7. Sebuah Kunjungan

6.5K 517 4
                                    

Baca dengan hati-hati

HAPPY READING~~

.
.
.
Rasanya aku sudah tak sabar. Mungkin hampir sebulan aku tak bertemu dengan marsya, karena waktu itu aku juga harus pergi keluar dan hanya bisa berbicara dengan marsya lewat skipe saja. Setelah membeli boneka untuk marsya aku dan dafa bergegas menuju tempat pertemuanku dengan marsya. Anak itu suka sekali dengan kartun Doraemon, dia pasti akan senang walau aku tahu dia sudah memiliki banyak hal tentang robot kucing gendut berwarna biru itu.

"Ini tempat nya?"

Setelah sampai ditempat perbelanjaan modern. Aku segera menuju tempat khusus untuk keluarga, seperti sebuah karaoke tapi ini bukan karaoke. Disini tersedia bilik-bilik yang cukup besar untuk satu keluarga jika ingin berbincang sembari makan-makan. Ada restoran dan kedai kopi juga. Bahkan ada tempat bermain anak, pokoknya disini adalah area untuk keluarga

"Iya, ayo masuk"

Dari kejauan aku bisa melihat marsya yang tengah bercanda dengan ibunya, wanita itu .. dia sudah sangat baik menjaga marsya. Aku dan dafa berjalan kearah mereka, niat memberi kejutan tapi sepertinya syifa sudah melihatku lebih dulu dan dia segera menyuruh marsya untuk melihat kearah ku

"Papa!"

Marsya berlari kearahku. Aku langsung menggendong  bocah yang sebentar lagi akan menginjak angka 5 tahun ini

"Sayang, kau rindu papa emm?"

Marsya mengangguk dengan lucu

"Kalau begitu cium papa"

Marsya mencium pipiku dengan manisnya. Aku menoleh pada dafa dan mengambil boneka yang dipegang dafa

"Ini buat marsya"

"Uwaaaahhh doraemon. Marsya suka"

"Harus dong.. ayo kita ke mama lagi"

Aku dan marsya menuju tempat syifa dan alex. Tak lupa aku juga mengajak dafa yang sedaru tadi diam saja
.
.
.
.
Rasanya gue jadi orang bloon disini karena gak tahu apa-apa. Salah gue yang mau gitu aja diajak sama vian ketemu sama orang-orang yang asing bagi gue. Apalagi tadi, kenapa anak ini nyebut vian dengan panggilan papa? Apa vian punya anak? Atau itu cuman panggilan aja. Masa iya

Vian narik tangan gue buat ikut gabung sama mereka. Satu anak kecil, lalu satu wanita cantik yang gue pastiin itu adalah ibu dari si anak, lalu disamping si wanita ada seorang pria yang kayaknya keturunan luar deh, keliatan bule-bule nya agak mencolok

"Daddy liat aku dikasih boneka sama papa"

Anak itu ngeliatin boneka yang dikasih vian ke... daddy nya. Tuh kan bocah itu punya daddy, jadi kayaknya ga pungkin vian itu bapaknya

"Wah bagus sekali, boneka marsya jadi bertambah deh"

Ternyata bule ini fasih bahasa indonesia juga

"Vian, siapa yang sama kamu?"

Gue duduk dengan sopan didepan orang asing ini

"Oh iya, ini dafa" ucap vian ngenalin gue ke mereka

"Dafa kenalin ini syifa, lalu marsya dan yang ini alex"

Gue pun bersalaman satu-satu sama mereka termasuk anak kecil yang bernama marsya ini

"Vian, ko kamu belum pernah kenalin soal dafa sebelumnya. Dia ini siapa?"

Tanya wanita bernama syifa. Dia wanita yang cantik nya diatas rata-rata menurut gue, pantes dia bisa dapetin cowo bule

"Dia.. putra aku"

WANTEDOù les histoires vivent. Découvrez maintenant