20

3.9K 260 17
                                    

"Hey..elo dimas kan?"

Dimas menoleh pada orang yang memanggilnya. Baru saja dia akan kembali masuk ke kantor nya setelah ngambil file yang ketinggalan dirumahnya. Oh tapi dimas kenal orang ini

"Robi. Elo ngapain disini?"

Robi tersenyum bangga karena dimas ternyata masih inget. Dulu mereka deket sebelum robi jadi deket sama vian

"Haha elo masih aja kayak dulu. Eh ngomong-ngomong elo kerja disini? Gue mau kirim something buat direkturnya..eh iya..stt kalian duluan aja masuk. Gue ada urusan bentar"

Robi menyuruh tim nya untuk masuk lebih dulu

"Bentar lagi jam makan siang. Gimana kalo kita makan?"

"Sorry gue harus kerja" dimas ingin berlalu namun robi menahan lengannya

"Cuman makan aja kok sambil ngobrol bentar. Gue juga ada kerjaan. Gak bakal lama"

Dimas berbalik dan menghela nafasnya

"Oke, gue simpen dulu berkas ini"

"Gak perlu! Ayoo--" robi menarik tangan dimas dan mencari tempat yang dianggap pas untuk mereka berdua "kantin kantor ini dimana?"

'Dasar..keras kepala!'

Dimaa dengan setengah hati membawa robi ke kantinnya yang ada didalam gedung perusahaan tentunya. Ruangan yang cukup besar karena gedung ini memang milik sang pemilik perusahaan sendiri

.
.
.
.
Dimas sama sekali tidak ingin memulai pembicaraan. Robi masih saja menunggu dimas berbicara. Namun sepertinya, indonesia tidak akan berada di australia. Dimas masih tetap saja diam

"Kira-kira, udah berapa lama yah kita gak ketemu?"

Tttuutt tttuutt ttuuutt

"Bentar dulu"

Dimas mengangkat panggilam vc di hamdphone nya

"Mas, elo lagi dimana? Lagi dikantin yah? Yaelah  nyantai-nyantai"

"Sorry gue lagi ketemu temen lama"

"Temen" desis robi sembari terkikik lucu

"Berkas nya mas..dimana? Jangan bilang elo belum bawa berkasnya. Aduhh deadline nya besok loh"

"Udah kok vian--"

Robi membulat mendengar nama itu. Kalau dipikir-pikir suaranya memang tidak asing.. apa itu vian..

"--ada dimeja gue. Tadi udah gue titipin ke bang sat. Abis elo nya lagi kemana gitu"

"Oh mungkin pas gue ke ruangan mas prabu. Pantes aja elo titipin nya ke bang sat. Doi lagi gak ada"

"Santai makannya"

"Haha yaudah.. gue..ker.ja.du.lu"
ucap vian sembari menekan kalimat diakhirnya dan mengakhiri panggilan

"Dim.. elo kenal vian?"

Tanya robi cepat setelah dimas selesai mengangkat vc nya. Dimas tidak langsung menjawab. Mata nya tertuju pada tangam robi yang tiba-tiba menggenggam tangannya erat. Ia buru-buru melepaskan tangannya

"Dim..jawab!"

"Vian yang mana? Nama vian kan banyak"

"Vian yang tadi ngehubungin elo"

Dimas memgernyitkan alis nya. Apa bener vian temennya yang dimaksud robi? Tapi ada apa?

WANTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang