She is Loved and Loving (Sequel to the She Will be Loved)

Chapter 4 [Cara]

Chapter 4 - [Cara]

Aku nggak bisa berhenti senyum pas teman kak Carly memperkenalkan dirinya. Yaampun! Dia cakep banget! Siapa sih dia? Maksudnya, kenapa dia ikut ke sini? Aaahh!! Rasanya aku pengin bilang makasih sama kak Carly! Yeah, like hell yes she bought a cute boy here. Thanks, Carl!

Kak Carly dan Greyson bertatapan sebentar, aku nggak ngerti maksud tatapan kak Carly tapi Greyson tampak bingung. Yah, tapi aku nggak terlalu memperdulikannya. Aku justru langsung mempersilahkan mereka duuk mengingat semua makanan sudah siap di meja makan.

"Oh, okay, thank you." kata Greyson (apa aku harus memanggilnya dengan embel-embel 'Kak' mengingat dia lebih tua dariku? Tapi kayaknya terdengar aneh.) dan kemudian dia tersenyum ke arahku. Seketika tempurung lututku terasa seperti jelly dan tidak kuat menahan beban tubuhku. Ya Ampun! Dia nyaris angelic. Tiba-tiba aku menjadi sangat nervous dan pingin berada di depan kaca untuk mengecek penampilanku.

Greyson menarik kursi dan aku sangat terkejut karena dia menawarkan kursi itu kepada Kak Carly! Tunggu!! Apa dia pacarnya? AH JANGAN. Tolong jangan- maksudku, aku nggak tahu tapi aku merasa seperti tengah berada dalam kondisi love at the first sight. Dan aku nggak rela kalau dia nggak jomblo! Wait whut?!

Kak Carly tertawa kecil dan mengguman seperti, "Yeah, thank you, my prince." dengan sangat pelan, aku bahkan hampir nggak bisa menangkap kata-katanya.

Greyson kemudian tertawa sebentar sambil duduk di kursi sebelah Kak Carly. Aku sangat beruntung karena dia duduk persis di depanku! GHAWD!! Aku sangat terpesona dengan pipinya yang berubah agak kemerahan dan dengan cara matanya menyipit ketika bibirnya membentuk sebuah tawa yang renyah.

Oke. Aku ralat.

Greyson memang angelic.

Oke. Aku ulang pertanyaanku. Apa mereka pacaran? Aku berharap tidak tapi, duh memangnya siapa aku? Tapi bisa aja, kan, Greyson melakukan itu karena mereka bersahabat sangat dekat. Atau dia hanya bercanda? Aku sering, kok, bercanda dengan teman-teman cowokku kayak gitu. Ya, kayak main gombal-gombalan atau apalah. Aku berharap Greyson bertipe seperti teman-teman cowokku kebanyakan. Dan artinya, dia hanya bercanda sama Kak Carly.

Aku tersenyum evil di dalam hatiku.

Tiba-tiba aku jadi penasaran sama mereka. Aku harus cari tahu. Ya, mungkin hal ini seharusnya bukan urusanku tapi Greyson terlanjur bikin aku jatuh cinta!

Ya ampun! Emangnya aku jatuh cinta?

Gila! Kayaknya, nggak mungkin, aku nggak yakin. Apa aku cuma naksir? Yah, siapa sih yang nggak bakal naksir sama bule seganteng Greyson? Bahkan cowok terganteng di sekolahku-pun kalah pesat dengannya!

"Cara?"