empat

98.8K 3K 16
                                    

Selama di perpustakaan Dhira masih setia dengan pikirannya. Pikirannya masih ke cowok yang di rooftop tadi. Sesekali ia bergidik ngeri ketika mengingat tatapan cowok itu.

Dikarenakan di perpustakaan dilarang ribut, Lisa yang melihat Dhira bengong melulu, hanya menyenggol-nyenggol.

Tidak mendapat respon dari Dhira, Lisa memukul pundak Dhira dengan.

"Astaga" ucap Dhira kaget.

"Kenapa sih Dhir? Kok lo dari tadi bengong mulu. Ada masalah? Kalau ada masalah cerita aja. Walaupun kita baru kenal, kami sudah menganggap lo sebagai sahabat kita kok" ujar Lisa

"Makasih ya, Lis. Tapi gue nggak papa kok"

"Kalau nggak papa, kenapa bengong?" tanya Lisa lagi.

"Tadi gue ketemu cowok, terus cowok itu natap gue kayak mau bunuh gue gitu" ucap Dhira

"Sumpah, tatapannya ngeri banget" ucap Dhira lagi sambil bergidik.

Mendengar ucapan Dhira, Rika dan Hana semula menatap layar handphonenya, lalu mereka berdua mengalihkan pandangannya ke Dhira.

"Cerita dong, Dhir" ucap Hana agak memelas.

"Keponya mulai lagi dah" celetuk Lisa

"Yee, sewot aja lo Lis, kita kan penasaran, ya nggak Han?" ucap Rika yang dibalas anggukan oleh Hana

"Ketika kedua ratu kepo bergabung" celetuk Lisa lagi

"Cerita ke kita dong, Dhir, cerita ya, ya" ucap Rika memelas

"Gue cerita kok, nggak usah melas gitu, jijik gue lihatnya" ucap Dhira, Rika mendengar ucapan Dhira hanya menunjukkan cengirannya.

Mengalirlah cerita dari awal ketabrak sampai ketemu di rooftop tadi.

"Jadi takut gue kalau keliaran disekolah sendirian. Misalkan ya gue ketemu dia, terus nasib gue lagi sial, terus dia ngelukain gue, ngebunuh gue, kan nggak lucu. Nanti yang ada nama sekolah terkenal gue yang menderita." ucap Hana dramatis setelah Dhira selesai cerita.

"Kalau lo mati, bagus dong Han, jadi kan sekolah kita berkurang populasi otak telmi" celetuk Rika

"Tega bener lo do'a in sahabat sendiri mati"

"Masa sih disekolah kita ada pyshycopat. Kita udah tiga tahun lo sekolah disini, nggak pernah dengar tuh kalau disini ada murid seorang pyshycopat. Ya nggak, Rik?" ucap Lisa mengalihkan pembicaraan antara Rika dan Hana. Bila tidak dialihkan, bisa adu mulut lagi.

"Bener kata Lisa, Dhir. Nih ya kalau ada murid aneh, murid atau apalah itu, pasti cepat kesebarnya." ucap Rika yang menambahkan ucapan Lisa.

"Tahu ah, pusing gue mikirannya." ucap Dhira sambil menghembuskan nafasnya gusar.

"Pulang yuk, gue mau bobo cantik nih" ucap Hana

"Emang udah bel?" tanya Dhira

"Dari lima belas menit yang lalu" jawab Hana

Mereka berempat kekelas terlebih dahulu untuk mengambil tas. Setelah dari kelas mereka menuju ke parkiran.

"Kamu pulang dijemput atau apa, Dhir?" tanya Lisa

"Dijemput"

"Kalau gitu kita duluan ya" ujar Rika

"Kalian rumahnya deketan ya?" tanya Dhira

"Kami nginep di apartemennya Rika. Dirumah orangnya pada nggak ada, semuanya sibuk" kata Lisa

"Seru banget" ucap Dhira

NadhiraWhere stories live. Discover now