Part Of ForthBeam

2.3K 132 7
                                    

Forth kini sedang menutup matanya menikmati udara diatas gedung sekolahnya sampai sebuah pelukan dilehernya menyadarkannya. Dia menoleh dan mendapati Beam tengah tersenyum kepadanya.

" Kau bisa sakit jika terlalu lama berada disini sayang. Ayok kita turun " ucap Forth sedangkan Beam hanya menganggukan kepalanya. Forth akhirnya berhasil mendapatkan cinta dari Beam kembali meski sangat sulit untuk mendapatkannya kembali.

FlashBack ON
( Acara Pensi)

" apa kau melihat Beam? " tanya Forth pada salah satu temannya.

" tadi aku melihatnya keluar, ada apa Forth? "

" tidak. Apa kau tau kemana dia pergi? "

" aku tak tau Forth kau bisa mencarinya kalau kau mau karna dia baru pergi beberapa menit yang lalu"

Seketika Forth langsung pergi mencari Beam dia mendatangi Kantin sekolah, Perpustakaan sekolah, Toilet, Ruang guru, Kelas, bahkan parkiran. Tapi nihil dia tidak melihat Beam, akhirnya Forth menyerah untuk mencari Beam dan pergi untuk menenangkan dirinya diatap sekolah.

Saat dia membuka pintu atap dia merasakan hembusan angin yang sangat sejuk 'apa hubunganku dengan Beam sudah tidak bisa di perbaiki lagi?'

Forth mendudukan dirinya dan mulai merasakan lagi angin yang menerpa wajahnya.

' aku terlalu bodoh untuk mengatakan aku mencintaimu Beam'

' aku adalah pengecut sialan yang menyakitimu dengan cintamu'

' aku adalah seorang idiot yang baru bisa menyadari betapa berharganya kau dihidupku'

' Maafkan aku Beam.. Maaf'

Setetes air mata jatuh dari mata Foth sungguh dia menyesal telah menyia - nyiakan cinta tulus dari Beam. Isakan kecil mulai keluar dari bibir Forth.

" Maafkan aku Beam hiks.. Maafkan aku.." Pertahanan Forth akhirnya rubuh dia menangis bahkan sekarang dia menyembunyikan wajahnya diantara lututnya dan menangis kencang.

Tiba - tiba Forth merasakan pelukan, Saat Forth menolehkan wajahnya dia melihat wajah lembut Beam.

" Kumohon maafkan aku Beam.. hiks.. Maafkan aku yang bodoh ini hiks.." Beam hanya diam mendengarkan apa yang Forth lontarkan. Beam mengelus pelan punggung Forth agar Forth merasa lebih baik.

Forth tidak peduli lagi jika kini ia akan di anggap lemah oleh Beam karna yang dia butuhkan sekarang adalah sandaran untuknya menangis.

Setelah Forth merasa dirinya sudah baik - baik saja dia menatap wajah Beam dan dia juga melihat kalau wajah Beam bahkan lebih sembab darinya.

" apa kau mau memaafkanku Beam?" tanya Forth sambil memegang tangan Beam. Namun Beam hanya diam tak menjawab.

" aku yakin kali ini aku tak akan mebyakiti ataupun-"

" CUKUP!! berhenti membuat janji Forth jika akhirnya kau sendiri yang mengingkarinya"

" apa yang harus aku lakukan Beam untuk membuatmu percaya?"

" lakukanlah" Beam berdiri dari duduknya dan mulai berjalan kearah pintu namun sebelum itu ia menoleh kearah Forth " yang aku butuhkan adalah bukti dari apa yang kau ucapkan Forth"

Forth berusaha mencerna apa yang baru saja Beam katakan dan akhirnya dia tersenyum simpul.

' terimakasih karna kau telah memberiku kesempatan kedua Beam mulai sekarang aku akan membuktikan bahwa ucapanku tidaklah bohong'

Setelah kejadian di atap sekolah baik Forth maupun Beam menjadi canggung satu sama lain, Forth baru mengetahui arti dari mencintai yang sesungguhnya dimana saat ia dekat dengan Beam perasaannya akan bahagia, detak jantungnya menjadi lebih cepat, baru kali ini Forth merasakan rasanya mencintai seseorang dengan tulus.

