~ RAIHAN [Empat]

187 19 6
                                    

Bagian IV

Dariku Untukmu

Hari ini ketika hujan turun membasahi bumi aku menatap setiap tetesan hujan itu dan aku merasakan seperti telah mengalami hal ini, entah kapan dan dimana. Aku merasa jika ini hanya sebuah dejavu tapi aku berusaha mengingat kembali dan ternyata ini bukanlah sebuah dejavu. Ini nyata, aku pernah menatap hujan dengan posisi berdiri di depan sebuah pintu namun itu bersama seseorang. Sesorang yang selalu mengisi hatiku, seseorang yang hingga kini selalu aku rasakan nyata meskipun aku tak pernah nyata lagi di hidupnya.

Aku sedikit bisa tersenyum legah setelah beberap hari ini merasakan gundah bercampur nestapa yang aku sendiri tidak mengetahui sebab dan datangya darimana. Kini aku mengerti atas jawaban semua itu, sebenarnya aku hanya merindukan keceriaan seseorang yang juga merindukanku. Mungkin saja dia juga merasakan hal yang sama ketika melihat tetesan hujan ini. Ingin ku sampaikan sebuah kata untuknmu melalui tulisan ini karena saat ini untuk pertama kalinya tuhan mengizinkanku dapat menyentuh sebuah pena yang ada diatas meja kecil di dalam kamarmu. Ini untukmu seseorang yang selalu mengisi hatiku.

Buat Seseorang Yang Selalu Mengisi Hatiku,

Aku merasakan hatiku seperti dipenuhi oleh namamu. Setiap tarikan nafasku terasa kesedihan yang mendalam. Setiap hembusan nafasku terasa sebuah penyesalan Dan disetiap aku menutup mata selalu terbayang wajah dan bibirmu yang mungil.

Aku masih bisa mendengar suara dan nada bicaramu. Aku masih bisa menatapmu dengan jelas dan nyata. Aku juga masih bisa mengingat beberapa tingkahmu yang aneh. Tatapanmu yang mengarah padaku selalu diiringi oleh senyuman, ketika aku menyadari tatapanmu kau selalu mengalihkan dan merasa malu sendiri.

Mungkin saja aku adalah satu-satunya orang yang tidak akan kamu lupakan. Bukan karena wajahku tapi karena takdirku yang tiba-tiba meninggalkanmu disaat kamu begitu mencintaiku.

Ketika aku bertemu lagi dengannmu akan ku sampaikan alasan dan jawaban atas nestapa yang kamu rasakan. Aku tidak pernah tahu akan takdir maka aku hanya bisa menuliskannya disini.

Kini aku merindukan dirimu… Maaf telah meninggalkanmu selama ini. Berbulan-bulan lamanya kita tidak saling menatap dan berucap kata. Aku yakin suatu saat nanti kita akan bertemu dan disaat itulah jawaban atas nestapa dan kesedihanmu akan ku jawab.

Tetaplah tersenyum. Semoga kamu juga merindukanku. Dariku seorang pria yang pernah menjalani sepenggal kisah cinta bersamamu.

*****


Terimakasih Silahkan Lanjutkan Membaca!

1 Kisah 4 Cinta 2 Dunia [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang