Prolog

3.2K 234 15
                                    

Bruuuuuuukk

Kotak makan yang di bawa Kaira jatuh tepat bersamaan dengan air matanya yang meluncur di pipi.

Wajah shock si lelaki yang baru saja dapat kepuasaannya itu sungguh menyakitkan bagi Kaira. Sedangakan si wanita tersenyum meremehkan padanya.

Tiba-tiba ratapan tersakiti Kaira berubah menjadi tatapan yang memandang jijik pada sepasang manusia yang kini tidak memakai apa pun di tubuh mereka.

"A...Ai, aku bisa jelasin. " Sergah lelaki itu dengan nada gugup dan bersalah.

"Tidak ada yang perlu di jelaskan, Xander. "

Xander? Dia hanya memanggil ku Xander tanpa embel-embel honey?

Apa yang kau harapkan setelah dia melihat bagaimana puasnya dirimu tadi setelah having sex dengan jalang itu? Apa kau berharap dia bersikap biasa saja? Otakmu sudah tidak waras. Ejek batinnya

"Ta...tapi ini. "

"Yang lo liat ya seperti itu adanya, bocah. Gue sama Allarick baru saja menikmati beberapa jam yang sangat panas. " Ujar wanita itu di sertai dengan seringai licik di bibirnya.

Kaira tidak bergerak sedikitpun, dia memasang wajah datar dan dingin. Hatinya bukan hanya remuk namun juga hancur melihat apa yang terjadi di depan mata.

Bagaimana erangan nikmat itu keluar dari bibir Allarick saat pelepasannya, membuat Kaira merasa jijik. Belum lagi desahan wanita itu yang terdengar begitu keras, semakin membuat Kaira mengernyit jijik.

Allarick terluka dengan tatapan merendahkan dan jijik yang di berikan Kaira, membuat hatinya juga ikut tersakiti. Tapi ini semua juga salahnya yang mudah tergoda. Dia menyimpan gairah untuk Kaira tapi melampiaskannya dengan wanita lain.

"Dengerin penjelasan aku dulu, Ai. "

"Don't call me like that. " Desisian tak suka keluar dari mulut Kaira. Biasanya wajah Kaira akan merona merah setiap kali Allarick memanggilnya Ai tapi sekarang panggilan itu terdengar menjijikan karna Kaira mendengar panggilan itu di teriakan oleh Allarick saat dia mencapai kepuasaannya tadi.

"BANGSAT. "

Suara teriakan marah di belakangnya tidak membuat Kaira bergerak, bahkan ketika Allarick terjatuh karna pukulan-pukulan telak dari lelaki yang baru saja berteriak itu, tidak membuat Kaira kasian. Dia hanya diam dengan wajah datar dan dingin. Berbeda dengan wanita itu yabg berteriak histeris.

"Cukup. " Suara datar Kaira terdengar sangat dingin.

"Jangan pernah deketin adek gue lagi dan mulai sekarang, lo bukan sahabat gue. " Kini suara Adam pun terdengar datar dan dingin.

Allarick menundukkan kepala. Dia sadar jika dirinya yang salah. Andai saja dia lebih bisa menahan gairah dan gejolak dalam dirinya dia yakin hal ini tidak akan terjadi. Namun gairah sialan itu semakin naik kepermukaan tiap kali mengingat wajah Kaira.

Sampai akhirnya Venita Kusuma salah satu teman kampusnya -yang dia tau sudah lama mengincarnya- menawarkan diri pada Allarick. Venita juga tak keberatan jika Allarick menganggapnya Kaira bukan Venita.

Ternyata dia salah mengambil kesempatan yang malah menjadikan impian masa depannya dan Kaira gugur. Manusia memang akan selalu menyesal dan terpuruk jika menerima tawaran bantuan dari seorang iblis.

Maaf, Ai. Maafin aku, maaf.

❤❤❤

Nih dia prolog dari Kaira Love Story. Lanjut gak nih?

Semoga suka..

Follow Qie ya..

💞 IG : rizqieaathar
💞 FB : Rizqiea Athar
💞 LINE : ladiesqueen_92

💋Qie

Prabumulih, 10 Januari 2018

Twins Series : Kaira Love Story (Kaira Shaquilla Dirgantara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang