14 - Aku Tidak Bisa ...

10.4K 1.5K 199
                                    

Setelah berdansa diakhiri dengan insiden Taehyung yang menempelkan bibir di bibirnya, Yerin jadi makin salah tingkah.

Dia berharap, Taehyung tidak mendengar suara jantungnya yang sedaritadi berdebar keras seperti habis lari marathon.

Taehyung yang merangkul pinggang Yerin dan perlahan meninggalkan gedung itu juga sibuk dengan pemikirannya. Dia merasa tidak enak karena tadi mencium bibir gadis yang sudah menjadi istrinya secara tiba-tiba. Taehyung bahkan tidak memikirkan itu sebelumnya. Dia hanya mengikuti nalurinya sebagai lelaki saja yang menuntunnya untuk melakukan itu.

"Apa kau baik-baik saja?" tanya Taehyung ketika mereka berdua sudah berada di dalam mobil.

Yerin yang awalnya menundukkan kepala, kini menatap Taehyung sambil gelagapan. "A-ah? Tentu saja iya." Dia tersenyum canggung. "Aku baik-baik saja."

Taehyung menghela napas, kemudian mulai menyalakan mesin mobil dan mengendarai kendaraan itu menuju rumahnya.

Sejak kejadian itu, mereka berdua jadi bertingkah gugup ketika bertemu satu sama lain, Yerin juga sering senyum-senyum sendiri dan bertingkah konyol.

Seperti saat ini, Yerin yang tengah membantu Bora memasak makan malam, tak sengaja menyentuh panci yang masih panas hingga membuatnya terpekik.

"Yerin, apa yang terjadi?" Bora yang tengah memotong sayur, kini mengalihkan perhatian ke arah gadis yang mengibaskan tangan untuk meredakan rasa sakit yang timbul karena bersinggungan dengan panci yang ada di atas kompor menyala itu. "Ya ampun, kau jadi ceroboh akhir-akhir ini."

Bora menuntun Yerin untuk menaruh tangan di wastafel kemudian menyalakan kran agar rasa sakit itu bisa hilang bersama kucuran air.

"Terimakasih, Bu. Lain kali aku akan hati-hati dalam mengerjakan sesuatu," ucap Yerin sembari menunjukkan sederetan gigi ke arah Bora.

"Kau memang harus hati-hati, jangan selalu membuatku khawatir."

"Ah, aku menyayangi Bu Boraku." Yerin yang ada di samping Bora, kini memeluk tubuh wanita yang terkekeh melihat apa yang Yerin lakukan.

"Kau membuatku rindu anakku di kampung."

"Aku kan juga anakmu di sini. Kau tidak boleh melupakan fakta itu, Bu."

Bora tersenyum. Pandangannya beralih ke arah masakan mereka yang sepertinya sudah matang. "Yerin, matikan kompornya. Setelah itu tolong ambilkan wajan, ya."

"Baiklah."

Herin juga ikut makan malam bersama mereka. Sudah dua hari ini dia pulang lebih awal dan berdiam diri di kamarnya. Gadis itu tak lagi hobi pergi dan pulang malam karena putus dari pacar brengseknya. Dia jadi lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, hanya berdua dengan Bu Bora karena Yerin dan Sherin ada di toko bunga dan baru sampai rumah biasanya pukul enam sore.

Seperti biasa, Yerin akan mengambilkan nasi dan lauk untuk Taehyung. Ketika dia hendak meminta piring yang dipegang oleh Herin, gadis itu berkata jika dia bisa mengambil makanan sendiri.

Yerin menunggu anak itu mengambil bagiannya kemudian gantian mengambil makanan untuk Sherin.

"Ma, suapi aku," kata anak itu ketika Yerin duduk di sebelahnya. "Sambil menceritakan dongeng yang tadi belum diceritakan sampai selesai di toko. Aku penasaran dengan kelanjutannya."

Selesai makan malam, Herin meninggalkan mereka lebih dulu tanpa berkata apa-apa.

"Mama Yerin, Papa, Sherin ke kamar dulu, ya?" ucap Sherin, turun dari kursi. "Ma, sini deh. Sherin ingin membisikkan sesuatu."

Cinta Kedua [Taehyung-Yerin] ✔Kde žijí příběhy. Začni objevovat