Act 14

188 16 0
                                    

Beberapa jam dihabiskan sebelum akhirnya mobil Kenya mendarat di halaman rumahnya. Novel sudah menanti lama sekali. Duduk di bangku teras, memeluk bunga dan boneka untuk Kenya. Mengharapkan segenggam maaf akan diberikan oleh yang maha murah hati, putri Kenya.

Dia tidak jadi memberikan boneka My Little Pony. Setelah menelfon Diandra, Novel mendapati seberapa banyak boneka dan mainan My Little Pony yang sudah dimiliki kekasihnya. Besar kemungkinan nanti boneka yang dia beli sudah dimiliki oleh sang putri. Jadi Novel memberikan benda lain yang tak kalah indah.

Bukan cincin berlian atau tiket honeymoon keliling dunia, tapi sebuah boneka lainnya. Boneka beruang coklat yang sangat amat familiar. Tentu saja, karena boneka itu sama persis dengan milik Mr. Bean. Si bapak alien yang aneh dan bonekanya yang seolah hidup.

Sepatu hak merah bergambar emoji-emoji terlihat keluar dari mobil BMW matte black. Tanpa memberi efek dramatis, sang putri sudah terlampau dramatis dengan maxi dress sederhana namun berwarna hijau neon.

"Kenya," sapa Novel ketika berjalan mendekat. Mata mereka bertautan.

Kedua kaki Novel terpaku pada konblok, dia tidak bergerak karena ketakutan menyiram seluruh tubuhnya. Takut Kenya akan mengamuk lagi, takut Kenya akan menolaknya seperti melepeh belimbing wuluh asam, dan takut Kenya akan pergi meninggalkannya.

Yang bisa dilakukan adalah mengulurkan tangannya, menawarkan sebuket bunga besar di tangan kiri dan boneka beruang Mr. Bean di tangan kanan.

Ambilah Kenya ambilah Kenya ambilah Kenya, Novel berdoa.

Kenya diam sebentar sebelum berjalan ke arah Novel untuk memberikannya. Kenya mengambil seikat bunga besar yang dihiasi beberapa lollipop dari kekasihnya, lalu meraih boneka beruang kecil tuan kacang.

"Soooo cuteee!" Kenya memeluk keduanya sambil tersenyum dan memejamkan matanya penuh rasa gemas.

Sang putri mengambil lollipop dari buket bunga. Lollipopnya kebesaran untuk mulut Kenya, jadi dia menjilatinya dengan terus tawa tiada henti.

Kenya menghirup wangi-wangi dari buket bunga hadiah Novel. Gadis lollipop itu beralih ke Pak Aneh, boneka barunya, ia membenamkan wajah pak Aneh ke buket bunga. "Harum kaaan?" Kenya bertanya sendiri dan mengganggukan kepala pak Aneh.

Mata karamel milik Novel cuma bisa memandang. Segala yang kekasihnya lakukan saat ini adalah hal yang telah dia damba. Akan tetapi mengapa segalanya malah terasa janggal?

Baru dua hari lalu sang putri marah padanya, disana tidak ada tanda-tanda maaf akan dikabulkan. Kenya bukan pemaaf ulung, Novel yakin. Namun lihatlah, sekarang gadis itu sudah memaafkannya dengan mudah.

"Kenya?" Lidah Novel memanggil nama Kenya. Oh tuhan, indah sekali rasanya bisa memanggil nama Kenya.

"Ya, Novel?" Ibu Pak Aneh memfokuskan tatapan ke arah Novel, dimatanya hanya ada Novel dan dititik ini Novel menjadi sangat grogi. "Novel, mau lollipop juga?"

Pertanyaan Kenya membuat kekasihnya tercekat ludah sendiri. Membuat Novel kembali takjub, Kenya sudah menyodorkan permen ke bibir merah Novel yang semakin merah setelah Novel selesai menjilat permen.

"Thank you, Novel!" Kenya menyerbu ke arah Novel. Memeluknya dan nyaris menjatuhkan buket bunga besar, namun berhasil Novel menangkapnya. Lalu Kenya memberi pangeran Novel sebuah ciuman.

Bibir Novel rasa lollipop, tadi Novel habis makan lollipop. Bibir Novel manis, manis sekali bahkan lebih manis dari karamel. Kenya ingin menciumnya tanpa akhir, sampai manisnya tidak tersisa lagi. Tapi Kenya tau, meski manisnya telah hilang dia akan tetap mau mencium Novel.

Princess Kenya In LoveWhere stories live. Discover now