TUJUH BELAS

2.8K 270 73
                                    

Ehm..
Saya sudah berusaha untuk update lebih cepat dari biasanya

Jadi, mohon kerjasamanya untuk mau memberikan vote atau comment

Itupun kalau para readers mengharapkan update yang rutin dan cepat ^^

Enjoy reading ^^

oOo

“Hoi, Naruto.. Apakah kau yakin Sasuke akan datang?” Kiba duduk di hadapan Naruto yang memakan ramen instannya.

Pria bersurai kuning itu meneguk seluruh kuah ramennya dengan lahap kemudian melempar bungkus ramen yang telah kosong ke dalam tempat sampah. “Sudah berapa kali aku katakan padamu, Kiba? Aku yakin Teme pasti akan datang.” Naruto berdecak sebal.

“Tapi ini sudah jam berapa, Baka? Sampai sekarang Sasuke-kun belum datang juga.” Ino menatap Naruto dengan kesal.

“Sasuke-kun juga tidak mengangkat telfon dariku.” Sakura masih mencoba menghubungi Sasuke berkali-kali. Dia bahkan menghubungi Sasuke menggunakan ponsel Naruto namun tetap tidak terhubung.

“Tentu saja Teme tidak akan menjawab panggilanmu, Sakura-chan. Teme menonaktifkan ponselnya sejak beberapa hari lalu. Sudahlah! Kalian tenang saja!”

Kiba menatap Naruto dengan mata memicing. “Kenapa kau santai sekali, Naruto?”

Naruto hanya menaikkan bahunya sambil terkekeh riang. Dia tersenyum misterius ke arah teman-teman yang sedang mengelilinginya.

“Tentu saja karena Naruto sudah mempunyai sebuah rencana.” Sai tersenyum palsu menanggapi suara tawa Naruto yang semakin keras.

“Merepotkan. Sasuke sudah datang.” Shikamaru menguap saat melihat Sasuke yang berjalan tenang menghampiri mereka.

Ino dan Sakura menatap Sasuke dengan wajah berbinar membuat Naruto yang sedang duduk di samping kekasihnya berdecak sebal.

Sasuke berjalan melangkah santai dan mengabaikan tatapan lapar yang mengikuti setiap pergerakannya. Saat ini Sasuke memakai sebuah t-shirt berwarna hitam bergaris putih di bagian lengannya dengan navi skinny jeans sebagai bawahannya. Kaki Sasuke berbalut sneakers berwarna putih dengan sedikit kombinasi warna hitam. Pakaian yang biasa saja sebenarnya, namun karena aura Sasuke yang menawan membuat dia secara otomatis terlihat begitu menarik perhatian.

Sasuke mendudukkan tubuhnya di tengah-tengah Naruto yang masih menatapnya kesal dan Shikamaru yang masih memejamkan mata.

“Sasuke-kun, kau kemana saja? Kami khawatir padamu.” Sakura berdiri di depan Sasuke yang sedang melipat kedua tangannya di depan dada.

“Kenapa kau baru datang, Sasuke-kun? Apakah tadi ada masalah?” Ino ikut berdiri di samping Sakura. Manik birunya menatap Sasuke penuh kekhawatiran.

“Kami kira kau tak jadi datang, Sasuke?” Kiba nyengir di tempat duduknya.

“Kenapa kau lama sekali, Teme?” Naruto berdecak sebal melihat Sasuke yang berada di samping kanannya. “Mereka mengeroyokku karena kau tak datang-datang.”

Mereka semua diam. Tak ada yang bersuara satu pun. Pandangan mereka kini tertuju pada Sasuke yang menatap lurus ke depan dengan tatapan tajam. Kening Sasuke berkerut dalam seolah ada sesuatu yang terus dia pikirkan.

“Aku ingin mengganti lagu kita.” Suara Sasuke yang datar menggema dengan begitu tenang dan jelas.

Suasana mendadak hening. Semua orang seolah sedang memproses apa yang baru saja mereka tangkap melalui indera pendengaran mereka.

Beautiful to Me (END)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