Chapter 40

1.8K 155 5
                                    

Ada yang kangen sama cerita ini? Wkwk

Sorry banyak typo, kebiasaan soalnya.

Happy reading, jangan lupa tinggal jejak!

***

Jakarta, Indonesia

Alrian berjalan dengan Alreni di depannya, tetapi bukan hanya Alreni, disamping adik kembarnya terdapat Alvero Kent yang menjadi pacar Alreni hampir 3 tahun lamanya. Awal kedekatan Alreni dan Alvero karena rumah mereka yang bertetangga sejak mereka masih 7 tahun, Alvero sering mengunjungi rumah ketiga kembar itu, lama-kelamaan timbul-lah rasa suka di hati keduanya, walaupun sekedar cinta monyet, pada akhirnya mereka berpacaran -tentunya saat mereka sudah menginjak usia remaja-. Namun Alvero dan keluarganya harus pindah ke luar negeri karena pekerjaan kedua orangtuanya, sehingga mereka berdua menjalin hubungan jarak jauh. Dan kini Alvero sudah dewasa sehingga memutuskan untuk berkuliah di Jakarta bersama Alreni, pacarnya.

"Berasa jadi supir kalian gue, ngekorin lu berdua." ketus Alrian kesal.

"Makanya, cari pacar! Tahan banget lo 18 tahun menjomblo!" sahut Alvero membalas. Sedangkan Alreni terkekeh pelan. Begitulah Alreni, kalem adem kalau ada pacar disebelahnya. Jaim lah.

Alrian mendelik kesal, ia membuang mukanya ke arah sebuah lapangan basket yang terletak didalam kampus mereka kini. Melihat beberapa wajah yang ia kenal, yaitu teman-teman basketnya semasa SMA.

Alrian berlari kecil menuju lapangan tersebut namun terhenti oleh panggilan Alreni.

"Mau kemana, Kak?" tanya Alreni dengan sedikit berteriak karena Alrian yang sudah menjauh.

"Lapangan bentar. Pacaran aja dulu kalian!" balas Alrian ikut berteriak.

Alreni geleng-geleng kepala, kakak kembarnya itu memang tak bisa lepas dari basket. Waktu SMA dulu pun dia sering terlambat masuk kelas karena bermain basket terlebih dahulu.

"Kemana, nih?" tanya Alvero disampingnya.

"Kantin, yuk. Aku lupa sarapan." Alreni menyengir, pipi tembamnya dicubit oleh Alvero.

"Kamu ini. Pantesan kurus kering, suara cempreng, sarapan aja sering lupa."

"Nggak papa, yang penting laku." Alreni memeletkan lidahnya sedangkan Alvero merangkulnya lalu berjalan menuju kantin yang berada tak jauh dari lapangan basket itu.

_÷_

"Eh guys!" panggil Alrian pada laki-laki yang sedang berkumpul dibawah ring basket.

"Ian? Kuliah sini juga lo?" tanya laki-laki yang bernama Kevin, salah satu sahabat Lionel.

"Yoi, sama Alreni disini." jawab Alrian.

"Oh gitu."

"Btw, cuma lo sama Revan disini? Fendy dimana?"

Revan dan Kevin saling tatap bergantian.

"Fendy lagi sama Leo, mereka nyari Alrine di Jerman."

Alrian tergelak. Terbesit rasa bersalah di hatinya, Lionel benar-benar serius untuk mendapat maaf dari adik kembar yang satunya itu. Hingga keberadaan Alrine sekarang yang jauh -dari alamat ia bilang dulu bahwa Alrine berada di Denmark- dapat di ketahui lelaki itu.

_÷_

Berlin, Germany

Lionel POV

Alrine (End)Where stories live. Discover now