Chapter 35

1.9K 143 10
                                    

Author POV

Lionel melangkah masuk ke dalam pekarangan rumah, ia sudah bertekad untuk berusaha mendapatkan maaf dari Alrine. Walaupun ia tahu kemungkinan tersebut kecil, ia akan terus berusaha.

Lionel menekan bel rumah itu jantungnya berdegup cepat. Rasa gugup mulai menyerangnya.

Senyuman lebarnya terbit melihat sosok perempuan yang ia cari.

"Rin,"

Perempuan itu menjawab cepat, "Gue Alreni, bukan Rin." Raut wajah Alreni memperlihatkan ketidaksukaannya pada laki-laki jangkung didepannya.

Lionel menggaruk tengkuknya, sampai sekarang dia belum bisa membedakan kedua gadis kembar itu. Saat mereka berdua pertama bertemu, yang membedakan mereka berdua adalah rambut dan penampilan. Alrine dengan rambut sebahu dan penampilan tomboy-nya sementara Alreni dengan rambut sepinggang dan penampilan feminim.

"Rin ada?" tanya Lionel.

Baru saja Alreni akan menjawab, Alrian, kakaknya menjawab dari belakangnya.

"Dia nggak ada, pergi lo dari sini!" jawab Alrian dingin.

Lionel merasa tidak dengan jawaban Alrian, tetapi dia mencoba untuk sabar.

"Gue nggak akan pergi, sebelum gue ketemu Rin."

Alrian mencibir, "menyesal lo? Percuma! Alrine udah pergi,"

Lionel tertunduk. Ia teringat kejadian saat di cafe, dimana ia membuat Alrine menangis karena ucapannya.

"Iya, gue menyesal. Gue bodoh. Gue nggak tahu sama sekali tentang dia," ia mendongak, "tapi tolong beritahu gue dimana dia. Kasih gue kesempatan kedua." Binar mata keseriusan terpancar dari iris mata Lionel.

Alreni dan Alrian saling menatap. Seolah sedang berbicara dalam hati.

"Rin udah pergi ke rumah pamannya di luar negeri," Alrian menjeda, "dia bakal disana selama beberapa tahun ke depan."

Lionel terdiam, ia merasakan sebuah pukulan tak kasat mata menyerang dadanya. Membuat paru-parunya terasa sesak.

Apa yang harus ia perbuat? Apakah ia sudah terlambat untuk dimaafkan?

_÷_

Alrine menghirup udara kota Copenhagen yang baru pertama kali di injaknya. Ibukota negara yang bertetangga dengan negara kelahirannya, Jerman.

Gadis itu berjinjit mencari-cari kedua sepupunya, Elliot dan Jericho. Mereka berdua anak dari Roland, adik Richard. Umur Elliot berbeda 2 tahun dengan Alrine sedangkan dengan Jericho 1 tahun.

Where are you?

Pesan singkat dikirim oleh Alrine. Ia merasa lelah berdiri. Kursi sekitar bandara sudah penuh dengan penumpang lain.

Ting

Ponselnya berbunyi, ia membaca pesan singkat itu.

From Elliot :

Behind you.

Segera Alrine berbalik dan mendapati Elliot sedang berdiri dengan senyumannya.

"Velkommen! (Selamat datang!)" seru Elliot dengan senyum lebarnya.

"English please, kau tahu kan aku hanya menumpang lahir di benua ini?" Alrine memutar bola matanya. Elliot terkikik.

Alrine (End)Where stories live. Discover now