Jadi, apa istimewanya Darmawangsa International School? Gimana kalau dibandingkan dengan modelnya
1. Logo dan motto (sekolah serius harus punya ini)
DIS
Sayfol
2. Siswa dan guru dari berbagai bangsa, di Sayfol terdiri atas 60 bangsa, DIS separuhnya, 30an saja. Sekolah mencakup PG, TK, SD, SMP, dan SMA.
3. Sistem dan Kurikulum yang berbeda dengan sekolah negeri/lokal.
DIS memperkenalkan creative writing dan global citizenship. Juga pembagian Science, Social dan Mix berdasarkan pilihan. Ekskul yang ditambahkan sesuai kebutuhan, wushu untuk Wynter, musik untuk Rayn, visual art untuk Megan, drama untuk Lucy, dan volley ball untuk Ardi.
4. Kultur yang terbentuk akibat semua bangsa dan tingkatan ekonomi bercampur di DIS.
Kalau ini pakai logika saja. Semua latar belakang pasti akan berpengaruh pada pergaulan. Pengelompokan dan "kasta" pun terbentuk. Efek samping seperti bullying akan muncul. Jadilah aku menciptakan Dewan Etika Darmawangsa.
Di Sayfol, ada pengelompokan siswa berdasarkan House: Clover, Shamrock, Marigold, Tulip, dan Violet. Kayak Hogwarts dengan Gryffindor, Slytherin, Hufflepuff, dan Ravenclaw.
Satu kelas bisa beda-beda house-nya dan saat sports day, pertandingan dilakukan antar-house.
Di DIS, aku belum perkenalkan ini. Mungkin nanti.
DI Sayfol, seperti Hogwarts, juga ada sistem prefect atau siswa-siswa yang diangkat jadi pengawas dan pengurus kesiswaan.
Di DIS, aku pakai OSIS saja.
5. Seragam
DIS patuh pada peraturan sekolah di Indonesia, jadi untuk bawahan pakai merah SD, biru SMP, dan SMA abu-abu. Ditambah vest, marun untuk SMA, toska untuk SMP, dan biru muda untuk SD. Sebagai alternatif, DIS juga pakai jas formal abu-abu dan dasi senada dengan vest. Ada satu hari mereka pakai batik.
Demikian sekilas tentang DIS.
Dalam cerita, aku menghindari information dump, atau penjejalan info tentang setting sekaligus di awal.
Seperlunya saja diberikan informasi yang relevan dan penting, tentunya dari sudut pandang tokoh yang menjadi narator. Kalau Wynter yang bercerita tentang sekolahnya, tentu saja beda fokusnya dengan Ardi, Megan, dan Rayn.
Wynter lebih banyak di luar kelas, bahkan di luar sekolah, dan cuek pada pelajaran, guru-guru, dan teman-temannya. Sarkastik terhadap cewek dan apa pun yang mengganggunya. Itu sebabnya pemaparan DIS lebih banyak di PELIK ketimbang WMHS. Di PELIK, POV bergantian pada Megan, Rayn, Ardi yang bisa dibilang siswa baik-baik dan berprestasi, bukan pemberontak model Wynter.
Kalau ada pertanyaan tentang sekolah ini, silakan. Pertanyaan personal untuk Wynter, Wynn, dan Hya akan dibuka di part terpisah ya.
Salam sayang
Ary
YOU ARE READING
Write Me His Story (SUDAH TERBIT)
Teen FictionPenerbit Pastelbooks #Dapatkan di Mizanstore.com atau toko-toko buku terkemuka# Wynter Mahardika tidak pernah menulis buku harian. Untuk apa? Enam belas tahun hidupnya berantakan. Mum, Dad, dan ibu tiri, hanya singgah sesaat lalu membiarkannya tumb...
Darmawangsa International School
Start from the beginning