Chapter 15: The Present and The Pass

393 20 0
                                    


Tidak sengaja Lila melihat seluit bayangan yang mengikutinya dari belakang. Ia baru saja pulang dari rumah Anis. Lila menyampirkan helai rambutnya ke belakang daun telinganya. Menajamkan pendengarannya. Ia berharap suara langkah kaki di belakangnya itu hanya perasaannya saja. Sayangnya meski saat ia berhenti suara langkah dan suara langkah di belakangnya menghilang Lila tetap merasa diikuti. Dan yah samar sewaktu ia melangkah.

Suara langkah lain itu kembali terdengar. Adrenalinnya berpacu. Ia merasa sangat takut. Sesaat ia akan berlari suara dari belakangnya terdengar.

‘’Lila!’’ Lila berhenti dan dengan cepat ia menoleh ke belakang dan melihat Jason – mantan pacarnya – tengah berjalan dengan santai ke arah Lila.

‘’Kamu?’’ Lila mengerutkan keningnya, namun ia tak begitu heran melihat bagaimana cara mantan pacarnya itu bisa muncul. Selalu dengan cara yang membuatnya olahraga jantung.

‘’Pesan aku kok nggak dibales sich?’’
Lila menopang kedua lengannya. Tidak peduli jika sekarang ini Jason bertindak seakan sedang merajuk padanya.

‘’Kamu datang malam-malam gini Cuma mau bilang begitu?’’ Tanya Lila dengn nada yang dibuat kaget.

Jason memandang Lila dengan wajah yang penuh rasa sesal. Hal yang dilakukan Jason itu sama sekali tidak memberikan pengaruh. Bagaimana ia bisa bersikap tetap ramah pada Jason, padahal jelas-jelas, lelaki itu sudah mengecewakannya?

‘’Aku tahu dulu bodoh banget, tapi sekarang aku udah berubah La, demi kamu.’’

Lila merasa ingin muntah mendengar kalimat itu.

‘’Oh ya, tapi yang hampir kamu lakuin itu dulu udah lewat batas Jas. Cuma mau mengingatkan. Kalo-kalo kamu nggak ingat.’’

Wajah lelaki itu memerah dengan mata yang menajam, Lila tahu bahwa Jason sedang marah, namun ia sama sekali tidak berniat meralat perkataannya. Apa yang ia katakan itu memang benar.

‘’Tapi aku udah berubah La.’’ Desis Jason yang membuat Lila tiba-tiba merasa terancam.

‘’Oh ya? Terus maksud kamu mendekati Anis itu apa?’’

Lelaki itu tertawa mendengar pertanyaan Lila tentang sahabat gadis itu.

‘’Apa kamu pikir aku beneran suka sama dia?’’ Mendengar pernyataan Jason yang begitu meremehkan akn sahabatnya membuat Lila merasa sesak, ia marah, tentu saja. Ternyata Jason hanya berniat membuat Anis sait hati.

Lila memajukan kakinya agar lebih dekat dengan Jason yang kini menopang kedua lengannya pada pinggang. Lelaki itu tersenyum melihat Lila yang sudah mendekatinya. Apalagi untuk pertama kalinya semenjak dua tahun yang lalu gadis yang sudah mencuri perhatiannya itu kembali tersenyum.

Namun apa yang dilakukan gadis itu kemudian sungguh membuatnya kaget bukan main. Tentu saja ia kaget, saat ia sudah bersiap menerima tamparan atau cakaran Lila, ia malah merasakan bibir lembut itu di atas bibirnya. Matanya membulat dan tubuhnya menjadi kaku.

Bahkan saat Lila mulai melepaskan bibirnya Jason masih saja terpaku. Mereka saling berpandangan. Satu dengan pandangan yang seolah tidak sadar, satu lagi dengan padangan yang begitu datar.

‘’Tolong jangan sakiti Anis...’’ Lila menimbang apakah ia harus mengatakannya atau tidak sebelum kembali menyambung ucapannya.
‘’Dia suka banget sama kamu.’’ Lalu Lila pun meninggalkan Jason yang masih mencerna maksud dari gadis itu dan juga maksud dari ciuman kilat itu.

Why Me? (Completed)Where stories live. Discover now