7 - Fakta yang Menyesakkan

9.3K 1.5K 278
                                    

CINTA KEDUA SUDAH TERBIT, YANG MAU PESAN BUKUNYA BISA CEK BIO AKU.

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Wanita setengah baya itu sempat marah pada anak sulungnya karena tersinggung dengan ucapan Yerin yang bilang akan mengusirnya dari rumah itu jika dia berulah. Namun saat dia ingat bahwa Yerin adalah sumber uang terbesar untuknya, wanita itu menghubungi anaknya lewat telepon dan meminta maaf telah membuatnya malu karena sikapnya kemarin. Dia juga berkata tidak akan pergi untuk mengemis ke rumah menantunya lagi.

Lelaki itu hendak masuk kamar setelah makan malam, namun Yerin menahannya sebelum dia masuk ke kamar. "Ada yang harus kubicarakan denganmu. Apa kau punya waktu sebentar?"

Taehyung yang mendengar ucapan Yerin, berbalik arah hingga kini berhadapan dengan gadis itu. "Jangan bicara di sini. Lebih baik di kamarmu saja."

"Baiklah," Yerin mengangguk, kemudian berjalan lebih dulu disusul dengan Taehyung yang mengikutinya dari belakang menuju kamar tamu.

Setelah menutup pintu kamar, Yerin menghampiri Taehyung yang duduk di sofa kecil yang ada di sana. "Ada apa?"

"Aku ... ingin minta maaf atas kelakuan ibu dan adikku kemarin," ucap Yerin sembari menunduk. "Maaf aku baru bicara sekarang, kemarin aku ingin bahas mengenai ini tapi kau tidak keluar kamar lagi setelah mereka datang. Apa kau marah?"

"Tentu saja tidak." Lelaki itu menaikkan satu kaki ke atas kakinya yang lain, kemudian menyandarkan tubuh di sofa. "Tidak ada yang perlu dipermasalahkan. Kau tenang saja."

"Tapi mereka tidak seharusnya bersikap seperti itu. Aku janji akan memastikan jika kejadian seperti ini tidak terjadi lagi."

"Kejadian ini wajar saja terjadi dalam keluarga, terlebih dia juga mertua saya sekarang. Jadi kau tak perlu khawatir."

Mendengar itu, Yerin mendongakkan kepalanya perlahan dan menatap Taehyung. "Kau bisa memotong gajiku setiap bulan untuk biaya pembelian sepeda motor adikku."

"Kenapa saya harus melakukan itu?"

"Karena mereka keluargaku, dan mereka terlalu merepotkanmu," jawab Yerin.

"Anggap saja saya membelikan sepeda motor pada adikmu karena hasil kerja kerasmu selama satu minggu ini." Taehyung menghela napas. "Saya senang kau bisa menjaga Sherin dengan baik. Dia kelihatan berbeda akhir-akhir ini, dan saya rasa saya tidak perlu khawatir lagi padanya karena saya yakin dia bahagia bersamamu. Saya percaya padamu."

"Terimakasih, Pak. Eum, maksudku, Taehyung."

"Kalau tidak ada yang ingin dibicarakan lagi, saya pamit pergi."

"Ah? I-iya."

Bola mata Yerin mengikuti gerakan Taehyung yang bangkit dari duduknya. Gadis itu mengikuti langkah Taehyung dari belakang dan tersenyum ketika lelaki itu menatapnya sekilas.

Cinta Kedua [Taehyung-Yerin] ✔Where stories live. Discover now