Chapter 16 : Party

Start from the beginning
                                    

Baru saja Naruto melangkahkan kakinya di anak tangga ke lima saat handphone nya berdering menandakan panggilan masuk. Tanpa melihat identitas pemanggil, Naruto langsung menempelkan handphone di telinganya karena tangannya sibuk mengaduk kantung belanjaannya.

"Naru-shop selamat pagi. Dengan Naruto disini ada yang bisa saya bantu?"

"Pagi" terdengar suara berat khas Sasuke dari handphone nya.

"Sasuke?"

"Hn"

"Ada apa pagi-pagi meneleponku?"

"Tak perlu alasan untuk menelepon kekasihku, kan?"

"Ya ya ya.. Terserah anda saja, pangeran" balas Naruto dengan nada mengejek.

"Nanti kau berangkat jam berapa?"

"Kemarin Kiba mengabari untuk datang sebelum pukul sebelas"

"Ku jemput pukul sembilan"

"Sembilan? Terlalu pagi, Sasuke. Kau akan lama menungguku"

"Siapkan sarapan untukku. Aku bisa sarapan sambil menunggumu bersiap"

"Terserah kau saja"

"Hn"

Naruto menyerah. Ini masih terlalu pagi untuk berdebat dengan Sasuke dan ia tak ingin merusak moodnya hari ini hanya untuk meladeni ocehan Sasuke.

.

.

.

Pukul 08.56 a.m Naruto telah selesai menyiapkan sarapan paginya, dengan jatah untuk Sasuke juga tentunya. Dua piring dengan pancake madu dan susu hangat terhidang di atas meja ruang tamunya. Ia tak terlalu bisa memegang pisau karena beberapa ruas jarinya patah sehingga memutuskan membuat pancake yang paling gampang. Sekarang tinggal menunggu pemesan sarapannya datang.

Dan benar saja, baru saja Naruto melepas apron masaknya, bel apartemennya berbunyi dan Naruto tahu bahwa itu pasti Sasuke. Tak akan ada tamu yg datang ke apartemennya zelain Sasuke.

Sasuke langsung memasuki apartemen Naruto begitu pintu terbuka. Ia mendudukkan pantatnya di belakang meja diruang tamu Naruto dimana disana terhidang pancake hangat dan lelehan madu diatasnya.

"Temani dulu aku sarapan. Baru kau bisa bersiap untuk briefingmu" ucap Sasuke saat Naruto melewatinya begitu saja. Ucapan Sasuke lebih mirip perintah dari pada permohonan. Naruto tak punya pilihan. Lagi pula ia juga belum menyantap sarapannya pagi ini. Tak ada salahnya sarapan dengan ditemani Sasuke.

Keduanya makan dalam hening. Hanya suara garpu yang berdenting beradu dengan piring dan pisau diatas meja. Sasuke sibuk mengiris-iris pancake madunya. Sedangkan Naruto bingung memikirkan cara memakan pancakenya dengan satu tangan. Jari-jari tangannya yang patah terasa ngilu saat ia paksa untuk memegang pisau memotong pancake. Alhasil ia menusuk pancakenya dengan garpu kemudian menggigitnya langsung. Cukup efektif. Ia bisa menghabiskan sarapannya dengan cepat, meskipun terlihat sangat tidak anggun untuk ukuran wanita.

Baru saja Naruto menelan gigitan pancake nya yang pertama, Sasuke menyodorkan piringnya ke arah Naruto. Menukarkan piringnya yang berisi pancake yang telah terpotong-potong kecil seukuran suapan dengan piring milik Naruto.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 28, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Fighter LifeWhere stories live. Discover now