Chapter 30.3

8.1K 1.1K 366
                                    

Maaf update-nya ngaret ya. Aku telat bangun pagi ini karena pulang kemalaman semalam huhu.

Oh ya, sedikit pemberitahuan saja, dalam beberapa minggu ini kerjaanku lagi numpuk, jadi enggak bisa nulis lama-lama di Wattpad. Aku enggak mau hiatus, akan tetap update rutin setiap minggu untuk kalian. Namun, mohon maaf ya kalau babnya agak lebih pendek dari yang biasa. Semoga kalian tetap terhibur dengan HAUTE setiap minggunya.

Enjoy this part.  

Aku dedikasikan untuk pembaca yang menebak paling mendekati benar! He he, terima kasih untuk komentar kalian semua.



"Cut! Oke, Kirstein, jangan terlalu bernafsu!"

Saat Eren kembali, Hitch dan Jean baru saja menyelesaikan shooting mereka. Hitch melangkah keluar set sambil mengusap bibir dan berteriak kepada kru, "Apakah ada air suci untuk membersihkan bibirku? Please?" Sementara itu, Jean bertingkah seolah-olah baru saja melakukan hal terbaik dalam hidupnya, akhirnya, yaitu berciuman dengan seorang perempuan. Meski ia tidak tampak terpuaskan.

Eren menyesal tidak kembali lebih cepat untuk menyaksikan kekonyolan iklan mereka. Sebenarnya, ia ingin menonton bagaimana menyedihkannya seorang Jean saat harus bercumbu bibir dengan seseorang. Entahlah, ia menebak pasti terhibur melihat kesulitan rivalnya tersebut.

Namun, Eren diingatkan untuk tidak menertawakan orang lain.

"Next! Ymir dan Erena."

Detik itu juga semua pasang mata di tempat itu menatap kepadanya. Para juru kamera, stylish, penonton di pinggir lapangan, rival, seluruh kontestan, dan partnernya.

Juga Rivaille.

Eren melirik Rivaille sebentar, lalu mengangguk secara jantan. Di telinganya saat ini, ia mendengar alunan musik seperti derap langkah tentara gagah, berpadu drum marching band yang sengit. Musik itu mengiringi langkahnya tegasnya dan mata yang tajam membara.

Siapa pun yang melangkah di hadapan Eren Jaeger pasti tertusuk dan terbakar. Ia pernah mengalami rasa yang sama saat berpentas waria melawan Xavi Inocencio. Ia pernah menang satu kali, dan ia bisa menang juga hari ini.

Orang-orang menahan napas. Reiner dan Bertholdt berdebar untuknya. Annie terlihat tenang, tetapi Eren tahu sahabatnya itu ikut tegang. Orang-orang mengambil kursi dan berdiri di atas kursi hanya untuk melihat Eren. Bahkan Jean tampak menelan ludah melihat langkah Eren yang begitu fierce dan mengintimidasi saat ini. Bagus. Jangan pernah, satu kali pun, menyepelekan Eren Krista Cherry Jaeger Lenz Siapa Pun Namanya!!!

Eren berjalan menuju Ymir dengan kepercayaan diri meroket. Oh, Ymir, percuma saja memelototi Eren dengan sengit seperti itu. Sebab Eren akan balas memelototi seratus kali lebih sengit. Tak menunggu lama sampai Ymir melangkah mundur karena takut, jatuh, dan kalah.

Namun, sosok model mengintimidasi tesebut buyar saat Eren tersandung tepat sebelum memasuki set. Ia terjungkal dengan pipi lebih dahulu mengenai pasir, dan dengan bokong mencuat lucu di udara.

Orang-orang menjerit kaget. Separuhnya tertawa.

Ymir memutar matanya semakin meremehkan.

"Aku tidak apa-apa. Tidak apa-apa!" Eren berusaha bangun sendiri dan menolak uluran tangan para kru. Agaknya sebelah kakinya terkilir dan terasa ada sakit yang tajam saat ia mencoba berdiri tegak dengan hak tinggi.

Oh, sial!

Eren merasakan telinga dan separuh wajahnya memerah. Apakah Rivaille melihat yang barusan? Semoga saja pria itu terlalu pendek untuk bisa melihat.

HAUTE [RivaEre Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang