7. Broken and Free

49.6K 2.5K 74
                                    

Hai! aku update cepet kan?

Btw, ini masih part awal, jadi yang mengharapkan adegan mature, aku belum memunculkan disini ya..

Tapi tenang, Jenni akan menjelma kok dari gadis polos jadi wanita sesungguhnya..

Maka itu, baca sampai tamat yah guys.. hihihi

dan boleh dong minta Vote dan komentarnya supaya aku semangat lanjut hehehe

thankyou guys!

My instagram : @devinasusantoo


luvvv luvvv luvvv and God bless you guys!


-------------------------------------------------------------------

🎵Playlist : Charlie Puth - Attention🎶

---------------------


Jennifer POV


Sial! sial! sial!

Entah apa yang ada dalam pikiranku, bisa-bisanya aku mencium lelaki itu?

Oke, tarik nafas... hembuskan...

Aku benar-benar membenci lelaki itu atas apa yang ia lakukan. Pertama, sikap arogan dan sombongnya yang membuatku sukses membenci dirinya. Kedua, otak mesumnya yang membuatku bergidik ngeri. Ketiga, kelakuanya yang terus menggangguku. Ada apa sebenarnya dengan aktor gila yang katanya tampan itu? well, bukan katanya, tapi dia memang tampan. Ralat, sangat tampan.

Sebenarnya kebencianku sudah melebihi batas, aku benar-benar ingin meninju wajah tampanya itu atau menendnag perutnya hingga ia terjengkang. Tapi apa yang kulakukan tadi? aku malah menciumnya?

Aku merutuki diriku sendiri sambil menutup wajah dengan kedua tangan. Apa yang baru saja aku lakukan? Aku benar-benar merasa seperti jalang sekarang. Mommy, Papi.. anakmu menjadi seorang jalang sekarang. Oh, ampuni aku Tuhan.

Aku juga tidak mengerti dengan diriku sendiri. Awalnya aku hanya ingin mengecup bibir lelaki itu seperti yang ia lakukan pagi tadi, lalu meninggalkanya. Tapi saat merasakan hangatnya bibir itu, tubuhku malah mengkhianatiku. Sial! Aku malah menikmati setiap inci bibir Daniel yang terasa hangat dan manis di lidahku. Bodoh, aku bahkan nyaris menyerahkan diriku sendiri karena percikan hasrat yang menggebu dalam tubuhku. Hampir saja aku menuntut lebih. Oh yaampun, aku sangat bersyukur karena dewi harga diriku yang masih singgah di tubuh ini sehingga dengan segera aku mengumpulkan kesadaranku lalu melepaskan diri. Dan seluruh kiss mark di kulitnya, oh NO! sungguh itu benar-benar diluar rencanaku. Ya, walaupun akhirnya aku puas karena membuatnya terlihat berantakan, tapi urat maluku masih cukup kuat untuk membuat hatiku mencelos melihat tanda berwarna merah keunguan yang ku ciptakan.

Aku menyentuh bibir penuh dosaku dengan tangan. Sial, sial, sial! bukanya aku merasa jijik, aku malah merona seperti ini! Dewi jalang dalam tubuh ini, tolong tidurlah. Kumohon.

Dan wajah lelaki itu sungguh tak bisa ku lupakan. Tatapan matanya saat bibir kami bersatu, sorot matanya saat aku mulai menciumnya, Ekspresi wajahnya saat aku melepaskan ciuman, bahkan erangan yang keluar dari tenggorokanya membuatku frustasi dan pusing bukan kepalang.

Ok, aku harus mengontrol diriku kembali karena detik terus berjalan dan aku harus tetap menghadapi lelaki itu. Sambil mempersiapkan perlengkapan riasku di meja, aku mengatur napasku dan berusaha mengabaikan suara detak jantungku sendiri yang terdengar begitu nyaring di dalam tubuhku.

"Cong, nanti abis make up kita langsung pulang atau..." suara Vinna membuatku menghentikan aktifitasku.

"Ya, kita langsung pulang ke rumah Darren dan Anaz" jawabku tanpa menoleh ke arah Vinna

LOVED BY THE BASTARD ✅Where stories live. Discover now