean dengan tatapan laser nya. "Besok-besok kamu kalau jemput aku jangan pake baju ini deh "
"Kenapa emang?  Gak Bagus ya? "Sean memperhatikan baju yang dia kenakan hari itu sambil mengernyitkan dahi.
"Kamu gak liat dari tadi cewek cewek itu ngeliatin kamu sampe mata nya mau keluar! "
Sedetik dua detik tiga detik sean berfikir dan sejurus kemudian dia tertawa terbahak-bahak. "Kamu cemburu? "
"Nggak !! aku cuma gak suka aja cewek-cewek itu ngeliatin kamu kayak orang kelaperan emang nya kamu apa pizza? Atau bakso"
"Emang kenapa sih sama baju aku?  Aku kan udah sering ke kantor kamu mungkin mereka mau menyapa aku secara sopan? " sean tersenyum memperlihatkan lesung pipi nya.
"SOALNYA KAMU GANTENG BANGET KALO PAKE BAJU ITU PUAS!! "
Sean tertawa terbahak-bahak mendengar giana yang mengomeli nya hanya karena wajahnya.
"Emangnya lucu?  Ini lagi kesel loh sean"giana memicingkan mata nya.
"Lucu aja,  kamu tau udah berapa lama aku nahan gak nyongkel mata cowok-cowok yang suka liatin kamu "
"Serius ? "
"Mau bukti? "Sean menyilangkan kedua tangannya di depan dada.
"Udah ah jadi makin ngaco "giana memutar badannya menghadap depan .
"Haha yauda kita makan ya Miss Olivier "sean mengelus rambut giana membuat gadis itu merona.

Giana dan Sean memasuki sebuah reataurant Jepang yang nampak ramai mungkin karena ini sudah jam makan malam. Giana memesan salad sedangkan sean memesan sushi salmon.

"Kamu mau jadi kambing makannya itu doang"sean menyuapkan sushi nya.
"Aku gak mau gendut gara-gara makan malem"
"Astaga gi,  kamu itu sempurna udah deh makan selayaknya manusia emangnya kenyang cuma makan itu doang? "
Giana menggeleng sambil tersenyum. Sean menyuapkan sepotong sushi miliknya.

Philophobia ( Complete )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang