Mila mendongakkan kepalanya menatap gue

"Kalo aku ketiduran bangunin yah.. perpustakaan kota nya 10 menitan lagi kayaknya" seru mila sambil melihat jam tangannya
.
.
.
Setelah sampai gue cuman ngikutin kemana mila pergi. Anto selalu saja ketinggalan dibelakang, saat mila lagi sibuk nyari buku, gue deketin anto yang juga lagi cari-cari buku

"To, ntar malem lo kerumah gue yah"

"Sorry, gue mau kerumah paman gue"

"Elo jaga jarak sama gue?"

"Apaan sih?"

Ketusnya dan ninggalin gue gitu aja. Apa-apaan dia. Kenapa jadi belagu kayak gitu ke gue?

.
.
.
.

Vian POV

Sudah hampir gelap, apa aku harus masak makan malam? Aku ingin menelpon mas prabu namun ku urungkan kembali niatku. Kalau dia ingin pulang pasti pulang sendiri kan.

Akhirnya aku melangkahkan kakiku kedapur dan melihat ada bahan-bahan apa saja disana. Saat ku lihat ternyata hanya ada beberapa sayuran dan daging. Bikin sup saja kali yah?

Agar lebih cepat, aku menanak nasi terlebih dahulu. Lalu mulai memotong-motong sayuran, setelah sayuran siap aku mencucinya dan mendidihkan air. Cukup lama, hingga akhirnya nasinya matang dan sup pun sudah matang

Ku angkat telponku dan mendial nomor dafa

"Ada apa vin?"

"Kamu mau makan dirumah kan? Au udah masak"

"Yah, gue lagi makan... oke oke gue otw sekarang. Gue pengen makan dirumah aja"

Pip

Sambungan terputus dari dafa. Aku hanya merapatkan bibirku, baguslah setidaknya makanan ini ada gunanya. Aku juga akan memakannya nanti kalau memang dafa akan makan dirumah

Tiidd tiidd

Suara klakson mobil, sepertinya ada mobil yang masuk. Aku berjalan keluar dan melihat mobil siapa itu. Ternyata itu mas prabu, tumben sudah pulang?

Aku menghampiri mas prabu namun ternyata ia tidak sendiri. Seorang wanita dengan pakaian yang rapih juga ikut turun dari mobil mas prabu

Dilla

"Mas.."

Mas prabu hanya menatapku datar habis itu melewatiku begitu saja. Aku menahan lengannya

"Mas kenapa pulang dengan dia?"

"Dilla mau mengambil berkas kantor mas yang disimpen diruangan kerja disini"

Aku menoleh pada dilla yang tersenyum manis padaku. Kenapa dia harus begitu polos? Apa mereka berdua bersepakat untuk beracting didepanku?

"Enggak mas.. aku mau dia pulang!"

"Apa katamu?"

"Aku ingin wanita ini pulang"

Kataku sembari menunjuk wajah dila

"Jaga ucapanmu itu vian. Dia sekretaris mas, dia kesini karena urusan pekerjaan"

"Pokoknya aku mau wanita ini pergi mas!!" Teriakku dan kini wajah mas prabu terlihat sangat emosi. Dia memegang kedua bahuku

WANTEDWhere stories live. Discover now