11 - Ini Semua Salahku

9.4K 1.5K 144
                                    

"Mama, ini gimana caranya?" tanya Sherin pada gadis yang tengah duduk menemaninya mengerjakan PR di ruang keluarga. Yerin tak hanya duduk diam saja, dia juga ikut membaca buku-buku pelajaran untuk mengajar anak muridnya esok hari.

Yerin menaruh bukunya di atas meja, kemudian melirik ke arah buku tulis Sherin dan mulai mengajarkannya dengan cara yang mudah dipahami

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Yerin menaruh bukunya di atas meja, kemudian melirik ke arah buku tulis Sherin dan mulai mengajarkannya dengan cara yang mudah dipahami.

Sherin mengangguk beberapa kali, kemudian menunjuk sesuatu yang masih membuatnya bingung, mengangguk lagi, sampai akhirnya dia berkata, "Oke, aku ngerti. Mama jangan ajarin aku dulu. Nanti kalau aku gak bisa baru aku nanya mama lagi."

Anak itu menunjukkan sederetan gigi ketika Yerin bertingkah lucu dengan cara memberikan hormat sembari bicara, "Siap, kapten!"

Yerin sering berpikir, jika suatu saat nanti dia kembali bertemu dengan mamanya, apakah anak ini akan melupakan Yerin?

Yerin sudah menganggap Sherin seperti anaknya sendiri karena mereka sering menghabiskan waktu bersama. Gadis itu menyayangi Sherin karena dia sangat baik dan penurut.

Satu jam berlalu, Sherin sudah menyelesaikan semua PRnya dan kembali menaruh peralatan menulis ke dalam tas. Mereka berdua berjalan menuju kamar Sherin karena Yerin menyuruhnya mandi. Ketika anak itu ada di dalam kamar mandi, Yerin menyiapkan pakaian, minyak kayu putih dan bedak kemudian menunggu Sherin selesai mandi sembari mengecek ponselnya.

"Mama mau ke kamar dulu, ya. Mau mandi sebentar. Sherin di sini jangan ke mana-mana," ucap Yerin sembari mengacak rambut sang anak.

Sherin tersenyum, kemudian mengangguk. "Mama jangan lama-lama. Nanti kalau udah mandi ke sini lagi, ya? Kita nonton film bersama di kamarku seperti kemarin."

"Iya, Sayang."

Yerin berdiri, melempar senyuman sekilas sebelum akhirnya pergi dari kamar Sherin.

Anak yang ditinggal sendirian itu mengambil kertas origami di laci dan membuat berbagai jenis lipatan origami yang diajarkan oleh gurunya tadi di sekolah. Sherin sangat senang bisa belajar membuat prakarya seperti itu. Bukan hanya origami, Senin depan Bu Seulgi akan mengajarkan membuat prakarya dari sedotan.

Di tempat tidurnya sekarang berserakan kertas origami yang dibentuk menjadi aneka ragam. Paling banyak adalah lipatan burung dan pesawat terbang.

Anak itu menerbangkan salah satu pesawat dari kertas origami warna biru yang ia lipat dan menerbangkannya hingga kertas itu menabrak tembok dan jatuh. Dia kembali menerbangkannya lagi hingga pesawat-pesawat dari kertas origami itu tergeletak di mana-mana.

Tak puas main di kamar, Sherin memunguti kembali pesawatnya itu dan membawa mereka ke ruang keluarga. Di sana lebih luas untuk bermain jadi pesawat-pesawat itu tidak langsung menubruk tembok dan jatuh begitu saja, tidak seperti di kamarnya.

Sherin tampak senang. Dia tidak sabar menunggu Mama Yerin selesai mandi dan dia akan menunjukkan hasil karyanya pada Yerin. Pasti, sang mama akan merasa sangat senang dan memuji jika burung dan pesawat origami yang dibuat oleh Sherin adalah yang terbaik.

Cinta Kedua [Taehyung-Yerin] ✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora