Extra Part 4 - Positif atau Negatif?

12.3K 1.4K 129
                                    

"Besok mama pergi ke toko, kalau kamu sudah pulang sekolah bilang sama mama biar nanti mama jemput kamu," ucap Yerin pada anak bungsunya, Sherin. Anak yang tengah mengerjakan tugas rumahnya mengangguk.

Hari ini, Yerin tidak datang ke toko karena ingin beristirahat barang sehari di rumah karena akhir-akhir ini telah bekerja keras.

Sherin masih sekolah di tempat yang sama saat dia TK dulu. Jadi, ketika dia pulang sekolah dia akan pergi ke ruang guru dan meminta salah satu dari tiga teman Yerin yang masih menjadi guru untuk menghubungi mamanya agar datang ke sekolah dan menjemput. Tak jarang, jika mereka pulang cepat, Seulgi, Lisa, atau Rose bergantian mengantar Sherin ke toko bunga sekalian bertemu dan mengobrol dengan Yerin.

Sejak Yerin melunasi hutang milik nenek pemilik toko bunga, wanita tua itu bilang jika toko yang dia punya adalah milik Yerin. Tentu saja, Yerin menolak keinginannya karena dia dan Taehyung tidak mempermasalahkan soal uang yang mereka berikan kepada rentenir dan tetangga yang diutangi wanita bertubuh ringkih itu. 

Namun, si nenek tetap pada pendiriannya. Dia tidak mau merepotkan Yerin dan keluarga, bagaimanapun jika mereka tidak membantunya, toko ini sudah ditutup sekarang dan dia akan hidup di jalanan.

Sebagai jalan tengah, akhirnya Yerin berkata jika toko bunga ini adalah milik mereka dan akan dikelola bersama juga. Yerin kembali memasukkan beberapa pekerja baru untuk membantu mengurus tanaman, sebagai kurir, dan lainnya.

Toko bunga yang terletak di ujung jalan itu mulai berkembang pesat dan semakin dikenal banyak orang. Mereka juga bekerjasama dengan Event dan Wedding Organizer, siap untuk menata bunga di acara-acara tertentu atau di acara sakral bernama pernikahan yang pasti membutuhkan banyak hiasan.

Yerin merasa senang, pasalnya Taehyung juga mendukung apa yang dia lakukan dan ikut membantu mempromosikan toko bunga mereka ke beberapa teman terdekatnya. Bahkan, modal awal yang membuat bangkitnya toko ini lagi tak lain tak bukan karena Taehyung juga.

Taehyung tahu Yerin tidak betah bila harus berdiam di rumah saja tanpa melakukan apa-apa. Wanita itu sangat suka bekerja, namun tidak melupakan kodratnya sebagai ibu rumah tangga. Sherin selalu diajak kemanapun dia pergi, dan anak itu senang karena setiap hari bisa jalan-jalan meski jika mamanya tengah sibuk mengurus ini-itu bersama pekerja toko yang lain, Sherin menunggu mereka dari jauh agar tidak mengganggu Mama Yerin yang tengah bekerja.

"Mama, masa tadi teman aku di sekolah cerita."

"Cerita apa?"

"Dia senang karena di perut mamanya ada adik bayi," ujar Sherin, kini menatap ke arah Yerin yang duduk di sampingnya. "Kapan mama juga punya adik bayi di dalam perut? Temanku cerita, kata mamanya kalau mau punya adik bayi adonannya harus dibuat dulu pakai tepung, air, dan telur. Mama sudah buat adonan belum?"

Pertanyaan polos Sherin sontak membuat Yerin tertawa. Wanita itu mengacak rambut sang anak, kemudian bersuara, "Pakai gula, tidak?"

"Aku tidak tahu. Besok biar kutanyakan pada temanku biar mama cepat bikin adonannya, ya?"

***

Taehyung terkekeh ketika Yerin menceritakan perihal perkataan anak bungsu mereka tadi sore. Pasangan suami-istri ini selalu saja menghabiskan waktu untuk mengobrol di atas ranjang sebelum akhirnya memejamkan mata.

Keduanya jarang bertemu jika bukan karena hari libur, paling hanya saat sarapan atau sepulang kerja. Kadang, Yerin menyuruh Sherin tidur di kamar saat Taehyung ada urusan pekerjaan di luar kota dan bermalam di sana. Maka dari itu, mereka tak akan menyia-nyiakan sedikit waktu yang tersedia untuk saling melepas rindu.

Dulu, mana bisa mereka saling terbuka seperti ini? Yerin dan Taehyung sudah seperti orang bisu jika disatukan dalam ruangan. Bicara satu sama lain pun hanya dihitung jari jika ada hal penting saja. Selebihnya, ketika sampai kamar mereka mencuci muka di kamar mandi dulu lalu langsung berbaring saling memunggungi satu sama lain.

Cinta Kedua [Taehyung-Yerin] ✔Where stories live. Discover now