Chapter 30.1: Amour Non-réciproque

8.4K 1K 318
                                    


HAUTE

Ra

o

Bab 30:  Amour Non-réciproque

"Sesakit apa cinta bertepuk sebelah tangan? Sebentar lagi kau akan tahu."


Dua puluh menit sebelum MTNM memanggil para peserta untuk tampil, Ymir masih berakting patung dan pura-pura tidak mengenali partnernya, Eren Jaeger.

Ymir, duduk di depan meja rias dengan balutan pakaian lelaki dan makeup tampan, memperhatikan Eren Cherry Krista Jaeger Lenz dari atas ke bawah dan tidak berkomentar. Jangankan horny, memuji saja tidak.

Memang, Ymir tidak memelototi atau membentak. Dia hanya memandangmu dengan tatapan yang dingin, melecehkan—tahu, tidak? Tipikal gadis tukang bully di sekolah yang dingin dan mampu mengendalikan segalanya. Yang membuatmu tak bisa berkata-kata saat dipandangi olehnya. Seseorang yang harus kaujauhi, tetapi Eren harus mendekatinya, karena mereka satu tim.

Kertas naskah di tangan Eren masih putih bersih dan kusut. Eren sudah membujuk Ymir bahkan setelah berdandan sebagai Krista, dan gadis itu masih tak mau diajak bekerja sama.

Drektitude!

"Dengar, Ymir, aku yang akan menulis naskah kita," Eren memutuskan. "Dan kau harus mau berlatih akting denganku, sejelek apa pun naskah yang kubuat, kau harus mau membacanya nanti. Ini salahmu yang tak mau membantuku membuat naskah!"

Ymir menyipitkan mata. "Bisa pelankan suaramu? Assholes. Krista tidak pernah berbicara sekasar itu, dia selalu lembut."

"Oke." Eren mencoba meninggikan suaranya seperti perempuan lembut, walau gagal. "Tolonglah, Ymir. Kau harus mau berlatih akting denganku. Akan kubuat naskahnya sekarang."

"Oke," jawab Ymir cuek. "Jangan pakai lama."

Setelah mendengarkan konfirmasi tersebut, Eren langsung bergerak. Satu-satunya hal yang bisa ia lakukan sekarang adalah ... mencari bantuan.

Apakah Annie bersedia membantu? Bertholdt? Reiner? Sahabat sibuk dengan naskah masing-masing dan berlatih akting. Tak mungkin Eren mengganggu.

Satu-satunya tim yang menganggur hanya Jean dan Hitch. Mungkin Hitch menolak ajakan Jean untuk berlatih ciuman dan ingin menyudahi latihan mereka dengan segera. Keduanya duduk diam-diaman di sudut ruang rias. Hitch sudah disulap menjadi lelaki tampan sekarang, tetapi dengan gaya duduk melipat kaki yang masih feminin. Di sampingnya ada Jean—yang membuat Eren ingin tertawa geli melihat penampilannya, tetapi ia menahan diri.

Saat Eren mendekat, Jean tampak terkejut. Lelaki itu langsung membuang muka, entah apa maunya. Eren mengabaikannya dan duduk di samping Hitch.

"Hai, Eren! Ada apa?" Hitch tersenyum manis.

"Um, maaf. Kalau boleh ingin minta bantuanmu sedikit, Hitch. Aku masih belum berhasil menulis naskahku. Aku sama sekali tidak ada ide. Jadi tolong—"

"Apa? Gila! Sebentar lagi kan kita akan dipanggil. Masa kau belum membuat naskah sama sekali?!" Hitch meninggikan suaranya.

"Ssh! Ya begitulah. Partnerku tidak mau diajak bekerja sama. Aku harus membuat naskahku sendiri."

"Oh begitu," Hitch mengangguk, "Rec/On memang tidak setia kawan ya."

Jean menimpali marah di samping mereka, "Apa kaubilang barusan?"

"Bukan urusanmu, Muka Kuda," Eren berdesis. "Biarkan aku bicara dengan Hitch berdua saja."

HAUTE [RivaEre Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang