Kaira Love Story - 1

Mulai dari awal
                                    

"Al minta maaf tante. " Ujar Allarick, lirih. "Al udah buat Kai nangis dan sakit hati. Al tau Al brengsek tapi Al benar-benar Cinta sama Kai, meski usianya masih lima belas tahun tapi Al gak main-main sama Kai. "

"Cinta itu gak nyakitin Al. "

"Al tau tante. Maaf karna Al gak bisa kontrol diri dan nafsu Al. "

"Pergi dari kehidupan Kaira. "

Allarick tersentak begitu mendengar perkataan lembut namun tegas dari Prilly.

"Tapi, ta... "

"Tante mohon. Biarkan Kaira menyembuhkan luka hatinya dulu. Bila memang kalian berjodoh kelak, tante tidak akan melarang. Tapi untuk sekarang, biarkan lah dulu Kaira fokus pada sekolah dan luka hatinya, Al. Tante mohon. "

Mendengar Prilly memohon seperti itu padanya, membuat Allarick mendesah pelan. Sekecewa itukah Prilly padanya hingga meminta dirinya menjauhi Kaira?

Jelas kecewa, bego. Ibu mana yang rela liat anaknya di sakiti cowok bajingan kayak lo.

Gue bukan bajingan.

Bukan bajingan? Terus apa namanya seorang cowok yang tidur dengan cewek lain saat dia sedang dalam suatu hubungan?

Gue cuma terpengaruh.

Terpengaruh, pale lu. Nafsu mah nafsu aja lah. Jangan banyak alasan. Sekarang ya nikmatin aja akibat dari lo yang dengan mudahnya masuk perangkap jalang iblis kayak Venita.

Allarick kembali menghela nafas. "Baik tante. Al akan menjauh dari Kaira, Al percaya jika Kaira adalah jodoh Al. Tapi sebelum Al pergi, boleh kah Al bertemu dengan Kaira? "

"Besok, kamu dateng ke cafe ini lagi jam sepuluh, ya. "

Setelah mengatakan itu, Prilly beranjak dari duduknya dan pergi meninggalkan Allarick seorang diri dengan pemikirannya.

Maafin Xander, Ai. Xander udah buat Ai, kecewa. Mama Ai benar, bila memang kita jodoh kita pasti akan bersatu bagaimana pun caranya dan Xander yakin kalau Ai hanya untuk Xander bukan lelaki lain.

Keesokan harinya, dengan susah payah Prilly membujuk Kaira untuk ikut dengannya. Awalnya Kaira menolak dengan berbagai macam alasan tapi begitu Prilly mengeluarkan jurus andalan yang tidak akan pernah bisa di tolak oleh para Dirgantara baik yang senior mau pun junior -wajah sedih- dia berhasil mengajak Kaira ke cafe.

"Kenapa gak ajak Keira aja sih ma? "

"Mama maunya sama kakak. Kakak keberatan nemenin mama di sini? " Ujar Prilly dengan nada di buat sedih, Kaira sedikit gelagapan dengan nada itu.

"Bu...bukan gitu maksudnya ma. Kai gak keberatan nemenin mama tapi Kai lagi pengen di kamar aja. "

"Gak akan lama kok. Mama ajak kakak ke sini cuma penuhin permintaan seseorang. "

"Seseorang sia... "

"Maaf Al telat tante. " Sebuah suara memotong perkataan Kaira dan itu membuat Kaira otomatis berdiri. Dia sedang tak ingin melihat wajah lelaki yang sudah membuatnya hancur.

"Kak, duduk. "

"Jadi mama bawa Kai kesini karna dia. "

Nada datar yang keluar dari bibir pink Kaira membuat Prilly sedih. Seumur hidupnya baru kali ini mendapatkan nada datar seperti itu.

Kaira tersentak saat dirinya menyadari jika baru saja dirinya menyakiti hati wanita yang sangat dia sayangi. "Maafin Kai, ma. "

"Mama cuma mau kamu selesaikan masalah kamu sama Allarick. Mama gak mau liat anak mama murung dan sedih terus. Maaf kalau kamu pikir keputusan yang mama ambil ini salah. " Ujar Prilly dengan sedih. Lalu berdiri dari duduknya. "Selesaikan masalah kalian dengan baik. " Prilly mengatakan itu kepada Allarick lalu tatapannya berpindah pada Kaira. "Mama tunggu di mobil. "

Kaira menatap punggung Prilly dengan sedih. Selama lima belas tahun dia hidup baru kali ini dia membuat mamanya sesedih itu. Pandangan Kaira beralih pada Allarick yang sedari tadi diam memandangnya. Kaira kembali duduk. Mamanya benar, dia harus menyelesaikan masalah ini secepatnya dengan Allarick. Kaira langsung menarik tangan saat Allarick hendak menggenggam tangannya.

Allarick menatap sedih pada tangannya yang gagal menggapai tangan putih Kaira. Kaira enggan lagi di sentuh olehnya, mungkin wanitanya ini benar-benar merasa jijik.

"Lusa aku bakalan berangkat ke Jerman untuk lanjut kuliah di sana. " Ungkap Allarick dengan lirih. Sebenarnya dia tak ingin dan tak sanggup meninggalkan Kaira tapi dia harus melakukan ini.

Kaira -sedikit- melirik ke arah Allarick. Di sudut hatinya yang terdalam berontak, meminta agar mengatakan pada Allarick jangan meninggalkannya tapi di sudut hatinya yang lain masih merasakan perih karna luka yang tak berdarah itu. Luka yang baru saja Allarick buat kemarin.

"Go. Go far away, if necessary don't come back here. Forget me, don't ever remember me in your life because I too will forget the fact that you have ever existed in my life. "

Setelah mengatakan sebuah kalimat yang bukan hanya menyakiti Allarick tapi juga dirinya sendiri, Kaira berdiri dan melangkah meninggalkan Allarick dengan hatinya yang terluka karna penolakan Kaira.

No, Ai. Forever I will never forget you, because I'm sure you are the woman Allah created to be the wife and mother of my children. Forever I will still love you. Wait until I reach back and try to get your heart again.

❤❤❤

Hai i'm back. Cerita mama dan papa masih hutang dua chapter lagi ya. Sabar, yeeeesss dan yang minta Cinta Biru juga sabat please.

Semoga suka..

Follow Qie ya..

💞 IG : rizqieaathar
💞 FB : Rizqiea Athar
💞 LINE : ladiesqueen_92

💋Qie

Prabumulih, 12 Januari 2018

Twins Series : Kaira Love Story (Kaira Shaquilla Dirgantara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang