Chapter 6

2.5K 194 6
                                    

"Aish! Siapa yang ngelempar bola sembarangan?!" geram Alrine dan berjalan cepat menuju ke arah lapangan basket.

"Ren, kayaknya singa betina bakal ngamuk," bisik Alrian.

"Iya, kak. Siap-siap tutup telinga." ringis Alreni.

Alrian dan Alreni mengikuti Alrine pergi ke arah lapangan. Alrine yang telah sampai dilapangan itu sambil berdecak pinggang dan menatap tajam orang-orang yang sedang bermain basket.

"SIAPA YANG LEMPAR BOLA BASKET KE GUE!!" Teriak Alrine yang menggelegar hingga seluruh orang-orang disekitar lapangan menoleh ke arahnya.

"Laki-laki yang berdiri di belakang lo," Alrine memutar tubuhnya melihat laki-laki yang dibelakangnya.

"Oh jadi lo es balok, yang lempar bola ke gue?! Gue gak mau tahu, sekarang lo harus tanggung jawab!"

Lionel pergi ke arah kursi dekat lapangan dan meraih tasnya, mengeluarkan dua lembar uang berwarna biru dari dompet didalam tasnya. Setelah itu Lionel kembali berhadapan dengan Alrine.

Lionel menyodorkan uang itu pada Alrine, "Nih cukup kan?

Alrine tersenyum angkuh, "gue mau lo yang beli es krim itu,"

"Gue udah kasih uang ke elo, bahkan itu lebih, itu berarti gue udah tanggung jawab,"

"Soal uang gue juga bisa, tapi es krim itu gue beli tempatnya jauh dari sini, jadi lo harus tanggung jawab dengan cara beli es krim di tempat yang gue beli."

Lionel mengernyit, "lo gila? Es krim ini jelas-jelas bisa lo beli di toko bahkan mas-mas keliling," Lionel berpikir sejenak lalu terkekeh, "Ooh, lo dendam ke gue gara-gara kemarin, kan?"

"Bukan gara-gara itu, sih, tapi karena dari kemarin sampe sekarang lo nyari perkara ke gue, lo harus nebus kesalahan lo, ke gue!" ucap Alrine sambil menunjuk-unjuk Lionel, namun di tepis oleh Lionel.


"Eitt Rin, selow mending kita pulang, gue maksa,"

"Eh tapi gue belum kelar sama nih mahkluk!" sergah Alrine.

"Mama sms gue kalau lo dicari dokter Bryant," setelah mendengar penjelasan singkat dari Alreni, Alrine mendengus.

"Urusan kita belum kelar, ingat itu!" Alrine menatap tajam Lionel kamudian pergi diikuti oleh Alrian dan Alreni

Tanpa sadar, Lionel mengukir lagi seyumannya.

Dasar cewek, selalu benar batinnya.

_÷_

"Excuse me? Maksud lo, lo bakal ngawasin gue disekolah gitu? Nggak! gue bukan anak kecil butuh babysitter," protes Alrine.

"Tapi lo butuh pengawasan lebih dari anak kecil,"

"Tetap aja ga mau!"

"Yasudah kalau lo engga mau,nanti kalo Sierra muncul..."

"Okey fine, puas?" ucap Alrine pasrah.

Bryant tersenyum lebar, "Sangat puas,"

_÷_

Alrine (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang