Bab 18| Kehilangan

1.5K 98 1
                                    

Kehilangan ia yang kamu kasihi bukanlah hal yang perlu kamu tangisi atau bahkan sesalai. Lihat sisi positif dari kehilangan nya, kamu ada untuk kembali merekuh segala perbuatan hina mu pada Allah .

💓💓💓

Hari ini matahari muncul dengan percaya dirinya, Cahaya nya yang teramat terang membuat sebagian mata tidak suka padanya. Berbeda dengan gadis ceriwis ini. The Sun my life. Ira sedikit menimbrung kepada Cla saat becerita ria tentang sang matahari. Tapi biarlah, semua orang berhak menyukai apa pun.

Ira mempercepat langkahnya menuju ruangan nya, sedikit tidak setuju saat ia ternyata beda ruangan dengan sahabatnya. Tapi, ia masih bersyukur sebab ruangannya dekat sekali dengan kamar mandi. Ah, bagaimana? Jika grogi ia akan sering mondar-mandir ke tempat itu.

"Tumben lu datangnya cepat." Ucap Radit sewot, Ira hanya diam lalu cepat tanpa di aba-aba ia berdiri dari bangku ira. Rupanya cowo ini sedang menganggu Caca. Jangan di tanya mengapa. Caca yang pintar dan sopan akan di andal kan saat berhadapan dengan soal.

Setelah Radit menjauh, Ira membisik pada Caca agar tidak dapat di dengar cowo berkumis tipis itu. "Jangan mau bagi jawaban, Ca. Entar lu sendiri yang nyesel." Bukan modus. Ira memang begini, terkadang peduli terkadang bodoamat.

"Iya he he." Singkat. Caca memang tidak bisa dibuat mengobrol asik. Tapi dia baik.

Karena bosan dengan Caca. Ira memilih membuka ponselnya, mendengarkan lagu favoritnya. Ia memang akan menganggu teman-teman yang sedang belajar. Tapi maaf, saat ini Ira menjadi orang yang tidak peduli. Siapa suruh kalian belajae sekarang? Percuma. Waktunya tinggal setengah jam. Begitu ucapnya.

Semangat UN terakhirnya adek bang Rafi😚

Sedikit merinding dengan emot kakak nya, tapi tidak apa. Ia senang bukan main. Pasalnya, Rafi yang sifatnya lebih sering mengejek tiba-tiba berubah menjadi perhatian. Bukan hal biasa bagi Ira.

Kakak nya ini memang seperti bunglon. Kadang baik, terkadang juga menyebalkan.
Ira mulai mengetik beberapa kalimat yang berhasil membuatnya sendiri terbahak.

Makasih bang Rafikuh sayang😗

Titip salam buat teman cakepmu,hehe.

Dua menit setelahnya ia berhasil memanas. Berkat pesan suarayang Rafi kirim. Suara kekasihnya. Kekasih yang sudah lama tidak menghubunginya, dan ia enggan untuk bertanya. Mengapa? Ada apa? Apa salahku? Ira bukan umum seperti gadis yang sedang galau. Biar ia tau, apakah pacarnya itu serius atau hanya main-main dengan hatinya. semangat Ujian terakhir Iranya Gilang, maaf ya aku lagi sibuk banget, pokoknya sukses sayang. Love you. Begitulah suara pas-pasan milik Gilang yang berhasil membuat nya melayang.


Baru saja ia ingin nembalas kebaikan kekasihnya. Tapi gagal. Teman-temannya sudah berlarian karena ada bel berbunyi. Ira menghembuskan nafas panjang. Meminta maaf dalam hati. Lalu memasukan ponselnya dalam tas dan menaruh tas nya pada tempat yang telah di sediakan.

***

"Hari yang melelahkan," keluh Cla lalu mengambil cemilan di dalam tas nya.

"Eh, UN kan udah kita lewatin nih. Kalian mau lanjut kemana?" Tanya Cla dengan mulut penuh makanan.

"Hm. Gue sih ikut nyokap aja." Jawab Ira enteng.

"Emang nyokap lu mau masukin lu kemana, Ra?" Tanya Windi serius.

Ira hanya diam, tak memjawab. Ia sendiri tak tahu. Kemungkinan Mama nya akan sering pindah-pindah tempat. Otomatis Ia juga akan pindah-pindah sekolah. Apa perlu gue cerita. Batinya mengerang, Ia hanya takut kecurigaan itu salah.

Mengejar Cinta IllahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang