Tapi sesaat kemudian ada seseorang yang mengganggu kesenangan mereka.
" Permisi ganggu sebentar gue mau ke Darren, Raga sama Alan. Bu sarah nyuruh kalian buat ke lab tuh " Ternyata orang tersebut adalah ketua kelas Ipa 4.
" Ada apa lagi sih" Sahut Darren.
" Gak tahu dia cuma nyuruh gue kasih tahu kalian buat ke lab "
"Iya kita bakal kesana, ayo " Ucap Raga kepada Alan dan Darren.
"Lo nurut amat kayak kucing" Timpal Alan.
" Ayo ikut aja daripada jadi ribet urusannya" Sahut Raga sambil berjalan keluar kelas.
" Yaudah sih iyaaa "
Mereka pun pergi ke lab kimia untuk menghampiri bu Sarah yang memintanya untuk kesana, meskipun mereka sedang malas.
" Permisi Bu " Ucap Raga sopan.
" Ada apa ya kita di panggil "
" Kalian jumat kemarin kemana? " Tanya bu Sarah.
" Hah? " Sahut Alan.
" Kalian jumat kemarin kemana? " Ulangnya.
" Ada Bu " Jawab Darren cepat.
" Ada dimana? Jumat kemarin kelas kalian praktek dan kalian bertiga gak masuk jadi kalian harus ikut praktek susulan hari ini "
" Ini lembar kerjanya, ini bahan - bahannya kalian duduk di sana "
" Iya Bu "
" Alan jangan kamu gagalin praktek kali ini " Bu Sarah memperingatkan.
" Ck, iyaa Bu iyaa "
Mereka pun menuju bangku yang di tunjuk oleh bu Sarah tadi. Dimeja sana sudah terdapat semua alat dan bahan untuk praktek seperti plat tetes, larutan yang bermacam - macam, buah - buahan yang digunakan sebagai bahan praktikum mengukur pH dan bahan lainnya.
Mereka mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru lab semua siswa terlihat sedang serius melakukan praktek.
" Ini gimana caranya oi? " Tanya Raga.
" Tadi Bu Sarah kan ngasih kita lembar kerja di situ pasti ada caranya " Sahut Darren.
" Di sini sih katanya kita harus halusin buah - buahannya terus di ambil airnya doang abis itu masukin kesini " Ucap Raga sambil menunjuk plat tetes.
" Yaudah kita coba "
" Mending di makan nih buah - buahan dari pada buat partek gini kan sayang " Ucap Alan.
" Kata Bu Sarah, gue jangan ngancurin praktek kali ini jadi kalian aja yang ngerjainnya ya " Lanjutnya.
" Enak aja gak bisa! Lo harus bantuin " Sahut Raga cepat.
" Yaudah gue ngapain? "
" Lo nanti tetesin larutan ini ke sini awas kalo salah! " Tunjuk Darren pada plat tetes yang diisi air buah - buahan.
" Iyee iyee semoga aja " Gumam Alan.
Mereka pun mengerjakan tugasnya masing - masing.
Pandangan Darren terkunci pada Altha yang tengah serius menulis, ia baru ingat ternyata ini kelas Altha.
" Manis " Batin Darren.
Lagi - lagi Darren tersenyum tipis sangat tipis. Hingga suara seseorang mengalihkan perhatiannya.
" Lah kok warnanya ungu semua " Ucap Raga.
" Wahhh ngeledek nih mentang - mentang kita jomblo " Sahut Alan yang baru sadar bahwa warna cairannya ungu semua.
YOU ARE READING
DARREN
青少年小说"Dia adalah penyembuh luka " - Darren Sigra Pradipto "Perpisahan kalian mungkin sudah di takdirkan tuhan, begitu pula tuhan telah menakdirkan pertemuan kita. Semuanya sudah di takdirkan dan aku senang tuhan menakdirkan aku bertemu dengan mu" - Altha...
09• Darren
Start from the beginning