18. The only first

55.1K 2.3K 115
                                    

Part ini panjang, dua part ku jadikan satu dan lebih ke traveling sih, semoga kalian ga bosen ya aku ajak jalan-jalan ke Paris bentar 🙈

Daniel merebahkan tubuh Jennifer di atas ranjang seraya melepakan tautan bibir mereka. Satu kaki Daniel masih berada di atas karpet kamar dan satunya menekuk di ranjang dengan lutut yang bertumpu.

Ia menjauhkan tubuhnya dari tubuh Jennifer dan menatap gadis itu lekat-lekat.

Rambutnya yang berantakan dan justru mempertegas pesona gadis itu, piyamanya yang masih terkancing sempurna namun mampu membuat Daniel menegang, bibirnya yang membengkak dan sorot matanya yang, entahlah, Jennifer terlihat begitu cantik dan mempesona di mata Daniel.

Daniel tersenyum, matanya menatap mata Jennifer dan tanpa ragu lelaki itu kembali menerjang tubuh Jennifer, memeluknya dengan erat seraya menyentuh bibir merah muda itu dengan bibirnya. Menggoda, mencumbu dan melumat dengan penuh penekanan.

Satu tangan Daniel mulai menggerayangi pimyama putih yang dikenakan Jennifer dan membuka kancingnya satu persatu tanpa melepas tautan bibir mereka.

Dengan cepat ia sudah berhasil melepas tiga kancing teratas piyama Jennifer, tapi sebuah suara mengintrupsi aktifitas kedua insan yang sudah dibakar gairah itu.

Daniel menggeleng pelan, ia lalu kembali melanjutkan aktifitasnya, mengabaikan panggilan telepon yang deringnya begitu mengganggu.

Seluruh kancing itu terlepas, dan Daniel dengan mudah meloloskan piyama istrinya. Tangannya lalu segera membelai dada Jenni yang masih terbungkus bra dan menggodanya dari luar, dan lagi-lagi, dering ponsel membuat mereka harus menghentikan aktifitasnya barang dua detik lalu berpandangan seperti saling bertanya, haruskah mereka mengabaikan, atau benar-benar menjawabnya.

Dan akhirnya mereka tetap melanjutkan aktifitas pamas itu, hingga ketika Daniel hendak membuka kaitan bra Jennifer, untuk ketiga kalinya dering itu mendengung.

"Shit!" Umpat Daniel sambil melepas rengkuhanya dari tubuh Jennifer, lalu beranjak ke nakas untuk mengambil ponselnya.

"Gosh, Jeff. What the hell you want! Kamu pikir di Paris jam berapa? Dan sumpah, Jeff.. you are so annoying!" Ucap Daniel sambil berkacak pingang

Jennifer hanya kembali berusaha mengumpulkan kesadaran dirinya, ia kembali memakai piyamanya dan beranjak ke kamar mandi. Daniel sempat tersenyum kepada Jennifer dan mengacak kepalanya saat Jenni melewati suaminya itu.

"Dari ucapanmu sepertinya aku bukan mengganggu jam tidurmu.." jawab Jeff di sebrang sana.

Daniel meringis,
"Kamu bicara apa, jelas saja mengganggu tidurku!"

Jeff malah tertawa untuk beberapa detik lalu berdeham "I know you so much, dude.. termasuk tanpa menatapmu pun aku tahu kamu sedang mulai melupakan perjanjian pranikah itu!"

"Seriously, Jeffrey, kamu meneleponku hanya untuk mengganggu pasangan yang sedang berbulan madu dengan godaan murahanmu tanpa alasan yang jelas? Aku tutup teleponya"

"Hei hei, tunggu dulu!"

Daniel mengacak rambutnya frustasi "What's wrong, Jeffrey Robinson!?"

"Aku hanya ingin memastikan kalian sampai di Paris dengan selamat dan bisa menikmati bulan madu dengan sempurna.. "

Kau menggagalkanya, bodoh. Daniel menggerutu dalam hati. Sambil bersungut-sungut, Daniel berdecak lalu menjawab "Just it? Come on"

Wajah Daniel kembali tersenyum saat matanya menangkap bayangan istrinya dari cermin yang sedang berjalan ke ranjang, ia lalu memutar tubuhnya untuk melihat Jennifer yang sedang menaiki ranjang dan merebahkan tubuhnya disana.

LOVED BY THE BASTARD ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang