13. When She Comes Around Again

5K 249 2
                                    

Nabila dan Radit menjalankan aktivitas mereka seperti biasa setelah pulang dari berbulan madu 3 minggu yang lalu. Mereka sudah cukup puas selama 3 hari di sana. Nabila merasa hidupnya sangat bahagia dan lengkap dengan kehadiran suaminya dan semakin lengket setiap waktunya setelah pulang dari bulan madu yang paling membahagiakan dalam hidupnya itu. Kini, ia sedang memasak di dapur untuk menyiapkan sarapan pagi untuk keluarganya.

"Istriku seksi banget kalau lagi masak, apalagi kalau di ranjang." bisik Radit tiba-tiba yang memeluk istrinya dari belakang. Nabila tersentak kaget. Ia menepuk lengan suaminya.

"Ih..., bikin kaget aja! Malu, ah. Nanti, Abang atau Ayah lihat." ucapnya sambil berusaha untuk melepaskan pelukan suaminya. Namun, Radit malah semakin mengerutkan pelukannya di tubuh istrinya.

"Ya Allah... Bisa depresi gue lama-lama mergoki kalian lagi mesra-mesraan terus tiap waktu. Udah tiap malem tidur gue keganggu gara-gara suara-suara mesum dari kamar kalian." rutuk Raffi yang kebetulan akan ke kamar mandi. Wajah Nabila sudah merah padam dan memanas. Ia melepaskan pelukan suaminya dengan kasar karena sangat malu kepergok sedang bermesraan dengan suaminya untuk kesekian kalinya. Radit hanya tertawa.

"Udah, ah! Pada ke sana, jangan ganggu!" kesalnya sambil kembali mengaduk-ngaduk sayur supnya dengan sendok di dalam panci. Kedua lelaki itu hanya tertawa. Radit memilih pergi dari sana dan Raffi langsung masuk ke kamar mandi.

***

Nabila menyalami tangan suaminya saat mereka sudah sampai di depan gerbang sekolahnya. Ia diantar suaminya dengan motor. Mereka masih belum beranjak dari sana.

"Mas hati-hati, ya?! Jangan lupain makan siang! Aku ke dalem dulu, ya?! Assalamualaikum." Radit tersenyum.

"Iya, sayang. Kamu juga, ya?! Semangat terus kerjanya. Walaikumsalam." Nabila tersenyum dan mengangguk. Lalu, mereka berpisah dan Nabila masuk ke dalam sekolah untuk bekerja seperti biasa. Hari-harinya terasa lebih berwarna dan semangat saat senyuman suaminya selalu mengikutinya kemana pun ia pergi dan menjadi obat penghilang lelahnya yang paling ampuh.

Sementara itu, seperti biasa Radit berangkat ke tempat kerjanya di sebuah kantor agency travel. Senyuman dan sikap manja istrinya menjadi penyemangatnya saat ini dalam menjalani hari. Ia melenggang masuk ke dalam kantornya setelah memarkirkan motornya.

"Beda banget senyumannya. Abis olahraga berapa ronde lo?" Radit hanya tertawa mendengar candaan temannya itu begitu ia duduk di meja kerjanya.

"Kenapa? Pengen juga lo kayak gue." temannya itu hanya mendengus.

Lalu, ia kembali menjalankan aktivitasnya sebagai karyawan seperti biasa. Waktu berjalan dengan cepat seiring tenggelamnya orang-orang dengan kesibukannya masing-masing, tak terasa hari sudah hampir sore. Radit memutuskan untuk segera pulang ke rumah di mana istrinya akan menyambutnya dengan senyuman manisnya dan pelukan hangatnya yang mampu menghilangkan rasa penat dan lelahnya setelah seharian berkutat dengan pekerjaan. Setelah keluar dari kantor, ia mengambil motornya di parkiran dan segera melajukan motornya dari sana. Di jalan, ia mampir sebentar ke sebuah restoran cepat saji karena istrinya ingin memesan pizza. Radit heran dengan istrinya yang tak biasanya memakan makanan luar, karena biasanya istrinya lebih menyukai makanan lokal. Kebetulan, restoran sedang tidak terlalu ramai karena mungkin bukan jam makan siang. Sambil menunggu pesanan, ia memutuskan untuk duduk di sebuah bangku yang kosong sambil memainkan ponselnya. Ia tersenyum saat membaca pesan istrinya yang sangat manja kepadanya seperti anak kecil.

"Radit?" panggil seorang perempuan. Radit yang masih asyik dengan ponselnya langsung mendongakkan kepalanya dan seketika, ia langsung terkejut.

"Senja?" perempuan muda bernama Senja itu tersenyum dan mengangguk. Ia menarik tangan mungil anak lelaki yang dibawanya untuk menghampiri Radit. Radit masih memperhatikan mereka berdua.

The Wildest DreamWhere stories live. Discover now