Feelings

2.2K 233 41
                                    

[ Wayo POV ]

Hari ini adalah hari dimana kami akan melakukan perjalanan ke perkemahan, aku berangkat kesekolah bersama Ming dan Joss. Ming dan Joss adalah kakak beradik sudah bagaiakan kakak kandungku karna sejak dulu mereka selalu melindungiku, Ming punya sifat yang kadang menjengkelkan tapi sebenarnya dia hanya ingin membuat semua yang didekatnya selalu bahagia, sedangkan Joss? Dia pribadi yang pendiam namun perhatian, mereka berdua sudah ku anggap sebagai keluargaku. Aku pikir untuk sekarang aku tak bisa kehilangan mereka. Ming menjemputku dengan mobilnya, saat aku masuk aku melihat Joss tersenyum dan akupun membalas senyumnya.

Sesampainya disekolah aku, Ming dan Joss segera pergi ke bus yang akan mengantarkan kami dan sialnya aku harus terpisah dari bis mereka.

" P'Ming, Yo gamau dibus sendirian Phiiiii " keluarlah sifat manjaku yang hanya kutunjukan pada orang terdekatku saja.

" Tak apa Yo kita kan bisa bersama lagi disana. " ucap Joss sambil tersenyum mencoba menenangkanku.

" P'Joss sama saja, P'Ming dan P'Joss ga sayang Yo lagi hiks.. " dan inilah sifat cengengku

Ming segera membawaku kedalam pelukannya " Sttttt. Jangan menangis lagi na? Ini sudah diatur oleh guru Yo. Phi gabisa berbuat banyak kali ini, tapi Phi janji setelah pulang dari perkemahan Phi bakalan beliin Yo Ice Cream Jumbo. "

Aku menolehkan wajahku pada Ming dengan mata berbinar " Benarkah? Phi janji sama Yo? Phi ga akan bohong sama Yo " aku memang sangat menyukai Ice Cream.

" Iya Yo udah sana masuk bis. " Joss menimpali sambil mengusak rambutku pelan.  Akupun memeluk mereka berdua.

" Yo sayang P'Ming dan P'Joss, Yo mau masuk bis dulu Phi, Paipaiii~ " akupun melambaikan tangan sambil berjalan kearah bisku.

[ Author POV ]

Setelah Wayo, Ming dan Joss masuk kebis,  mereka akhirnya mereka menemukan tempat duduk masing - masing. Wayo duduk di kursi yang harusnya diisi oleh dua orang, namun dia heran siapa dan kemana teman duduknya kenapa bisa belum datang saat bis sudah mau berangkat.

Tiba - tiba masuklah seorang Phana kedalam bis yang di tempati Wayo, dan langsung duduk di sebelah Wayo.

" P'Pha kenapa duduk disini? Nanti teman duduk Yo harus duduk dimana kalo Phi duduk disini? " wayo menasehati Phana agar mencari tempat duduk lain.

" Aku. Akulah teman dudukmu Yo. " ucap Phana datar tanpa melihat Wayo.

" Benarkah? P'Pha ga bohong sama Yo? " tanya Wayo masih bingung.

Phana hanya mengangguk, seketika dia kaget karna tiba - tiba Wayo menangkup pipi Phana dan menghadapkan wajahnya kearah Wayo.

" P'Pha ga sopan,  Kalo diajak ngomong harus saling tatap - tatapan Phi. Phikan sudah kelas 3 masa belum tau si, atau Phi lupa ya? Apa Phi mau Yo ajarin lagi soal tatakrama saat saling bicara? " ucap Wayo sambil mengerjapkan matanya.

[Phana POV]

Aku kaget sangat kaget, bagaimana tidak? Dia memegang wajahku dengan alasan jika sedang berbicara dengannya harus saling berhadapan, oh ayolah hanya anak kecil yang berfikir kalo membahas itu penting. Aku tak tahu harus bereaksi apa, orang di depanku ini begitu menggemaskan dengan sifat polosnya dan liat sekarang dia mengerjapkan matanya bisa gila aku jika terus melihat wajahnya.

" Oke Phi minta maaf na? " ucapku sambil menurunkan tangannya.

Wayo mengangguk " Tapi Phi jangan seperti itu lagi okeee? "

Aku menangguk tanda setuju, bispun mulai berjalan butuh waktu selama 8 jam sampai ke perkemahan yang akan kita tempati karna itu di sebuah lembanh di bawah gunung, aku menolehkan wajahku dan melihat sosok di sebelahku sudah tertidur aku tersenyum melihat wajah polosnya, namun saat aku membenarkan posisi dudukku tiba - tiba dia memeluk tanganku. Aku yang kaget hanya mematung ditempatku.

" Unghh~ Phi Panas " kulirik dia yang sedang menggeliat tak nyaman sambil terus memeluk tanganku, untunglah di bis ini ada gorden kecil untuk menutupi jendelanya setelah aku tutup jendelanya kulihat dia kembali tertidur nyaman. Dan entah kenapa akupun ikut tidur bersamanya.

Aku terusik karena ada yang menggoyangkan tubuhku, kubuka mataku dan kulihat Kit. Saat kucoba mengangkat tanganku ternyata Yo masih tidur dengan posisi yang sama.

" Apa sudah sampai Kit? " tanyaku.

" Oi Oi Oi, Pha apa kau sedang mencoba mendekati Yo? " Kit menggodaku.

" Ahh itu.. Itu anu itu belum " jawabku pelan " Ehh kutanya apa kita sudah sampai? Jangan mengalihkan pembicaraan Kit "

" Kita sudah sampai 15 menit yang lalu bapak Phana "

" Shia, kenapa kau tak membangunkanku dari tadi? "

" Siapa yang tega melihat kalian yang tidur dengan lelapnya, dan jangan lupa tanganmu yang dipeluk Yo Pha, kau terlihat sedang mengencani Yo kau tau?  "

" Oke oke aku akan turun, kau duluanlah " setelah kit turun aku coba menarik tanganku tapi Yo malah mempererat pelukannya.

" Yo bangun~ " ucapku sambil menggoyangkan badannya.

" Phi Yo masing ngantuk~ " dengan sedikit kesadarannya Wayo. Membuka matanya dan menutupnya lagi.

" Kita harus turun Yo, ayok semuanya sudah menunggu " ucapku lembut.

Akhirnya dia melepaskan pelukannya kemudian menggosok matanya dengan punggung tangannya, jika dilihat dengan jelas sekarang Wayo terlihat seperti anak 5 tahun yang baru dibangunkan.

" Ouh Phi Yo masih ngantuk " ucapnya sambil mengerucutkan bibirnya. " Phi? "

Aku yang tersadar segera menjawab " Iya Yo? "

" Gendong, Yo mau digendong Phi "

" Ehh?! Kenapa Yo mau digendong? "

" Yo lemes Phi, Yo mau digendong. "

" Tapi Yo- "

" Hiks.. Phi ga sayang Yo Hiks.. Phi jahat sama Yo, gamau gendong Yo " ku lihat matanya mulai mengeluarkan air matanya,  Oh astaga kenapa sebenarnya anak ini?

" Baik baik Phi gendong,  Ayok naik " dan tanpa diberitahu lagi Wayo segera menaiki punggungku, saat aku turun dari bis semuanya langsung menoleh kearahku.

TBC
• Maapkan jika ceritanya Klise atau Gaseru
Maapkan Anak Ayam ini yang baru pertama kali menulis cerita
• Semoga betah baca ceritanya
• Makasih yang udah mau baca sama voment 💕💕

Words I Want To HearWhere stories live. Discover now