Forth akhirnya mencoba mendekati Beam kembali dengan cara mengajaknya menonton, berbelanja, jalan - jalan, pergi ke pasar malam, atapun yang lainnya tapi hasilnya Beam tak pernah mau pergi bersamanya dia selalu memiliki alasan untuk tidak pergi. Tapi jangan bilang namanya Forth jika dia mudah menyerah begitu saja, dia terus saja meminta Beam untuk pergi bersamanya seperti saat ini.

" Ayolah Beam temani aku ke pasar malam na.. na.. na.." pinta Forth

" a-aku tak bisa Forth.." ucap Beam

" apa lagi sekarang Beam? Alasan apa lagi?"

" m-maaf Forth aku harus segera pergi"

Beam pun mulai beranjak dari sana tapi tiba - tiba dia mendengar teriakan Forth.

" Aku tak peduli aku akan terus menunggumu disana Beam!!" ucapnya sambil berlalu dari sana.

Saat ini Beam berada dirumahnya, diluar sana hujan sangat lebat. Perasaan Beam khawatir pada Forth mulai menjadi

'apa benar dia ada sana saat ini?'

' tapi aku yakin dia pasti pulang karna saat ini hujan sangat lebat'

' tapi bagaimana jika dia menunggu?'

' Persetan dengan rasa egoku aku akan pergi sekarang dengan ada atau tidaknya dia disana'

Beam segera membawa Payung dan mulai menaiki mobilnya menuju pasar malam itu, dia melihat pasar malam itu memang tidak terlalu ramai karena hujan. Dia mulai memasuki pasar malam tersebut dan berusaha mencari Forth akhirnya dia sampai di depan Bianglala dan melihat Forth Berdiri disana sambil menggigil kedinginan di tangan terlihat 2 tiket Bianglala yang sudah basah. Beam segera mendekati Forth dan memayunginya.

" APA KAU GILA FORTH?!?! KENAPA KAU TIDAK BERTEDUH DAN MALAH BERDIRI DISINI SEPERTI ORANG YANG IDIOT!!!" Teriak Beam, tapi Forth malah tersenyum simpul.

" akhirnya kau datang Beam" Beam tak habis pikir dengan Forth kenapa disaat seperti ini dirinya bukannya meneduh malah berdiri di depan pintu masuk Bianglala.

" AKU TANYA PADAMU FORTH, KENAPA KAU TIDAK MENEDUH APA KAU INGIN MATI KEDINGINAN HAHHH!!!!" Sungguh aku tak bisa menahan emosiku sekarang tapi Forth lagi - lagi tersenyum.

" Karna aku takut kau tidak akan melihatku saat aku berteduh, karena aku takut kau akan datang kesini tanpa membawa payungmu, aku tak akan membiarkanmu kebasahan sendirian, jika aku berteduh itu tidak akan adil karena aku akan tetap kering saat kau sendiri kebasahan. Aku tau kau sangat suka naik bianglala makanya aku membeli tiketnya terlebih dahulu agar kita bisa langsung menaikinya tapi maafkan aku sekarang tiketnya jadi basah, ayo kita naik- "

Perkataan Forth terhenti karena Beam kini menciumnya, hati Beam menghangat melihat kegigihan Forth dia mencoba menyalurkan persaannya pada Forth. Dia terus saja mencium Forth sedangkan Forth diam tanpa membalas ciuman itu. Beam akhirnya melepaskan ciumannya dan menangkup wajah Forth membiarkan payungnya jatuh.

" Forth.. Jangan seperti ini lagi na.. Beam tidak suka Forth begini.. Sekarang Forth pulang bersama Beam na.." ucap Beam sambil mengelus wajah Forth.

" apa sekarang Beam memaafkan Forth?" dan di balas anggukan dari Beam tapi akhirnya Forth sudah tidak bisa menahan pusingnya dan pingsan di dalan pelukan Beam.

Beam dan Forth kini sudah kembali seperti dulu bahkan sekarang mereka bagaikan lem mereka selalu menempel satu sama lain. Beam selalu ada disamping Forth begitupun sebaliknya.

Flashback OFF

' Cinta memang butuh pengorbanan dan juga perjuangan. Karna bersamamu aku bahagia Beam. Aku mencintaimu sangat mencintaimu' - Forth

' Kau sudah membuktikannya sekarang Forth semua janji yang kau berikan kini sudah kau penuhi. Terimakasih karena mau berjuang dan berkorban untuk ku. Aku mencintaimu' - Beam

©TBC

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 01, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Words I Want To HearWhere stories live. Discover now