1 | G H A Z I

19.1K 1K 36
                                    

DREW si penggemar musik itu tidak habis pikir dengan laki-laki yang tiga tahun ini menjadi teman nongkrongnya. Bagaimana tidak, laki-laki yang memiliki rambut menjuntai melewati telinga itu sering sekali bergonta-ganti pacar. Dalam sistematis perhitungannya, selama satu minggu, ia sudah memutuskan tiga perempuan sekaligus.

Anehnya rekor itu tidak pernah membuat para perempuan kapok, bahkan justru makin penasaran dengan sosok laki-laki penggiat seni itu. Sempat Drew bertanya-tanya, sebenarnya perempuan seperti apa yang jadi kriterianya? Masa, dari seluruh perempuan cantik di kampus, tak satu pun yang bertahan sampai dua minggu!

"Lo pake pelet apaan sih, Ghaz? Sampai semua cewek pada ngejar-ngejar elo?" Drew yang penampilannya tak beda jauh dengan laki-laki bernama Ghazi itu duduk di pinggiran panggung. Menghampiri Ghazi yang sedang sibuk membaca naskah teaternya.

Ghazi punya tubuh yang kurus tinggi, rambutnya panjang melewati batas telinga. Penampilannya sudah cocok dibilang mahasiswa seni yang sangat mencintai seni. Dia ini cukup terkenal di kalangan mahasiswa akibat kepiawaiannya dalam bermain teater. Denger-denger, Republik Keadilan--begitu nama klub teater di kampusnya, hidup kembali karena diprakarsai oleh Ghazi. Ia dibilang presiden pembawa perubahan di RK. Sehingga klub teater kampus yang hampir tinggal nama itu kini terangkat kembali. Bahkan saat ini, RK kelas tampilnya sudah menyaingi klub teater nasional sekelas Teater Populer nya Teguh Karya. RK disebut-sebut sebagai UKM kebanggaan kampus. Karena banyak menyumbang penghargaan dan menaikkan pamor universitas sehingga mendapat sorotan yang cukup baik oleh RISTEKDIKTI.

Kalau ada pengenalan Unit Kegiatan Mahasiswa saat Ospek, RK jadi satu-satunya UKM yang paling banyak mendapat perhatian MABA.

Sementara, Drew--yang saat ini menjabat sebagai penata latar musik RK hanya jadi tempat pelarian mahasiswa-mahasiswa yang mengidolakan Ghazi. Ia jadi bahan pelampiasan para fans Ghazi karena dianggap jiplakan Ghazi dengan title KW super. Pasalnya penampilannya juga sama-sama nyeni. Rambutnya sama-sama gondrong. Hanya saja rambutnya tidak sepanjang Ghazi.

Menurut hemat Drew, ia seratus persen berbeda dengan Ghazi. Jelas-jelas matanya lebih sipit, dan dia memang tidak se-styles Drew. Tampilannya lebih santai. Lebih suka memakai kaos dengan brand pribadinya yang sudah cukup terkenal di Bandung. Bahkan beberapa kali, ia lebih nyaman kalau rambutnya dikuncir satu. Karena ia harus punya penampilan yang nyaman saat menabuh drum atau bermain piano.

"Ngomong apaan sih, lo! Nggak ngerti. Udah sana, urusin musik aja. Nggak usah ganggu-ganggu!" kata Ghazi cuek. Ia malah beberapa kali menggigit pensil 2B yang sejak tadi menempel indah di telinganya. Tidak berencana untuk memperpanjang pembahasan itu dengan Drew.

Ia sedang berpikir keras. Membaca naskah teater yang dibuat tim kreatifnya yang memang perlu konsentrasi tinggi. Sebagai ketua klub dan bertugas sebagai penanggungjawab utama, ia harus selalu mengecek ulang apakah alur dan konflik naskah yang dibuat sudah cukup oke untuk dimainkan atau belum. Sebab realisasi dan eksekusinya nggak main-main. Kalau naskahnya kurang bagus, nanti para pemain bakal salah nangkep. Persiapan properti juga akan sia-sia. Akhirnya teater akan berantakan tidak sesuai rencana awal.

Melihat Drew yang memainkan stik drum di ujung panggung dan menimbulkan suara berisik, Ghazi mengangkat kepalanya. Ia ingin marah dan mengajak Drew berantem saja. Tapi moodnya hari ini sedang tidak bagus. Ia sedang malas ribut. Akhirnya ia hanya mendesah panjang. Mendecakkan mulutnya sembari mengomel pada Drew.

"Mana musik yang lo janjiin buat adegan Gigi dan Fadhil putus? Katanya selesai hari ini? Coba gue lihat rekamannya?! Atau lo mainin langsung deh sana, biar nggak ganggu-ganggu gue dengan pertanyaan aneh."

Drew cekikikan. Ghazi kalau lagi serius memang tidak bisa diganggu.

"Kalem, bro! Lo kayak cewek lagi PMS aja. Sensi amat."

La fadzWhere stories live. Discover now