21. Because I love you

41.3K 1.8K 61
                                    

Daniel tak bisa benar-benar tidur sepanjang malam, ia terus memikirkan perubahan sikap Jennifer yang baru saja mengetahui tentang surat itu.

Dia marah, kecewa. Benar saja. Ia patut untuk merasa tertipu karena terjebak dalam pernikahan ini. Apa lagi tak akan ada kemungkinan dia mencintaiku. Sejak awal, sejak awal gadis itu selalu menolak-ku. Satu-satu nya gadis yang menolak-ku, dan mungkin akan terus begitu. Harusnya aku tidak terlalu percaya diri untuk bisa mendapatkan hatinya. Harusnya aku tidak terlalu percaya diri untuk benar-benar membakar surat yang bahkan tak pernah ku tanda tangani itu.

Pikiran itu terus berkecambuk di kepala Daniel. Sesekali ia menatap Jennifer, memandangi wajah istrinya yang damai dalam tidur. Perasaan aneh itu kembali muncul. Perasaan aneh yang mengalahkam nafsunya, perasaan aneh yang membuatnya ingin terus melihat senyuman wanita itu.

Ya Tuhan, apa benar aku mencintai Jennifer? Atau ini hanya sebuah obsesi karena sejak awal ia menolak-ku? Aku hanya ingin membuktikan bahwa ia bisa bertekuk lutut padaku, apa begitu?

Mungkin.

Entahlah, sudah sejak lama hati ini mati rasa.

Kalau Jennifer mengaku bahwa ia adalah wanita yang simple, berarti sangat berbanding terbalik dengan Daniel. Ia jauh dari kata simple. Menjadi manusia simple hanya akan membuat kita tertipu, itulah yang Daniel tahu.

Daniel hanya bisa memejamkan matanya untuk beberapa jam, lalu kembali terjaga, dan begitu seterusnya hingga matahari mulai mengintip dari balik gorden kamar. Hari ini ia berniat untuk mengajak Jennifer ke Disneyland, wanita itu pasti sangat menyukainya. Daniel segera bergegas untuk bersiap sebelum Jennifer terbangun.

Jennifer perlahan membuka matanya saat mendengar benda-benda yang bergelatuk. Setelah mengumpulkan kepingan nyawanya, ia bangkit duduk dan mengedarkan pandangan.

"Hei Good Morning, sleepyhead!" Daniel yang sedang menata piring dan gelas berisi makanan segera meninggalkan pekerjaanya dan menghampiri Jennifer. Ia mengecup puncak kepala istrinya dengan lembut.

Lagi-lagi, perasaan aneh itu.

Jennifer menyipitkan matanya lalu mendengus
"Sleepyhead itu kamu, Niel! Kamu......" Wanita itu menghentikan kalimatnya seraya menatap Daniel yang sudah berpakaian lengkap dan rapi, lelaki itu sudah wangi dan bersiap untuk pergi

"Tumben sekali sudah rapi?"

"Iya, aku juga sudah siapkan air hangat di bathup dan sarapan kita sudah disini. Hari ini kita akan ke Disneyland.. kamu suka kan?"

Mata Jennifer langsung membulat sejurus dengan bibirnya yang melengkung lebar. Daniel tertawa melihat wajah bangun tidur Jennifer yang semakin cantik karena ekspresinya itu.

"Ya! Tentu saja! Tapi....."

Daniel mengerinyit melihat ekspresi Jenni yang tiba-tiba berubah, mata Jennifer memicing menatap Daniel.

"Tap-tapi kenapa?"

"Tapi sebenarnya aku masih kecewa karena kamu membohongiku, Niel.. yang lebih mengecewakan karena kamu sendiri bingung kenapa kamu melakukan itu. Iya kan?"

Sial, hari masih pagi dan Jennifer sudah berhasil membuat Daniel berfikir keras. Lelaki itu bahkan merasakan dadanya berdesir, tapi benar yang dikatakan Jennifer. Ia tak tahu alasan sebenarnya membakar surat itu.

Jennifer menatap Daniel penuh selidik, lelaki itu hanya termenung tak bisa berkata-kata. Tatapan matanya penuh keraguan.

"Sudahlah, karena kamu mengajaku ke Disneyland, aku akan melupakan tingkah bodohmu itu.." ucap Jennifer sambil turun dari ranjang. Ia lalu menghampiri kopernya untuk mengambil beberapa pakaian dan berjalan ke kamar mandi.

LOVED BY THE BASTARD ✅Where stories live. Discover now