Tak lama berselang ketika makanan telah habis, perut kenyang dan pembahasan juga sepertinya telah berakhir Ayah nya Nana berdiri menuju ke kasir aku mencoba berdiri juga ingin ke kasir namun dia menahan, katanya "Sudaahh aku yang traktir." Aku hanya bisa berkata "Terimakasih."

Sebelum berpamitan aku memeluk Nana dan mencium pipi nya sambil berpamitan ke Ayah nya. Hari ini banyak hal yang terjadi di hidupku, sambil berjalan menuju tempat Mirna aku berharap punya kekuatan super untuk berlari kencang agar cepat sampai ke tempat tujuanku.

Dibawah terik sinar matahari aku berjalan di trotoar berlindung di bawah bayangan gedung tinggi saat itu aku berharap ada keajaiban dan benar keajaiban itu adalah Nana. Tampak lima meter di hadapanku aku melihat sebuah mobil hitam berhenti dan juga tampak seorang anak memanggilku dari kaca depan mobil yang terbuka dan benar itu adalah Nana. Entah mengapa aku berlalri menghampiri dan memegang tangan Nana. Ketika aku tersadar aku bertanya dalam hati "Kenapa aku menghampiri? Tadi kan juga sudah ketemu kok aku senang ketemu Nana?"

Dari dalam mobil Ayah nya berkata "Fina.. Ayo naik di luar sana panas, bareng kita ajaa.."

"Tidak usah kak, lagian juga sudah dekat." Entah mengapa saat itu hatiku bimbang ingin ikut namun juga lebih ingin berjalan.

"Ayo kakak Fina ikut sama Nana, Ayah ku pasti antar kok." Kata Nana sambil memegang tanganku.

Entah mengapa juga aku luluh oleh permintaan Nana kemudian membuka pintu dan naik di kursi belakang. Saat berada di dalam mobil aku merasa kehangatan sebuah keluarga meskipun tanpa Ibu namun aku merasa mereka bagaikan keluarga yang utuh.

"Kamu arah nya kemana Fina?" Tanya Kak Firman.

"Lurus saja kak nanti perempatan setelah lampu merah ada perumahan sebelah kiri. Aku turun di depan gerbang perumahan saja kak."

Dari depan Nana menghampiri Ayah nya sambil berkata dengan pelan dan kedengaran olehku "Ayahh.. Disitu kan juga rumah kita?"

"Iyaa nak... Ehh.. Fina kamu juga tinggal di perumahan itu yah?"

"Bukan kak aku hanya ingin ke kost teman kebetulan kost nya di perumahan itu."

"Kebetulan sekali kita juga tinggal disana, kamu tidak usah turun di gerbang perumahan sekalian aku antar kesana."

"Aduhh kak jadi sangat merepotkan." Aku merasa sangat malu.

Setelah beberapa percakapan akhirnya kami tiba tepat di perumahan tersebut. Aku mencoba menjelaskan tempat tinggal Mirna namun ternyata tempat tinggal mereka hanya berjarak beberapa rumah saja, sungguh kebetulan yang sangat ajaib.

"Maaf kak sangat merepotkan dan aku sangat berterimakasih atas segalanya kak, Nana jadi anak yang baik yah jangan nakal."

Aku berpamitan bersalaman dan mencium Nana. Sebelum masuk ke kost Mirna aku melihat mereka masuk ke dalam rumah mereka sambil ku lambaikan tangan untuk mereka. Aku merasa sangat senang bercampur haru dan sangat akrab dengan mereka meskipun hanya dengan perkenalan dan percakapan singkat.

Sesampainya di tempat Mirna tanpa banyak kata aku bercerita tentang hal yang aku laui hari ini termasuk juga perkenalanku dengan Nana dan Kak Firman. Mirna sangat merespon ceritaku dan sesekali bertanya padaku.

"Kamu berkenalan dengan kakak duda yang tinggal disana?" Tanya Mirna.

"Iya, memang kenapa?" Jawabku.

"Kamu ditraktir dan diantar kesini jugaa?" Tanya dia lagi.

"Iyaa Mirnaaa.... Memangnya kenapaaa??" Jawabku meledek.

"Tidak apa-apa sih, aku Cuma sedikit cemburu tapi kamu tahu nggak??"

Jika diantara dua wanita saling bercakap dan muncul pertanyaan "Kamu tahu nggak?" Itu adalah awal dari pembahasan gosip, informasi, mistis hingga yang tak masuk akal.

"Apa?" Jawabku singkat demi mendapat informasi tersebut.

"Kakak duda itu adalah idola semua wanita disini loh, mulai dari mahasiswa sperti kita, ibu-ibu hingga yang berumur pun juga mau dengannya"

"Ahh.. masa sih?"

"Iyaa.. dia itu ramah, baik ke semua orang. Dia itu salah satu pimpinan di salah satu perusahaan terkenal dan bisa dibilang dia itu orang kayaa, anaknya cuma satu dan dia itu tidak punya istri alias dudaa.."

"Disana mereka tinggal cuma berdua anak nya yah?"

"Iya cuma berdua tapi hampir tiap hari sih orangtua atau mertua nya datang hanya untuk sekedar bantu-bantu membersihkan dan bermain dengan anak nya."

"Oh begitu, tapi dia itu baik dan tampak masih muda seperti seumuran dengan kita yah?" Kataku sambil tersenyum.

"Jangan-jangan kamu suka sama dia? Hati-hati loh sama duda apalagi yang berduit bisa-bisa kamu cuma di permainkan lagian kamu sudah bisa move on?"

"Tidak kok, lagian aku hanya suka dan lebih akrab dengan anak nya yang cantik cerewet itu. Lagian juga aku masih bisa menjaga hati kok."

"Maaf yah Finn bukannya bermaksud menyinggung perasaanmu tapi hanya ingin menjagamu saja dari gangguan orang lain."

"Iya.. Iyaa.. Aku ngantuk mau tidur sebentar yah.. Nanti sore antar aku pulang yah sis.."

"Oke siss... selamat tidur semoga mimpi indah."

Mulai saat ini aku akan mebcoba belajar untuk lebih Ikhlas, mencoba untuk memaafkan diriku yang dulu, mencoba tidak khawatir dengan yang akan terjadi dan akan mencoba berdamai dengan diriku yang ada saat ini.

*****

Terimakasih,
Silahkan Lanjut Membaca

Salam,

1 Kisah 4 Cinta 2 Dunia [Sudah Terbit]Where stories live. Discover now