Act 15

195 17 0
                                    

"SHE DID WHAT?!" Diandra menatap wajah Novel dikelilingi kebingungan.

Sebelum Novel bicara, Diandra mendekatkan telinganya ke arah Novel. Tubuhnya mendekat di balik meja supaya yakin akan kata-kata yang terlontar dari bibir pembohong Novel.

"Kenya udah nggak marah-"

"Bukan itu, setelahnya!" Diandra menggerakan tangannya, menyuruh Novel mempercepat alurnya ke bagian yang dia inginkan.

"She kissed me?" Tanya Novel. Dia ragu dengan apa yang ingin Diandra dengar. Tapi dia sebetulnya tau itu yang ingin sahabat Kenya dengar.

Kening Diandra berkerut, menatap Novel lekat-lekat. Gadis itu menyisakan waktu sibuknya demi Novel yang suka sekali minta curhat tentang Kenya. Novel tidak mau lewat telfon, dia ingin bertemu secara langsung. Luar biasa sekali artis tenar kurang ajar yang jadi kekasih sahabatnya.

Diandra menarik nafas, "apa lo pernah nyium Kenya sebelumnya?"

Jawaban Novel berdampak sangat besar untuk hasil analisis yang akan didapat. Diandra hanya butuh satu jawaban dan hipotesisnya akan mendapatkan jawaban dengan tingkat signifikansi 100%.

"Di pipi?" Apa itu terhitung? Fikir Novel ragu.

Diandra mendapatkan jawabannya. Dia yakin. Seratus persen kebenaran dan tidak akan meleset. Dia tau sejak awal, sahabat Kenya tau Novel tidak pernah mencium Kenya. Darimana dia tau? Karena Kenya akan menceritakan seberapa lembut bibir Novel ketika menciumnya, atau bibir mana yang lebih lembut? Apa lembut Novel atau Albert, Chris, Robert, Jeremy, Henry, Adam? Atau siapapun yang pernah mencium Kenya, Diandra tidak bisa ingat satu persatu.

"Kenya nggak memencium laki-laki pertama, Novel." Sang sahabat mengungkap, membuat kekasih Kenya sedikit kaget dan bingung sekaligus.

Dia melanjutkan, "Bukan berarti dia tidak pernah berinisiatif mencium laki-laki. Maksudnya adalah, kamu harus menciumnya duluan untuk yang pertama kali. Kenapa begitu? Aku sudah bilang padamu bahwa Kenya selalu jatuh pada pelukan laki-laki yang salah, laki-laki brengsek. Jadi dia membiarkan mereka mengontrol permainan. Jika mereka mencium duluan, berarti mereka memberi kesempatan untuk Kenya. Jika tidak, Kenya mundur."

Entah bagaimana bisa Kenya masih menyimpan kode-kode yang sulit sekali terpecahkan. Seperti saat ini, peraturan demi peraturan dibuat oleh Kenya untuk bertahan hidup. Beruntung jika teka-teki Kenya bisa dipecahkan, namun semua orang yang mengenal Kenya yakin masih banyak misteri yang belum terpecahkan, bahkan belum terungkap.

"Kenapa.."

"It's Kenya, Novel." Potong Diandra ketika Novel bicara. "Lo nggak akan bisa mengikuti cara dia berfikir, kamu hanya perlu memahami, Kenya. Itu syaratnya. Bahkan sampai saat ini gue masih ngerasa seperti itu, tapi gue menyayangi Kenya yang seperti itu."

"Ya." Novel berbisik sambil tersenyum perih. Perih atas apa yang telah dilalui Kenya. Seribu satu pria brengsek, ditambah dirinya.

"Satu-satunya pria yang didukung Bitches untuk Kenya cuma Albert." Pada awalnya Novel tidak tahu apa itu Bitches, tapi kemudian sadar Bitches adalah gang enam orang Kenya. "Karena Albert sepupu Carlisa dan dia baik. Tapi dulu dia juga pria brengsek. Dasar selera Kenya. Tapi apa kamu tau Kenya bahkan tidak sesuka itu dengan Albert?"

"Tapi.. waktu itu.."

"Kenya suka karena Albert tampan, matanya abu-abu. Ya kan? Tapi usia mereka terpaut sepuluh tahun, Kenya bahkan tidak mengerti setengah pembicaraan Albert. Memang Kenya suka bersama Albert, tapi tidak sesuka itu.

"Lalu laki-laki kedua yang didukung Bitches untuk Kenya adalah lo. Namun apakah seperti Albert, apakah kamu masih memiliki aura pria brengsek, Novel?"

Novel tidak menjawab dan kembali Diandra melanjutkan, "Oh, dan lo heran kenapa kenapa Kenya tiba-tiba nerima maaf dari lo kemaren?" Diandra tertawa, "Novel gue justru heran kenapa Kenya marah sama lo. Gue udah bilang kan?"

"Kenya marah sama lo karena dia ngerasa lo beda, dia suka sama lo. Waktu dia memaafkan lo dengan mudah dia menyerah, Novel. Dia memperlakukan lo sama kayak cowok-cowok lain yang brengsek itu, dia fikir lo brengsek, Novel. Itu berarti dia menurunkan harapannya untuk lo. Win her back, Novel."

**

Novel: Morning Enya :)

Kenya: Mornin Nov :)

Novel: Kelas jam berapa?

Kenya: 9

Kenya: Hoam

Novel: Aku jemput ya?

Kenya: Aku ada supir kali.

Novel: Tapi aku mau anter. Mau ya?

Novel: Please

Novel: Aku minggu depan udah mulai syuting

Novel: Mau sama kamu dulu sebelum syuting :(

Novel: Pleaseee

Kenya: Okay

Novel: Thank you!

Kenya: No, silly! Thank you!

Novel: Aku siap-siap mau ke rumah kamu ya.

Kenya: Aku udah siap dari tadiii!

Kenya: Hoam

Kenya: Lama

Kenya: Mau sarapan dulu

Kenya: Kamu mau apa nanti aku bikinin?

Kenya: Tapi makannya di mobil aja biar nggak telat

Novel: Apa aja Enyaa

Kenya: Ya elah

Novel: Peanut butter jelly

Kenya: :*

Novel: :*

**

Okay nggak ada glossary meskipun cukup pendek.

Okay nggak ada glossary meskipun cukup pendek

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

Yours Truly,

Nisa.

Princess Kenya In Loveحيث تعيش القصص. اكتشف الآن