This I Promise You

1.6K 186 25
                                    

[ Wayo POV ]


Setelah melepas rindu dengan kedua orangtuaku, kami berjalan - jalan di antara rerumputan. Papaku menggenggam tangan kiriku sedangkan Mamaku menggenggam tangn kananku. Aku tak bisa berthenti tersenyum.

" Pah Mah sebenarnya kita mau kemana?" tanyaku bingung karna yang aku lihat hanyalah padang rumput yang luas.

" Kenapa hm? Apa Yo capek?" tanya Papaku.

" Bukan begitu pah, asal papa tau Yo itu kuat loh" ucapku bangga

" haishh dasar anak papa emang kuat ko papa percaya" kulihat papaku tersenyum akupun ikut tersenyum. Sekarang aku berbalik kearah Mamaku.

" Ma? Yo mau makan ma Yo laper" aku mengerucutkan bibirku karna menahan lapar.

" ehh anak mama laper ya? Oke didepan mama udah sediain tempat untuk kita bertiga dan pastinya dengan makanan untuk anak mama ini " mamaku berucap sambil mencubit pipiku.

" Yeayyyy asikkkk" karna saking senangnya aku melepaskan genggaman tanganku dan mulai berlari aku melihat sebuah tikar dengan banyak makanan diatasnya. Tapi saat aku berbalik aku melihat Papa dan Mamaku diam sambil tersenyum.

" Papa Mama sini cepet Yo udah laper" teriakku

Tapi anehnya Mama dan Papaku tak merubah ekspresinya bahkan tidak bergerak sama sekali.

" pa.. ma.." aku mulai mendekati mereka tapi kenapa rasanya mereka jauh sekali.

" ma.. pa.. hiks kalian mau kemana lagi?" saat ku lihat mereka mulai melangkah menjauh.

" mama hiks jangan tinggalin Yo lagi hiks.. mama tungguin Yo hiks.. hiks.. "

" papa hiks.. papa juga jangan tinggalin Yo hiks.. Yo gamau sendirian lagi pah hiks.. hiks.. "

Kulihat papa dan mamaku berbalik menghadap kearahku.

" Belum saatnya kau bersama kami Yo, kami akan menunggumu selalu, tapi disana ada lebih banyak cinta yang telah menunggumu. " ujar Papaku

" mama akan menunggu Yo disini, mama sama papa sayang sama Yo, sekarang tutup mata Yo na.." ucap Mamaku dan akupun mulai menutup mataku.



[ Author POV ]

" Segera hubungi keluarganya dan catat waktu kematiannya " ucap dokter itu sambil menutup pasien dengan kain.

Saat akan menutup wajah pasien, tiba - tiba sebuah keajaiban datang lagi, detak jantungnya perlahan kembali normal.

" Dok detak jantungnya sudah kembali normal dok " ucap salah seorang suster. Dokter yang sama terkejutnya langsung memeriksa keadaan pasien tersebut.

" Ini sebuah keajaiban langka, jarang sekali saya melihat kejadian seperti ini" semua yang ada disana tersenyum lega mendengar penuturan dokter. " bawa dia keruang perawatan "



[ Phana POV ]

Aku duduk disebelah ranjang Wayo sambil memegang sebelah tangannya. Aku tersenyum lega melihat dia berhasil melawan kegelapannya disana.

Flashback On

" Ini adalah keajaiban nak, temanmu kini sudah baik - baik saja, karna lukanya tak perlu di jahit lukanya perlahan akan hilang asalkan di obati dengan benar" ucap dokter tersebut.

Aku yang tak bisa menyembunyikan persaan bahagianya segera menggenggam tangan dokter tersebut " terimakasih dok, terimakasih banyak karna telah membantunya dok"

" jangan berterimakasih padaku, berterimakasihlah pada tuhan, karna ini merupakan keajaiban. Dan mungkin dia masih belum bisa pergi meninggalkanmu" goda dokter itu padaku.

Aku yang salah tingkah langsung masuk kedalam kamar Wayo tanpa memperdulikan kekehan dari dokter tersebut.'

Flashback End

Perlahan dia merasakan gerakan pada jari wayo. Aku menatapnya lembut, dan kulihat matanya mulai terbuka.

" Yo.." kulihat Wayo mengedarkan pandangannya, sekarang pandanganku dan Wayo terkunci satu sama lain. Dan kulihat senyum kecil di wajahnya.


[ Author POV]

" P-P'Pha" ucap Wayo pelan bahkan sangat pelan, tapi Phana masih dapat mendengarnya.

" Iya Yo? Phi disini" Phana terus melihat wajah yang sudah menjadi candu baginya.

" P'Ming.. P'Joss.." ucapnya lagi.

" ahh baik biar Phi hubungi dulu na" ujar Phana sambil mengeluarkan handphonenya dan langsung menghubungi Kit agar segera memanggil Ming kesini.

45 menit kemudian

Ming masuk terlebih dahulu dan disusul oleh Joss, Kit, Beam, dan Forth. Ming mendektai Wayo dan berdiri disebelah Wayo dia membungkukan badannya dan mengecup kening Wayo.

" Yo.. Apa kau berencana membunuh Phi? Kau membuat Phi dan P'Joss sekarat karna khawatir padamu Yo. Cepat sembuh na. Phi sayang Yo" ujar Ming tulus sambil mengelus rambut Wayo

Setelah Ming mengatakan itu Joss kini menggantikan posisi ming dia melakukan hal yang sama seperti ming  " Yo.. mulai sekarang jangan pergi kemanapun sendirian na.. Phi ga mau kejadian ini terulang lagi, Phi khawatir sekali "

Wayo yang melihat ekspresi Ming dan Joss yang begitu khawatir merasa bersalah pada mereka berdua.

" Yo minta maaf Phi, Yo janji ga akan seperti itu lagi. Phi jangan khawatir lagi na.. Yo sudah baik - baik saja " Wayo menjawabnya dengan susah payah sambil tersenyum.

Akhirnya jam jengukpun berakhir dan mereka semua sedang memilih siapa yang akan menemani Yo di rumah sakit.

" Yo mau P'Pha yang menemani Yo.. " ucapan Wayo langsung membuat semuanya memandang kearahnya.

" Apa Yo yakin ingin P'Phana yang menemani?" ujar Ming dan Wayo hanya menangguk lemas.

Dan akhirnya orang yang terpilih menemani Wayo adalah Phana.





' aku bersyukur kau memilihku Yo, aku akan menjagamu aku akan menjadi pelindung yang selalu siap menjadi orang terdepan untuk membelamu. Ucaplah kalo aku terdengar berlebihan tapi inilah yang kurasakan sekarang padamu Yo' ~Phana













© TBC
© Maafkan Typo beterbaran 😂

Words I Want To HearWhere stories live. Discover now