Sebelas - sahabat idaman

1.7K 76 1
                                    

Hari ini Ara datang lebih pagi dari biasanya untukkepentingan kejiwaannya, ia berharap dengan berangkat lebih pagi  ia tidak akan bertemu makhluk penyebab darah tinggi.

Untuk menunggu bel masuk, Ara memilih untuk membaca novel yang di bawanya dari rumah, dari pada nunggu di kantin bisa menguras banyak uang. Makanan kantin selalu terlihat lebih menarik.

"Novel terus!!." Dira datang dengan gebrakan keras di meja, mebuat Ara terlonjak kaget dan menatap sahabatnya dengan kesal.

"Ck Dira!! Kaget tau gak!!,"

"Becanda sayangg." ujarnya menggunakan kata kata andalan selebgram.

"Ganggu aja gue lagi baca Novel."

"Maap, lagian lo Novel terus."

"Nambah wawasan percintaan sebelum punya pacar, gak salah kan?," ujar Ara tanpa melihat Dira, masih fokus pada lembaran novel.

Tidak lama setelah itu guru Fisika mereka yang terkenal super kiler nan galak datang dan langsung duduk  dalam diam.

"Selamat pagi anak anak." Sapa guru itu dengan wajah datar dan suara rendah khas bapak bapak tua, ia akhirnya mengangkat suara setelah lama membolak balikan map biru di hadapannya.

"Pagii pak," jawab murid murid serempak.

"Baik kita mulai pelajaran nya." ujarnya datar, mengambil sepidol dan mulai menuliskan sesuatu di papan tulis.

"Baru juga mulai udah bikin ngantuk aja, fisika emang bawaannya ngantuk." gumam Miko mulai mencari posisi terbaik untuk kepalanya.

Ara hanya tersenyum kecil melihat Miko, tidak salah juga sebenarnya. Fisika memang membawa aura kantuk yang luar biasa, bener kan?

Kegiatan belajar mengajar pun di mulai dengan di iringi kesunyian karena tidak ada yang mau kena hukuman dari Pak jaja yang terkenal Sadis,sangar,nyiksa.

****

KRINGGGGG...KRINGG...KRINGGGG..

Bel berbunyi sebanyak 3 kali itu berarti jam pelajaran Fisika yang super duper ribet bikin otak lumutan telah usai dan di gantikan dengan waktu ishirahat.

"Ra mau ke kantin gak?," Tanya Dira

"Hmm, gak deh."

"Kenapa? Tumben biasanya kalo udah jam istirahat lo pengen buru buru ke kantin gara gara gak mau ke habisan somay,"

"Hmm gak deh, lagi gak mood"

"Uhukk uhukk uhukk." Ara terbatuk batuk sampai berkali kali.

"Ra lo kenapa? Lo sakit ya?? Gue panggilin anggota PMR ya." tanya Dira khawatir.

"Gak usah, gue cuman butuh air mineral aja. tolong beliin air putih ya dir," pinta Ara.

"Oh yaudah, lo tunggu sini ya jangan kemana mana! gue ke kantin dulu beli air mineral." ujar Dira dan langsung berlalu pergi ke kantin.

Setelah sampai di kantin Dira langsung berlari ke salah satu stand untuk membeli air mineral, sesuai permintaan Ara.

"Bu saya beli air mineral ya."

"Gue pesen mie goreng pedes gak pake lama!! Cepetan!!"teriak Laki laki dari tempat duduk nya.

Teriakan itu menarik banyak perhatian, itu Regan dengan keangkuhan nya. Gak sopan banget kan?

"Sebentar ya neng ibu layanin nak Regan dulu, kalo gak di layanin duluan bisa ngamuk dia neng,"

"Tapi bu saya cuman mau be——" ucapan Dira terputus karena melihat si ibu pergi ke arah tempat duduk Regan dan menghiraukan nya.

Dan dira hanya bisa mendengus kesal, sebenarnya dia sudah benar benar muak dengan kelakuan Regan yang semena mena hanya karena kaluarganya adalah donatur terbesar di sekolah mereka.

"Aduhh maaf ya neng jadi lama"
"....tadi mau beli apa?"tanya si ibu kantin

"Saya mau beli air mineral bu."

"Ohh ini,"ujar si ibu kantin sambil memberikan Air mineral yang ingin Dira beli.

***

Di kelas ara sudah sesak karena sedari tadi dia terus saja terbatuk batuk dan dia sudah lama menunggu Dira kembali dan memberikan nya air mineral.

Tapi kenapa sampai sekarang dira belum juga kembali dari kantin??

"Uhukk uhukkk uhukkk"

"Yaamp— uhukk uhukk"

"Aduuhhhh," ringis nya karena merasa dadanya sangan sesak dan sakit
  
***

Setelah membayar air mineral yang dibelinya untuk Ara, Dira berlari ke kelas dengan cepat sampai sampai ia hampir menabrak tiang tembok jika tidak cepat cepat menghindar dan berhenti sejenak.

"Huuuuuh,untung aja gak nabrak!," gumamnya

Saat Dira sedang mengatur nafas nya yang terengah engah karena lelah berlarian terus menerus sedari tadi ia mendengar seseorang yang terus menerus terbatuk tanpa henti dan dia langsung teringat dengan Ara.

"ASTAGA ARA!!," teriaknya sambil menepuk jidatnya sendiri.

Saat sampai di kelas, matanya menangkap Ara yang sudah menopang kepalanya dengan tangan di atas meja.

"Aduuhhh Ara maaf ya lamaa, tadi ibu kantin nya harus ngelayanin Regan dulu"
"...nih" Dira memberikan air mineral yang di belinya tadi pada Ara.

Ara mengambilnya dengan cepat dan menenggak nya hingga habis setengah botol.

Perlahan lahan sesak di dadanya mereda dan akhirnga hilang dengan sendirinya setelah ia meminum air mineral itu hingga habis.

"Ra lo gapapa kan??," tanya Dira khawatir.

Ara tersenyum
"Iya gue gak kenapa napa ko,"

"Maaf ya gue lama beli nya,"

"Gapapa kok dir, lo udah mau beliin aja gue udah syukur." kekeh Ara.

"Lo kenapa si ra?? Ko batuk sampe segitunya?," tanya Dira yang heran karena Ara batuk terus menerus tanpa henti.

"Gapapa kok." jawab ara dengan senyum manisnya.

"Serius? Gue khawatir sumpah." ujar Dira dengan wajah cemas.

"Udaah, gak kenapa napa kok."
"...lo gak jajan?," tanya ara mengalihkan topik pembicaraan.

"Gak deh, gue gak mood"jawab Dira

"Ohhh"
"...maaf ya gue bikin lo jadi gak mood makan," ujar ara dengan lesu

"Eh?? Gue gak mood bukan karna lo kok, gue gak mood ya emang karena gue gak mood aja." jelas Dira.

Ara hanya mengangguk kecil dan kembali menopang kepalanya yang terasa sedikit pusing.

_____________________________________


- Menerima semua kritik dan saran, jangan lupa tekan bintang setelah membaca -

A/n: ada Dira di mulmed uhuu.

[END] My DandelionWhere stories live. Discover now