Jika pada akhirnya kamu tau semua takkan berakhir dengan indah, sanggupkah kamu melepaskan semuanya pada saat masih terasa indah?
Tentu saja tidak,
Mengapa? Karena matamu mendadak buta.
Mengapa? Karena telingamu tiba-tiba tuli.
Tak bisa mendengar dan melihat apa yang sebenarnya akan terjadi.
Hatimu terlalu sesak akan sosoknya, sehingga kamu tak bisa membedakan lagi mana cinta dan mana ambisi.
Pikiranmu terisi penuh oleh dirinya, sehingga kamu tak dapat lagi berfikir dengan jernih. Dan logikamu lagi-lagi mengalah dengan hatimu yang begitu bodoh itu.
Bagaimana bisa hatimu membiarkan dirinya terluka berulang kali?
Terluka lagi dan lagi karena alasan yang sama. Dan mungkin akan selalu itu yang menjadi alasannya. CINTA.
Bagaimana bisa logikamu tak pernah menang meskipun berulang kali ia terbukti benar?
Bagimana mungkin kau selalu terjebak bahkan tenggelam dalam permainan perasaanmu sendiri?
Bagaimana bisa?
YOU ARE READING
Kalimat Rasa [FINISH]
PoetryDi alam semesta yang maha besar ini tahukah kamu Tuhan menciptakan kata bukan tanpa dasar. Karena akan kupastikan kamu tidak akan sedih sendiri, aku disini untuk bersedih bersamamu. Kamu takkan mencinta hanya satu sisi, karena kupastikan melengkapi...