Chapter 36.10

1.9K 305 14
                                    

Jean Kirstein dan Eren Jaeger tiba di lokasi berikutnya. Bukan butik kali ini, melainkan sebuah cruise. Kapasitasnya hingga tiga ratus penumpang dan sudah dilengkapi lantai dansa, restoran prasmanan, dan bar. Jean nyaris terlena saat melihat sekelompok gadis berbikini yang sedang berjemur rebahan (dengan pose menggiurkan bagi lelaki normal sepertinya) di dek teratas. Dari penampakan tubuh gadis-gadis molek, pandangan Jean berpindah kepada Eren, yang sedang berjalan dengan tegap seperti supermodel laki-laki di hadapannya. Jean spontan menegur dirinya sendiri yang fokusnya mudah teralihkan. Oke, fokus!

Biarpun Eren sudah berkata bahwa ia akan bekerja sama dengan Jean mulai saat ini, Eren tak memperlihatkan sikap ramah ataupun akrab sedikit pun. Lihat saja, saat menaiki tangga kuning tua cruise, Eren berjalan lebih cepat di depan Jean. Eren seperti tak mau ada yang berjalan di sampingnya (kecuali mungkin, err, Sir Rivaille). Jean tahu ia tak boleh sepenuhnya menganggap lelaki ini sebagai kawan dalam kompetisi.

"Siapa menurutmu desainer ketiga kita?" tanya Jean saat berusaha menyamai langkahnya dengan kecepatan tungkai Eren.

Eren mengangkat bahu. "Siapa pun mereka, hadapi saja, Muka Kuda."

"Oi! Kau sudah berjanji tak akan memanggilku dengan sebutan itu lagi."

"Yeah, sori, Jean," kata Eren kalem, sama sekali tak ada rasa bersalah!

Sudah ada yang menunggu mereka di dalam restoran. Ada kru MNTM, dan di dekat jendela cruise terlihat seorang wanita berkacamata dan pria bergaya necis yang rasanya sangat tak asing bagi Jean. Langkahnya sampai terhenti karena kaget.

"Yahoo, Jean Kirstein dan Eren Jaeger!" Seorang wanita—yang tak terlihat seperti wanita pada umumnya—melambaikan tangan. Ia mengenakan suit putih dan rambut yang diikat seperti buntut kuda. "Astaga, bolehkah aku memeluk kalian setelah berbulan-bulan kita tak berjumpa?"

Seorang pria duduk di samping wanita itu, tampan dengan setelan jas bercorak apel, pir, dan anggur. Flamboyan yang berwarna. "Jangan begitu, Hanji, mereka bukan milikmu lagi. Aku sudah bisa mencium wangi tubuh mereka sudah berbeda sekarang. Mereka sudah tumbuh menjadi model."

Jean nyaris memekik.

Miss Hanji! Sir Michie!!!

Mike Zacharius dan Hanji Zoe hadir di hadapan mereka. Rasanya Jean seperti diterbangkan kembali ke Mitras, ke studio hitam putih di agensi Rec/On. Rasanya seperti berjumpa dengan keluarga yang sudah lama ditinggalkan. Hatinya ingin meledak karena senang.

"Apakah kalian tidak rindu pada kami di agensi?" tanya Miss Hanji yang setengah berlari ke arah mereka, tangan terentang ingin memeluk.

"Aku sangat merindukan kalian," ucap Jean dengan mata yang agak berair, tak bisa menahannya.

"Terima kasih, Jean. Agensi sepi tanpanmu." Miss Hanji menoleh kepada Eren yang masih belum berkata-kata. Pandangannya sedikit melunak di balik kacamatanya. "Bagaimana denganmu, Eren?"

"Aku baik-baik saja, Miss Hanji, Sir Mike. Senang melihat kalian di sini," jawab Eren.

Nada kalem yang keluar dari bibir lelaki ini membuat Jean terdiam.

Lebih tepatnya tersinggung.

Hanji tertawa di hadapan mereka berdua. "Meski kalian terlihat berbeda sekarang, aku masih bisa melihat sosok yang kukenal di diri kalian. Jean Kirstein, kau masih bersikap apa adanya, tidak pernah fake, sama seperti dulu. Eren, kau masih seperti apa yang dulu kami juluki the boy on fire, hanya saja apimu sekarang sudah luar biasa besar. Kau tidak lagi terlihat 'polos inosen'. Aku tak perlu memasangkan setelan pakaian untuk menarik sisimu yang fierce. Kau sudah fierce apa adanya sekarang."

HAUTE [RivaEre Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang