16

2.1K 110 8
                                    


CALVIN


Karena cinta tidak butuh alasan


-Happy Reading-

-----


Sudah hampir limabelas menit Alana berdiri didepan gerbang rumahnya. Alana terus menatap kesamping berharap Calvin akan segera datang tetapi dari tadi belum ada tanda-tanda mobil Calvin. Alana melihat jam yang melingkar dipergelangan tangannya dan sebentar lagi bel, kalau Alana menunggu Calvin lebih lama lagi maka ia akan terlambat.


Alana memutuskan pergi ke sekolah menggunakan taksi, sebenarnya tadi pagi Wira ingin mengantar Alana tetapi Alana menolak karena ingin berangkat sekolah bersama Calvin.
Alana tidak tau mengapa Calvin tidak menjemputnya hari ini.

Tepat setelah Alana keluar dari taxi bel pertanda jam pelajaran pertama akan segera dimulai berbunyi. Alana sampai tepat sebelum gerbang sekolah tertutup. Alana menghela nafas lega, sitidaknya ia tidak terlambat walaupun ia harus berlari ke kelas.

"Lo dari mana aja?" Tanya Reviska setelah melihat Alana, gadis itu terlihat lelah dan keringat bercucuran dipelipisnya.

"Lo habis lari maraton Al?"

Alana sama sekali tidak merespon semua pertanyaan-pertanyaan Reviska, Alana masih mengatur deru nafasnya yang masih memburu akibat berlari tadi.

Alana celingak-celinguk melihat ke seluruh penjuru kelas, mencari sosok yang dari tadi ia tunggu.

Reviska tanpak bingung melihat Alana. "Lo cari siapa?" Tanya Reviska dan terus mengikuti arah pandang Alana.

"Eh! It....itu gu....gue...gue lagi." Ucap Alana terbata-bata.

Reviska semakin bingung dengan tingkah Alana." Iya, lo kenapa? Lo lagi nyari siapa?"

"Alana nyari gue!" Celetuk Reno. Alana tidak perlu lagi menjawab pertanyaan Reviska karena Reno sudah lebih dulu menjawabnya, walaupun sudah sangat jelas bukan itu jawabannya. Bukan Reno yang Alana cari.

Reviska berdecak malas.

"Gue nggak ngomong sama lo!" Ucap Reviska menatap Reno dengan tatapan tajamnya.

"Tapi gue mau ngomong! Apa lo!" Balas Reno.

"Yaudah ngomong aja! Tapi jangan ngomong sama gue."

"Emang gue bilang mau ngomong sama lo? Cewek aneh!" Ucap Reno sembari menggeleng-gelengkan kepalanya.

Sepertinya sebentar lagi perang dunia kedua akan segera dimulai, Alana menghela napas pelan sebelum semua itu terjadi, Alana dengan cepat menghentikannya.

"Revi! Tadi lo nanya apa?" Alana mengalihkan pembicaraan agar Reno dan Reviska menghentikan perdebatan mereka yang nggak ada ujungnya itu.

"Dasar pikun! Lo nyari siapa? Gue perhatiin, dari tadi lo ngeliat pintu kelas mulu." Cibir Reviska.

"Lo nungguin Calvin Al?" Celetuk Reno lagi.

Belum sempat Alana dan Reviska membuka suara, Reno sudah lebih dulu memotongnya.

"Percuma lo nungguin Calvin, dia nggak bakalan dateng! Tuh anak pasti udah sekarat di rumahnya." Ucap Reno dengan tak berdosanya.

"Maksud lo?"

"Maksud lo?"

Tanya Alana dan Reviska bersamaan raut wajah mereka berubah serius.

"Katanya nggak mau ngomong sama gue! Itu lo ngomong." Ucap Reno dengan kesal melirik Reviska.

CalvinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang