푸른 사막인가 (Blue Desert)

Start from the beginning
                                    

"Nae ireum Byun Baekhyun imnida. Kalian pasti Seokjin dan Jimin, kan?" Ucap namja yang ternyata Baekhyun itu.

"Ne. Tapi, kami tak pernah mengenalmu sebelumnya." Ucap Seokjin dengan menatap tak mengerti.

"Kalian memang tak mengenalku. Tapi, Jungkook mengenalku dengan baik. Meski kami baru berteman satu hari."

"Kau mengenal Jungkook?" Kini giliran Jimin berkata dengan menatap Baekhyun.

"Ya, aku lebih tua darimu. Panggil aku hyung." Ucap Baekhyun sambil menunjuk kearah Jimin. Jimin hanya mendecih mendengar perkataan Baekhyun.

"Ah, aku menemui kalian karena aku ingin mengobrol. Setidaknya sebentar sebelum aku benar-benar pergi. Jadi, menurut kalian Jungkook bagaimana? Bukankah dia adik yang manis dan menyenangkan?" Tanya Baekhyun antusias.

"Cih, anak sialan itu manis dan menyenangkan? Aku tak pernah melihatnya. Yang ada dia itu perebut." Cibir Jimin dengan wajah kesalnya.

"Wae? Jungkook anak yang manis dan baik, seharusnya kalian senang karena memiliki adik seperti Jungkook." Ucap Baekhyun lagi.

"Akan lebih baik, jika Jungkook tidak hadir di keluargaku. Maka, eomma tak akan pilih kasih. Semenjak kehadiran bocah sialan itu, perhatian eomma hanya tercurah padanya. Kami? Seperti anak kandung yang tak dianggap sama sekali. Menyedihkan." Ucap Seokjin dengan pancaran mata yang penuh akan emosi.

Baekhyun menatap dua kakak beradik didepannya ini. Percakapan singkatnya, membuat ia tau apa yang di alami Jungkook. Dan hal itu, membuat Baekhyun tersenyum miris. Hatinya seakan di tohok oleh kenyataan.

Sikap Seokjin dan Jimin mengingatkan dirinya pada sikapnya dulu pada adiknya. Ia begitu membenci adiknya karena masalah yang sebenarnya dapat di maafkan. Tapi apa daya? Kebencian telah membutakan Baekhyun saat itu. Hingga akhirnya, ia kehilangan adiknya. Dan hal itu membuatnya menyesal.

Last Letter From God [END]Where stories live. Discover now