:: BAB 1 - ZONA PATAH HATI ::

Începe de la început
                                    

"Brengsek!" sembur Rene sambil menyeka airmatanya dengan kasar. "Bisa-bisanya dia posting foto pacar barunya di sosmed. Pake caption love lagi. Perasaan... dia nggak pernah ngelakuin ini pas pacaran sama gue? Hiks-hiks-hiks..." Rene menahan tangis, tapi tetap saja, ia tidak tahan dan seketika wajahnya basah.

"Dasar dodol! Elo sendiri yang ngelarang dia posting foto elo ataupun foto kalian berdua di sosmed." jelas Mia, lagi-lagi menghakimi.

"Gue bukan anak alay keless... dikit-dikit selfie... dikit-dikit posting."

"Dasar, kids jaman duls." ejek Mia. "Kayak gue dong, kids jaman now." seketika Mia menghidupkan musik dengan lagu Kids Jaman Now yang lagi hits, plus dengan gerakan yang spontan.

"Brengsek!" Sekali lagi, bantal melayang ke wajah Mia.

Mia menatap tajam, tapi Rene tidak ambil pusing. Ia kembali sibuk dengan ponselnya, membaca comment dari foto pacar baru yang diposting tadi.

MANTAN CALON KAKAK IPAR
Siapa nih?

MANTAN
Pacar aku.

"Cih! Pacar apaan? Baru aja pacaran, udah pamer." komentar Rene, meskipun hanya di mulut, bukan ditulis di kolom komentar beneran.

Cieee... ada yang syirik, komentar Mia dalam hati sambil merapat ke sisi Rene. Mia juga penasaran sama foto itu.

TEMAN MANTAN
Kayaknya udah move on nih dari yang sebelumnya? Selamat, bro.

MANTAN
Hahahaa :D :D Makasih, bro.

"Hah? Nggak percaya gue. Padahal mah, pelarian doang. Hahaha..." komentar Rene, plus ketawa beneran, meski terdengar hambar.

Sok kuat, komentar Mia, masih dalam hati.

Dan benar saja... Rene kembali meneteskan air mata, meski sekuat tenaga ia sudah berusaha menahannya.

Mia jadi pusing. Rene berubah total sejak putus dari Han. Kerjaannya pun cuma ngurung diri di kamar sambil menangis, plus stalkerin akun sosmed Han.

Ini tidak bisa dibiarkan. Rene harus kembali seperti dulu, ceria dan bahagia. Pokoknya Mia harus melakukan sesuatu.

"Ren, ikut gue deh." Mia menarik tangan Rene menuju kaca besar di sisi jendela kamarnya dan menyuruhnya duduk di kursi, tepat di depan kaca.

"Coba deh lihat diri lo di kaca." perintah Mia.

Rene menurut seperti robot.

"Hapus air mata elo!"

Rene juga nurut.

"Senyum deh!"

Sekali lagi, Rene nurut.

"Nah, elo lebih cantik kalo tersenyum." kata Mia menasehati.

Rene mengangguk.

"Terus, kameranya mana? Kan gue udah duduk dengan posisi yang pas buat foto ijazah." kata Rene ngasal.

"Hah?" Mia menganga.

Rene cengengesan.

"Gue lagi serius kampret!" Sebuah pukulan kecil melayang ke kepala Rene.

"Untung, nggak memar." kata Rene sambil mengusap kepalanya.

Mia menarik nafas panjang. "Gue serius nih yah..." kata Mia membuka suara setelah terdiam cukup lama. "...apa sih yang elo tangisin?"

Rene mendengarkan dengan baik sambil memasang tampang bloon seolah sedang berpikir keras.

"Elo itu cantik." kata Mia penuh semangat.

Rene menatap dirinya di kaca. Wajahnya basah. Matanya sembab. Rambutnya acakan. Jauh dari kata cantik.

"Elo itu modis." tambah Mia lagi.

Rene kembali menatap dirinya di kaca. Ia memakai baju tidur yang sudah dua hari tidak diganti. Nggak modis banget.

"Elo itu pintar." tambah Mia lagi.

Rene menatap sekelilingnya, barang-barang yang berantakan dan tisu yang dibuang sembarangan.

Elo itu bodoh, jorok. Mungkin itu kata yang lebih tepat untuk Rene saat ini.

"Mi..." panggil Rene, penasaran.

"Iya?" jawab Mia dengan senyum lebar.

Siapa tahu omongannya tadi bisa masuk ke telinga kanan dan nggak keluar dari telinga kiri, tapi langsung dicerna di kepala sahabatnya itu.

"Elo minta dibayar berapa buat bohong kalo gue itu cantik, modis dan pintar? Tapi bisa nggak, gue ngutang dulu?"

"Kampret!"
-
-
-
-
#11/01/18

PRINCESS PATAH HATI (tamat)Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum