32 - Ancaman Seorang Daniel

9.5K 1.6K 157
                                    

A/n : Gua cuma mo bilang, jangan cepet nyimpulin sesuatu kalau lo gak tahu kedepannya bakal kek gimana. Tq.

***

"Sepertinya daritadi aku tidak melihat mamamu. Di mana dia?"

Daniel, lelaki itu baru pulang dari luar kota dua hari setelah Yerin pergi ke Jerman. Dia belum tahu jika Yerin pergi karena Yerin menyuruh Taehyung agar memberitahunya saat Daniel sudah kembali ke sini saja.

Dia bicara pada Sherin yang tengah duduk di meja makan menemani Bu Bora memasak makan malam. Biasanya, gadis itu juga ikut memasak namun sekarang dia tidak melihat Yerin sama sekali.

"Mama Yerin atau Mama Irene?"

"Mama Yerin."

"Mama Yerin pergi, Om. Kata papa pergi sekolah ke tempat yang jauh," jawab Sherin dengan polos.

"Ke mana?"

"Yerin pergi ke Jerman." Lelaki bernama Taehyung itu baru saja sampai di ruang makan dan tak sengaja mendengar interaksi antara Daniel dan anaknya. "Melanjutkan S2 di sana selama dua tahun."

Dengan santai, Taehyung menggeret kursi yang biasa dia duduki kemudian menatap Daniel yang tampak terkejut mendengar kabar ini.

"Mengapa dia tidak bilang padaku jika ingin pergi?" gumam Daniel, tapi masih mampu ditangkap oleh indra pendengar Taehyung.

"Lebih baik kau duduk, Daniel. Masih banyak kursi kosong, mengapa harus berdiri?"

Daniel menuruti ucapan Taehyung. Dia duduk di samping Sherin yang ada di seberang Taehyung, kemudian kembali membahas mengenai Yerin. "Kapan dia pergi, Kak?"

"Dua hari lalu."

"Astaga," Daniel menghela napas lelah. "Dia itu benar-benar susah ditebak."

Taehyung yang melihat Daniel tampak gelisah, menyindirnya sembari menaikkan satu alis ke atas. "Sepertinya kau tahu banyak soal Yerin, benar begitu, Daniel?"

"A-ah? Tidak juga." Lelaki yang berumur sebaya dengan Yerin itu tampak gugup. Dia tidak mungkin memberi tahu Taehyung jika Yerin adalah mantan kekasih sekaligus orang yang tadinya hendak dia lamar ketika dia sampai ke Indonesia. "Uhm, di mana Kak Irene dan Herin? Mereka belum turun?" Daniel memilih mengalihkan pembicaraan agar Taehyung tak bertanya ke mana-mana.

"Sebentar lagi mereka juga akan turun," balas Taehyung seadanya. "Omong-omong, bagaimana liburanmu di luar kota? Sepertinya menyenangkan."

"Sangat menyenangkan," kata Daniel. "Aku membawa banyak oleh-oleh, tapi masih kutaruh di koper. Akan kuambilkan setelah makan."

Kedua lelaki itu mengobrol mengenai masalah yang lain. Baik Taehyung dan Daniel sama-sama tidak ingin membahas soal Yerin lebih lanjut, karena ada Sherin dan Bora yang mendengar ucapan mereka.

Irene datang lebih dulu disusul dengan Herin. Sejak kejadian kemarin, wanita itu benar-benar mencoba berubah menjadi lebih baik lagi sesuai perkataannya.

Dia menyiapkan makan untuk mantan suaminya, kedua anaknya, serta Daniel. Bahkan Irene juga berusaha mengajak bicara mereka dan mencairkan suasana. Daniel sendiri senang saat tahu Irene berubah, namun cukup heran karena perubahan wanita itu yang menurutnya terlalu cepat.

"Hyung, anak kita bilang besok dia akan mengikuti lomba piano lagi. Dia memberi dua tiket untuk kita datang ke sana. Kau punya waktu, tidak?" tanya Irene sembari menyuapi anaknya, Sherin.

"Mm, sepertinya besok jadwalku tidak padat." Taehyung menghentikan kunyahannya saat bicara, "Jam berapa?"

"Lima sore."

Cinta Kedua [Taehyung-Yerin] ✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora