PROLOG (Sudah Revisi)

60.5K 2.7K 32
                                    

Lelaki itu tengah duduk di kursi santainya. Ia menatap bingkai foto yang terletak di atas nakas. Memandangi sosok gadis yang selama 13 tahun terakhir menghilang dari pandangan. Ia teramat merindukan sosok di dalam foto itu. Hingga kini, hanya sosok itu yang mampu membuat seorang Azril Rahandika Al - Fariq menjaga hatinya hingga saat ini. Sosok yang entah mengapa terus bersemayam di hatinya. Dan dengan kejamnya, ia meninggalkan kenangan manis yang tak akan mungkin terlupakan hingga kapanpun.

Ia tersenyum getir. Mengingat peristiwa 19 tahun silam yang membuat ia menyesali semua perbuatannya. Tapi apa boleh buat, kenyataan pahit yang menghantamnya adalah buah dari hasil perbuatannya dulu.

Tiga belas tahun silam, dengan tanpa rasa bersalah Azril pergi meninggalkan sesosok gadis yang selama masa kecil selalu bersamanya. Selalu menjadi penyemangat dan pelipur lara di kala ia merasa sedih karena di omeli bundanya.

Tiga belas tahun silam, orang tuanya bercerai. Kenyataan pahit itu memukul Azril habis - habisan. Dalam waktu singkat, ia berubah menjadi sesosok anak yang pendiam, emosional, dan egois. Bahkan gadis kecil yang setiap hari bermain dengannya memilih menjauhinya karena perubahan sikap Azril.

Pada akhirnya, bundanya memutuskan untuk pindah dari kediamannnya dulu. Bagaimanapun juga Azril tak dapat menolak perintah bundanya. Ia sudah cukup tersakiti melihat bundanya setiap hari menangis saat sholat, ataupun saat dipukuli ayahnya. Sudah cukup penderitaan yang bundanya rasakan.

Nasi sudah menjadi bubur. Ia sangat menyesal mengapa dulu ia tak berpamitan kepada gadis kecil yang sering menemaninya bermain setiap hari. Setidaknya, ia ingin berterima kasih kepada gadis itu karena telah mau berteman dengannya selama ini. Dan, jika ia berpamitan, pasti saat ini ia tak akan kehilangan jejak gadis itu.

Drrttt! Drrttt!

Ponsel milik Azril bergetar menandakan ada panggilan masuk. Ia segera meraih ponselnya, keningnya berkerut. Mengapa pihak rumah sakit meneleponnya saat masa cutinya masih berlagsung.

“Halo. Assalamu’alaikum.” sapa Azril mengawali percakapan.

“...” dalam waktu sepersekian detik raut wajahnya berubah panik.

“Berikan penanganan pertama terlebih dahulu. Saya segera kesana.” ucap Azril mengakhiri percakapan. Ia segera bangkit dari kursinya dan langsung menyambar mantel dan kunci mobilnya.

“Kamu mau kemana Zril?” tanya Riska - bundanya, saat mereka berpapasan di ruang tamu.

“Azril mau ke rumah sakit, Bun. Ada yang kecelakaan.” ucap Azril sekaligus meminta izin kepada bundanya.

“Astagfirullahaladzim. Lebih baik kamu segera kesana nak!” seru bundanya. Azril mengangguk dalam. Ia segera meraih tangan bundanya dan bergegas menuju rumah sakit.

Nurse, di mana korban kecelakaan yang akan saya tangani?” tanya Azril setibanya di rumah sakit.

“Korban sedang di tangani oleh dokter jaga, Dok.” jawab seorang perawat.

“Baiklah. Bisa beri tahu saya catatan kesehatannya sekarang?” Azril mengambil kacamata minusnya di saku celananya.

“Korban bernama Azka Nurul Hasna. Berjenis kelamin perempuan dan berusia 24 tahun. Korban sedang mendapatkan perawatan intensif di UGD dan korban mengalami keretakan tulang pada ruas tulang belakang. Dari pihak dokter yang menangani menyarankan untuk segera di lakukan operasi darurat, Dok.” ucap salah seorang perawat memberi informasi.

“Baiklah, siapkan ruang operasi sekarang juga!” ucap Azril menginterupsi.


🐥🐥🐥

Berlanjut....

Jangan lupa vote dan comment

Satu hal yang perlu kalian tahu... nama tokoh Azka itu CEWEK. Cewek guys cewek! Karena banyak yang bingung azka itu cewek apa cowok.

Azka (END)Where stories live. Discover now